Universitas Sumatera Utara
pengepresan dalam teknik compression molding juga dapat mempengaruhi kekuatan impak.
26
Gambar 3. Serat kaca bentuk potongan kecil
2.5 Serat Poliester
2.5.1 Pengertian
Poliester merupakan polimer kondensasi sintesis yang pertama. Poliester ditemukan oleh Carothers dkk pada awal tahun 1930. Pada tahun 1953, Pont
menghasilkan serat dari bahan poliester melalui proses pencairan polimer yang di spinning sehingga membentuk serat yang disebut dengan serat poliester atau
polyester staple fiber.
47
Serat poliester memiliki ketahanan yang baik tehadap asam mineral lemah maupun asam kuat pada suhu kamar serta bersifat hidrofobik dan oleofilik, yaitu
memiliki sifat menolak air dan menyerap zat minyak, serat poliester juga memiliki permukaan yang halus dan terang sehingga tidak akan menambah kekasaran suatu
bahan apabila dicampurkan sebagai penguat. Serat poliester juga sangat tahan terhadap suhu yang tinggi serta sangat kuat dan elastik.
36,47
Universitas Sumatera Utara 2.5.2 Komposisi
Serat poliester merupakan polimer dari polyethylene terephthalate PET yang merupakan serat sintetik yang terdiri dari komposisi sebagai berikut:
36,47,48
1. Bahan mentah berupa poly hydroxy compounds yaitu etilen glikol 2. Monomer berupa asam teraptalik atau dimetil teraptalat
3. Dihydric alcohol sebesar 85 Serat poliester merupakan serat dengan kekuatan mekanis yang baik karena
memiliki ikatan rantai polimer yang kuat dan panjang. Ikatan rantai yang kuat disebabkan karena susunan struktur molekulernya yang padat dan kompak sehingga
akan menghasilkan daya tarik menarik antar molekul lebih besar. Semakin kuat ikatan suatu rantai polimer, maka semakin besar resistensi mekanisnya, serta semakin
panjang rantai polimer serat, maka akan menghasilkan ikatan antar molekul yang besar juga. Semakin besar ikatan antar molekul polimer, maka semakin kuat suatu
bahan.
35,36
2.5.3 Bentuk
Serat poliester yang dapat digunakan sebagai bahan penguat memiliki dua macam bentuk, yaitu bentuk linear dan bentuk potongan kecil.
27,28,37
2.5.3.1 Bentuk Linear
Serat poliester berbentuk linear dengan panjang 55 mm merupakan serat yang dapat ditambahkan kedalam resin akrilik polimerisasi panas sebagai bahan penguat.
Serat poliester yang sebelumnya direndam dalam cairan monomer resin akrilik polimerisasi panas terlebih dahulu dan ditambahkan ke dalam campuran monomer
dan polimer resin akrilik polimerisasi panas dapat meningkatkan kekuatan impak basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
Penelitian yang dilakukan Nitanda dkk 1991 yang menggunakan serat poliester Mitsubishi berbentuk linear dengan
panjang 55 mm yang sebelumnya sudah direndam pada monomer metil metaklirat dan ditambahkan dalam resin akrilik polimerisasi panas Nissin Co, hasil yang
Universitas Sumatera Utara
didapatkan yaitu adanya peningkatan kekuatan impak pada bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
37
Gambar 4. Serat Poliester bentuk linear
2.5.3.2 Bentuk Potongan Kecil
Serat poliester berbentuk potongan kecil dapat ditambahkan ke dalam resin akrilik polimerisasi panas sebagai bahan penguat. Berdasarkan penelitian-penelitian
sebelumnya, bentuk potongan serat poliester yang dapat ditambahkan kedalam matriks polimer ialah serat potongan kecil dengan ukuran 2 mm, 4 mm dan 6 mm.
27,28
Dogan dkk 2006 dalam penelitiannya yang bertujuan untuk melihat resistensi terhadap kekuatan impak pada resin akrilik polimerisasi panas Meliodent dengan
penambahan serat poliester Kordsa bentuk potongan kecil dengan ukuran berbeda, yaitu 2 mm, 4 mm dan 6 mm dengan konsentrasi 3. Hasil yang didapatkan dari
penelitian tersebut yaitu adanya peningkatan kekuatan impak yang signifikan setelah ditambahkan serat poliester. Kekuatan impak terbesar didapatkan dari serat dengan
ukuran 6 mm.
28
San Chen dkk 2000 dalam penelitiannya yang mengukur peningkatan sifat mekanis resin akrilik polimerisasi panas Shofu Co yang
ditambahkan serat poliester IW71 USA potongan kecil dengan ukuran dan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu dengan ukuran 2 mm, 4 mm dan 6 mm dengan
konsentrasi 1, 2 dan 3 mendapatkan adanya peningkatan kekuatan impak yang signifikan seiring dengan bertambahnya panjang serat dan konsentrasi serat, hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian tersebut menunjukkan serat dengan panjang 6 mm akan memberikan kekuatan mekanis yang terbaik.
27
Serat poliester bentuk potongan kecil yang ditambahkan ke dalam campuran monomer dan polimer resin akrilik polimerisasi panas akan tersebar secara homogen
di dalam matriks polimer resin akrilik polimerisasi panas. Sebagian dari serat poliester akan beradhesi secara parsial dengan matriks polimer dan sebagian lagi akan
berkontak rapat dengan matriks polimer.
28
Gambar 5. Serat poliester bentuk potongan kecil
2.6 Landasan Teori