Universitas Sumatera Utara BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian pada penelitian ini merupakan jenis eksperimental laboratoris dengan desain post test group only control.
3.2 Sampel dan Besar Sampel Penelitian
3.2.1 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah bahan basis resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat, bahan basis resin akrilik polimerisasi panas dengan
penambahan serat kaca potongan kecil 6 mm 1, bahan basis resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca potongan kecil 6 mm 3, bahan
basis resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat poliester potongan kecil 6 mm 1 dan bahan basis resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan
serat poliester potongan kecil 6 mm 3. Ukuran model induk dari logam yang akan digunakan untuk pengujian kekuatan impak berukuran 80 mm x 10 mm x 4 mm ISO
179 –1:2000.
46
Gambar 6. Ukuran batang uji kekuatan impak
3.2.2 Besar Sampel Penelitian
Pada penelitian ini, besar sampel minimal diasumsikan berdasarkan rumus frederer:
80 mm 10 mm
4 mm
Universitas Sumatera Utara
t-1 r- 1 ≥ 15
Keterangan: t: jumlah perlakuan
r: jumlah ulangan Dalam penelitian ini akan digunakan t=5 karena jumlah perlakuan sebanyak
lima perlakuan, yaitu bahan basis resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat, bahan basis resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca
potongan kecil 6 mm 1, bahan basis resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca potongan kecil 6 mm 3, bahan basis resin akrilik
polimerisasi panas dengan penambahan serat poliester potongan kecil 6 mm 1 dan bahan basis resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat poliester
potongan kecil 6 mm 3. Jumlah r tiap kelompok sampel dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
t-1 r- 1 ≥ 15
5-1 r- 1 ≥ 15
4r- 1 ≥ 15
r-1 ≥ 15
4 r-
1 ≥ 3,75 r ≥ 3,75 + 1
r ≥ 4,75 r ≥ 5
Jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah 5 dan pada penelitian ini diambil 6 sampel untuk masing-masing perlakuan, sehingga total sampel yang
digunakan untuk lima kelompok berjumlah 30 sampel.
Universitas Sumatera Utara 3.3 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian
3.3.1 Variabel Penelitian 3.3.1.1 Variabel Bebas
Bahan basis resin akrilik polimerisasi panas: 1. Tanpa penambahan serat A
2. Dengan penambahan serat kaca 1 B 3. Dengan penambahan serat kaca 3 C
4. Dengan penambahan serat poliester 1 D 5. Dengan penambahan serat poliester 3 E
3.3.1.2 Variabel Terikat
1. Kekuatan impak plat resin akrilik polimerisasi panas
3.3.1.3 Variabel Terkendali
1. Ukuran model induk logam 2. Perbandingan adonan gips keras
3. Waktu pengadukan gips keras 4. Tekanan pengepresan
5. Suhu dan waktu kuring 6. Jenis resin akrilik polimerisasi panas
7. Perbandingan bubuk dan cairan resin akrilik polimerisasi panas 8. Bentuk, ukuran dan konsentrasi serat kaca
9. Bentuk, ukuran dan konsentrasi serat poliester 10. Cara menambahkan serat kaca
11. Cara menambahkan serat poliester 12. Waktu dan suhu perendaman sampel
13. Jumlah volume monomer untuk perendaman serat 14. Waktu perendaman serat dalam monomer
Universitas Sumatera Utara 3.3.2. Definisi Operasional
Variabel Bebas Definisi Operasional
Skala ukur
Alat ukur
Serat kaca Material
mineral berbentuk
serat yang
mengandung komponen kaca yang sangat halus yang berfungsi sebagai penguat dan ditambahkan
ke dalam plat resin akrilik polimerisasi panas. -
-
Serat poliester Material sintetik yang terbuat dari polimerisasi
