Universitas Sumatera Utara
terhadap kekuatan impak pada resin akrilik polimerisasi panas Meliodent dengan penambahan serat poliester Kordsa bentuk potongan kecil dengan ukuran berbeda,
yaitu 2 mm, 4 mm dan 6 mm dengan konsentrasi 3. Hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut yaitu adanya peningkatan kekuatan impak yang signifikan setelah
ditambahkan serat poliester. Kekuatan impak bertambah seiring dengan bertambahnya panjang serat dan kekuatan impak terbesar pada kelompok dengan
penambahan serat poliester adalah sebesar 6,9 KJm
2
dengan ukuran 6 mm.
28
Dari beberapa hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, kekuatan impak terbesar pada resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan serat poliester
adalah 7,67 KJm
2
yaitu pada kelompok resin akrilik yang ditambahkan serat poliester berbentuk potongan kecil ukuran 6 mm dengan konsentrasi 3. Serat
poliester dengan konsentrasi 1 yang ditambahkan dalam bahan basis resin akrilik polimerisasi panas akan menyebabkan terjadinya peningkatan kekuatan impak dan
transversal secara bersamaan.
27
1.2 Permasalahan
Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan basis gigitiruan yang paling sering digunakan, tetapi resin ini mempunyai berbagai kelemahan yang salah
satunya ialah rentan terhadap fraktur yang terutama disebabkan oleh benturan. Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut ialah dengan
menambahkan bahan penguat. Salah satu bahan penguat yang sering digunakan adalah bahan berupa serat. Serat penguat yang ditambahkan ke dalam bahan basis
gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas tidak boleh mengurangi kualitas estetik. Serat yang baik untuk ditambahkan ke dalam bahan basis gigitiruan resin akrilik
adalah serat kaca dan serat poliester yang tidak mengurangi kualitas estetik bahan basis gigitiruan serta memiliki kekuatan yang tinggi. Serat kaca sebagai bahan
penguat telah banyak diteliti sebagai bahan penguat karena dapat meningkatkan kekuatan impak sehingga mencegah terjadinya fraktur pada basis gigitiruan. Serat
poliester juga dapat ditambahkan ke dalam resin akrilik polimerisasi panas sebagai penguat. Serat ini sangat kuat dan lentur, sehingga cocok digunakan sebagai salah
Universitas Sumatera Utara
satu alternatif bahan penguat untuk meningkatkan kekuatan impak basis gigitiruan. Berdasarkan hal tersebut, maka timbul permasalahan bagaimana pengaruh serat kaca
dan serat poliester terhadap kekuatan impak pada bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
1.3 Rumusan Masalah
1. Berapa kekuatan impak bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat, dengan penambahan serat kaca 1 potongan kecil 6
mm, serat kaca 3 potongan kecil 6 mm, serat poliester 1 potongan kecil 6 mm dan serat poliester 3 potongan kecil 6 mm.
2. Apakah ada pengaruh penambahan serat kaca 1 potongan kecil 6 mm, serat kaca 3 potongan kecil 6 mm, serat poliester 1 potongan kecil 6 mm dan
serat poliester 3 potongan kecil 6 mm terhadap kekuatan impak bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
3. Apakah ada perbedaan pengaruh penambahan serat kaca 1 potongan kecil 6 mm, serat kaca 3 potongan kecil 6 mm, serat poliester 1 potongan kecil 6 mm
dan serat poliester 3 potongan kecil 6 mm terhadap kekuatan impak bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
1.4 Tujuan Penelitian