Universitas Sumatera Utara
potongan kecil 6 mm dan serat poliester 3 potongan kecil 6 mm terhadap kekuatan impak bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu basic science mengenai bahan basis dibidang prostodonsia.
b. Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai bahan penguat serat kaca dan serat poliester.
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Sebagai pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan kekuatan impak bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
b. Sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki kelemahan sifat mekanis bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
Universitas Sumatera Utara BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian
Basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak rongga mulut. Anasir gigitiruan tidak termasuk bagian dari basis gigitiruan.
1
Fungsi basis gigitiruan adalah menggantikan tulang alveolar yang sudah hilang, mengembalikan estetis wajah, menyalurkan tekanan oklusal ke jaringan pendukung
gigi, linggir sisa alveolar atau gigi penyangga, mempertahankan residual ridge dan tempat untuk melekatkan komponen gigitiruan lainnya seperti anasir gigitiruan,
occlusal rest, lengan retentif dan lengan resiprokal pada gigitiruan dari bahan resin akrilik.
2,38,39
2.1.2 Persyaratan
Bahan basis gigituruan harus memenuhi persyaratan sehingga layak untuk digunakan, tetapi sampai saat ini belum ada basis gigitiruan yang memenuhi semua
persyaratan tersebut. Persyaratan ideal untuk bahan basis gigitiruan antara lain: persyaratan biologis, persyaratan fisis dan mekanis.
2,3,8,38
2.1.2.1 Persyaratan Biologis
1. Tidak toksik dan tidak mengiritasi jaringan biokompatibel 2. Tidak larut dalam saliva dan tidak mengabsorbsi saliva
3. Penghantar termal yang baik
2.1.2.2 Persyaratan Fisis dan Mekanis
1. Berat jenis rendah 2. Kekuatan impak, transversal dan fatik yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
3. Warna sesuai dengan jaringan sekitarnya estetik 4. Modulus elastisitas yang tinggi untuk rigiditas yang lebih baik
5. Tidak mudah mengalami abrasi, sehingga bentuk gigitiruan tetap baik dalam jangka waktu yang lama
7. Radiopak, sehingga terlihat pada saat melakukan foto ronsen 8. Mudah dimanipulasi dan direparasi apabila patah atau retak
9. Mudah dibersihkan baik secara mekanis maupun kemis 10. Resistensi yang tinggi terhadap crazing dan creeping
2.1.3 Bahan Basis Gigitiruan
Berdasarkan bahan yang digunakan, basis gigitiruan dapat dibagi menjadi basis gigitiruan logam dan basis gigitiruan non logam.
38
2.1.3.1 Basis Logam
Bahan berbasis logam biasanya terbuat dari campuran 2 logam atau lebih yang disebut dengan logam alloy, contohnya adalah basis dari alloy kobalt-kromium, alloy
kobalt-kromium nikel dan alloy nikel kromium.
3
Basis dengan bahan logam memiliki beberapa keuntungan apabila dibandingkan dengan bahan non logam, yaitu
penghantar termis yang lebih baik dari bahan non logam, stabilitas dimensi yang lebih baik dan kekuatan yang diperoleh maksimal dengan ketebalan yang minimal.
Kerugian dari bahan logam adalah estetik yang buruk serta sulit diperbaiki apabila patah.
2,3,39
2.1.3.2 Basis Non Logam
Bahan berbasis non logam merupakan jenis bahan yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi karena memiliki sifat yang lebih baik apabila
dibandingkan dengan bahan berbasis logam. Bahan basis non logam memiliki estetik yang lebih baik serta harga yang lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan basis
logam. Bahan basis non logam umumnya terbuat dari bahan polimer. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
reaksi termalnya, basis non logam dapat terbagi menjadi 2 macam, yaitu polimer termoplastik dan polimer termoset.
7,8,38
2.1.3.2.1 Termoplastik
Polimer termoplastik adalah jenis polimer yang akan melunak ketika dipanaskan dan mengeras kembali saat didinginkan secara reversible. Degradasi
irreversibel akan terjadi apabila pemanasan dilakukan dalam temperatur yang melewati batas ambang. Contoh polimer termoplastik yang sering digunakan pada
kedokteran gigi adalah nilon termoplastik.
7,8,38
2.1.3.2.2 Termoset
Polimer termoset adalah jenis polimer yang akan menjadi keras secara permanen pada saat pembuatannya dan tidak akan melunak ketika dipanaskan
kembali. Salah satu contohnya adalah cross-linked poly methyl methacrylate atau resin akrilik.
7,8,38
Resin akrilik mulai diperkenalkan oleh Rohm dan Hass pada tahun 1936 dalam bentuk lembaran, kemudian Nemours pada tahun 1937 memperkenalkan
resin akrilik dalam bentuk bubuk. Pada tahun yang sama Dr. Walter Wright memperkenalkan bahan polimetil metaklirat atau resin akrilik sebagai bahan basis
gigitiruan yang hingga saat ini paling banyak digunakan.
5
Sejak pertengahan tahun 1940, resin akrilik sudah banyak digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk
berbagai keperluan seperti splinting, pelapis estetik, bahan pembuat anasir gigitiruan, piranti ortodonti, bahan reparasi dan bahan basis gigitiruan.
10
Resin akrilik banyak digunakan karena memiliki banyak keuntungan, yaitu harganya yang relatif murah, mudah direparasi, proses pembuatannya yang
menggunakan peralatan yang sederhana, warna yang sesuai dengan jaringan disekitar rongga mulut, stabilitas dimensinya baik, serta mudah dipoles.
10,14
Bahan basis gigitiruan resin akrilik saat ini terbagi atas beberapa jenis, yaitu resin akrilik
swapolimerisasi, resin akrilik polimerisasi sinar dan resin akrilik polimerisasi panas.
3,14
Universitas Sumatera Utara
1. Resin akrilik swapolimerisasi cold curedchemically activated acrylic resin adalah resin akrilik yang terdiri dari bubuk dan cairan yang dilengkapi dengan
aktivator kimia untuk mempercepat proses polimerisasi yaitu dimetil-para-toluidin atau amin tersier. Bahan ini memiliki kekuatan dan stabilitas warna yang kurang
apabila dibandingkan dengan resin akrilik polimerisasi panas, tetapi working time yang lebih cepat dari resin akrilik polimerisasi panas. Bahan ini biasanya digunakan
untuk basis gigitiruan sementara serta bahan reline dan rebase gigitiruan.
3,8,16,38,39
2. Resin akrilik polimerisasi sinar light-activated resin adalah resin akrilik yang menggunakan sinar tampak untuk proses polimerisasinya. Penyinaran dilakukan
selama 10 menit dengan panjang gelombang cahaya sebesar 400-500 nm pada unit kuring khusus. Resin akrilik jenis ini dilapisi oleh komponen lapisan non reaktif
untuk mencegah masuknya oksigen selama proses polimerisasi berlangsung.
3,14,38
3. Resin akrilik polimerisasi panas heat cured acrylic resin adalah resin akrilik yang menggunakan proses pemanasan untuk polimerisasinya. Resin akrilik
jenis ini tidak memerlukan aktivator dalam proses polimerisasinya, sehingga working time dari resin akrilik ini paling lama apabila dibandingkan dengan resin akrilik
swapolimerisasi dan polimerisasi sinar, tetapi resin akrilik jenis ini memiliki kekuatan yang paling besar.
8,14,38
2.2 Resin Akrilik Polimerisasi Panas