Fenomena Pasien Berobat ke Luar Negeri

11. Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya rawat inap, obat, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan rontgen, Ultrasonografi USG, CT-scan, Magnetic Resonannce Imaging MRI, dan sebagainya kalau dilakukan, biaya kamar bedah, kamar bersalin, imbalan jasa dokter dan lain-lainnya Hanafiah dan Amir, 2009.

2.4. Fenomena Pasien Berobat ke Luar Negeri

Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit yang ada di Indonesia baik milik pemerintah maupun swasta harus selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien dan keluarga melalui penyediaan peralatan pengobatan, tenaga medis yang berkualitas sampai fasilitas yang mendukung yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Pandangan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia semakin menurun. Pasien yang berobat ke luar negeri terus meningkat. Tingginya minat masyarakat berobat keluar negeri seperti Singapura dan Malaysia secara umum disebabkan faktor kelengkapan fasilitas dan kualitas pelayanan yang diberikan telah memenuhi harapan pasien. Secara klinis, keterampilan dokter Indonesia tidak kalah bila dibandingkan dengan dokter luar negeri. Faktor utama yang menyebabkan pasien merasa puas berobat di luar negeri adalah komunikasi dokter-pasien yang sangat baik. Negara Singapura, Malaysia kemudian Thailand menawarkan pelayanan kesehatan yang lengkap dan unggul, dengan jumlah tenaga kesehatan yang sangat banyak dan kompetensi, fasilitas diagnostik yang canggih dan terbaru serta biaya yang cukup efisien. Berdasarkan data tahun 2005, sekitar 40 jumlah pasien internasional atau dari luar Singapura di Tan Tock Seng Hospital TTSH dan National University Hospital NUH berasal dari Indonesia. Jumlah ini meningkat 8 dibanding tahun 2004. Di NUH, tahun 2005 tercatat sekitar 49.000 pasien internasional dan 44 Universitas Sumatera Utara merupakan pasien Indonesia Haryano dan Olivia, 2009. Pasien dari luar Singapura yang dirawat di TTSH pada tahun 2005 sebanyak 49.000 orang, dan 11.000 orang 44 dari jumlah tersebut berasal dari Indonesia, 50 diantaranya berasal dari Jakarta Herqutanto, 2009. Berobat di Singapura sangat memuaskan karena pasien dapat berkomunikasiberkonsultasi dengan dokter hingga 1 jam. Dokter di Singapura juga lebih mudah dan bersedia dihubungi pasien melalui mencantumkan nomor selular yang dapat dihubungi pasien pada kartu namanya. Di Indonesia, hal yang sangat langka apabila seorang pasien dapat berkonsultasi dengan dokter selama 15 menit. Sebagian besar komunikasi dokter-pasien di Indonesia hanya bersifat satu arah. Di Indonesia, banyak dokter yang tidak memberikan waktu untuk mendengarkan keluhan pasien dan juga sangat sedikit dokter yang bersedia memberikan nomor teleponnya kepada pasien Herqutanto, 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Kepuasan Pasien

Kepuasan pasien didefinisikan sebagai tingkat perasaan pasien setelah membandingkan antara sesuatu yang menjadi harapannya dengan sesuatu yang telah pasien terima dari dokternya. Cara Ukur : wawancara Alat Ukur : kuesioner sebanyak 7 pernyataan; dengan memakai skala Likert : STP = Sangat Tidak Puas 1 = 1-7 TP = Tidak Puas 2 = 8-14 KP = Kurang Puas 3 = 15-21 P = Puas 4 = 22-28 SP = Sangat Puas 5 = 29-35

3.2.2. Pelayanan Dokter

Pelayanan dokter adalah pelayanan yang diberikan oleh seorang dokter kepada pasien meliputi kehadiran dokter, perhatian dan kesunngguhan dokter dalam membeikan pengobatan, pemberian informasi tentang penyakitnya, pemberian informasi tentang hasil pemeriksaan, Pelayanan Dokter Kepuasan Pasien Universitas Sumatera Utara