antara asam teraptalat dengan etilen glikol yang kemudian dilakukan proses spinning untuk
membentuk serat yang berfungsi sebagai penguat yang ditambahkan ke dalam plat resin akrilik
polimerisasi panas -
-
Variabel Terikat Definisi Operasional
Skala ukur
Alat ukur
Kekuatan Impak Besarnya kekuatan atau energi yang
dibutuhkan untuk mematahkan suatu bahan dengan gaya benturan KJm
2
Skala rasio
Amslerotto Walpret
werke GMBH,
Germany
Variabel Terkendali
Definisi Operasional Skala
ukur Alat ukur
Ukuran model induk logam
Model induk logam adalah lempeng yang terbuat dari logam berukuran 80 mm x 10
mm x 4 mm untuk uji kekuatan impak -
Penggaris besi
Universitas Sumatera Utara
Sampel Penelitian Sampel merupakan kelompok perlakuan
yang terbagi
atas kelompok
tanpa penambahan serat sebagai kelompok
kontrol A,
kelompok dengan
penambahan serat kaca 6 mm 1 B, kelompok dengan penambahan serat kaca
6 mm 3 C, kelompok dengan penambahan serat poliester 1 6 mm D
dan kelompok dengan penambahan serat poliester 6 mm 3 E
- -
Perbandingan adonan gips keras
Proses pencampuran gips keras dan air yang dilakukan dalam mangkuk karet
yang diaduk
dengan spatula
dan pengadukan dilakukan diatas vibrator
dengan perbandingan 300 gr gips keras : 90 ml air untuk 1 kuvet
- Gelas ukur
dan wadah air
Waktu pengadukan gips keras
Waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk gips selama 15 detik
- stopwatch
Tekanan pres Tekanan yang dibutuhkan untuk proses
pengepresan kuvet, yaitu 1000 psi untuk pertama kali, kemudian 2200 psi untuk
pengepresan yang kedua -
-
Suhu dan waktu kuring
Proses kuring
dilakukan dengan
pemanasan air menggunakan kompor yang dimulai dari suhu 25
C hingga 100 C
selama 15 menit fase I dan dilanjutkan dengan suhu hingga 100
C selama 45 menit fase II, lalu kuvet didinginkan
hingga mencapai suhu kamar -
-
Universitas Sumatera Utara
Resin akrilik polimerisasi panas
Bahan basis gigitiruan yang terdiri dari bubuk
dan cairan
yang setelah
pencampuran dan proses kuring dengan pemanasan
selama 60
menit akan
menghasilkan suatu bahan yang kaku dan padat.
- -
Perbandingan monomer dan
polimer Perbandingan monomer : polimer yang
digunakan adalah 2 : 1 = 3 gr : 1,5 ml untuk 1 buah sampel. Total berat
monomer dan polimer adalah 4,5 gr -
Sendok takar dan
wadah air
Bentuk, ukuran dan berat serat
kaca Serat kaca berbentuk potongan kecil
dengan ukuran 6 mm. Serat kaca 1 ditimbang sebanyak 0,045 gr untuk 1 buah
sampel pada kelompok B dan serat kaca 3 ditimbang sebanyak 0,135 gr untuk 1
buah sampel pada kelompok C -
Timbangan digital
Bentuk, ukuran dan berat serat
poliester Serat poliester berbentuk potongan kecil
dengan ukuran 6 mm. Serat poliester 1 ditimbang sebanyak 0,045 gr untuk 1 buah
sampel pada kelompok D dan serat poliester 3 ditimbang sebanyak 0,135 gr
untuk 1 buah sampel pada kelompok E -
Timbangan digital
Teknik penambahan serat
Serat kaca dan serat poliester direndam terlebih dahulu kedalam cairan monomer
sebanyak 10 ml selama 10 menit didalam wadah, kemudian serat kaca dan serat
poliester ditiriskan
lalu dimasukkan
kedalam polimer dan diaduk hingga homogen
- -
Universitas Sumatera Utara
Waktu dan suhu perendaman
sampel Sampel direndam dalam aquadest selama
48 jam dengan suhu 37 C didalam
inkubator -
-
Jumlah volume monomer untuk
perendaman serat Volume monomer untuk merendam serat
kaca dan serat poliester yaitu sebanyak 10 ml
- Sendok
takar
Waktu perendaman serat
Waktu yang
dibutuhkan untuk
perendaman serat kaca dan serat poliester yaitu selama 10 menit
- Stopwatch
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian