Universitas Sumatera Utara
selanjutnya energi yang tertera pada alat penguji dibaca dan dicatat lalu dilakukan perhitungan kekuatan impak.
1,8,38
Kekuatan impak = E_
b x d
Keterangan: E = Energi Joule
b = Lebar batang uji mm d = Tebal batang uji mm
2.3 Bahan Penguat Resin Akrilik
Resin akrilik merupakan bahan yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi, tetapi resin akrilik memiliki berbagai kelemahan, salah satunya ialah
kekuatan impak yang rendah. Kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas hanya sekitar 0,26 charpy, Nm.
6
Untuk meningkatkan kekuatan resin akrilik polimerisasi panas dapat digunakan berbagai macam bahan penguat. Bahan penguat yang dapat
digunakan yaitu bahan logam, kimia dan serat.
10,21,22
2.3.1 Bahan Logam
Bahan logam dapat ditambahkan ke dalam resin akrilik polimerisasi panas sebagai penguat. Bentuk logam yang dapat ditambahkan ke dalam resin akrilik
polimerisasi panas ialah logam yang berbentuk kawat, serat, plat dan anyaman.
10,13,31
Bahan penguat berupa logam memiliki beberapa kerugian sehingga sangat jarang digunakan sebagai bahan penguat basis gigitiruan, kekurangan dari bahan logam yaitu
sistem adhesi yang inadekuat antara resin akrilik dan komponen logam, harga yang relatif mahal, korosi serta warna logam yang gelap sehingga akan mengurangi estetik
gigitiruan.
4,16,21
Universitas Sumatera Utara 2.3.2 Bahan Kimia
Bahan polifungsional berupa cross-linking agent seperti polietilen glikol dimetaklirat dapat ditambahkan kedalam monomer resin akrilik sebagai penguat.
21
Penambahan cross-linking agent dapat menambah ikatan kovalen antar monomer sehingga secara mikroskopik akan berpengaruh pada kekuatan resin akrilik pada saat
dicampur kedalam polimer. Ikatan kovalen yang kuat akan mencegah terputusnya rantai polimer pada saat pemanasan dan meningkatkan elastisitas.
7
Penggunaan bahan kimia sebagai penguat resin akrilik polimerisasi panas jarang digunakan, karena
penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan resin akrilik menjadi fatik akibat elastisitas yang berlebihan serta harganya yang sangat mahal yang bahkan
melebihi harga resin akrilik polimerisasi panas yang konvensional. Bahan kimia lainnya yang dapat ditambahkan kedalam resin akrilik polimerisasi panas sebagai
penguat adalah rubber particles dan filler kimia.
8,42
Bahan rubber yang dapat ditambahkan kedalam resin akrilik polimerisasi panas adalah butadienestyrene rubber
yang dapat bertindak sebagai shock absorber untuk menahan stress yang diterima oleh resin akrilik polimerisasi panas sehingga dapat meningkatkan kekuatan impak.
10
2.3.3 Bahan Serat
Serat merupakan bahan yang paling sering digunakan sebagai penguat pada bahan yang terbuat dari polimer. Berdasarkan bahan pembuatnya, serat terbagi
menjadi dua macam, yaitu serat alami dan serat buatan.
43
2.3.3.1 Serat Alami
Serat alami merupakan serat yang terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam seperti hewan, mineral dan tumbuhan, misalnya serat jute.
43,44
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kondo, dkk 2009 yang menambahkan serat jute potongan kecil
kedalam bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas menyatakan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai konsentrasi optimal dan surface treatment yang tepat
sehingga dapat digunakan sebagai bahan penguat basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
20
Universitas Sumatera Utara 2.3.3.2 Serat Buatan
Serat buatan dapat berbentuk filamen maupun stapel. Serat buatan yang sering dijadikan sebagai penguat adalah serat karbon, serat kaca dan serat polimer.
43,44
Serat karbon merupakan serat yang memiliki kekuatan yang sangat kuat, ringan dan
memiliki modulus elastisitas yang tinggi, tetapi serat ini jarang digunakan sebagai bahan penguat basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas karena warnanya yang
gelap serta harganya yang relatif mahal. Warna yang gelap dari serat karbon akan mengurangi estetik apabila dijadikan sebagai bahan penguat resin akrilik polimerisasi
panas.
7,18
Serat kaca adalah material berbentuk serabut yang sangat halus dan mengandung bahan kaca, serat ini lebih murah daripada serat karbon. Serat ini
termasuk serat estetis, sehingga tidak akan menggangu estetik dari bahan basis gigitiruan. Serat polimer merupakan serat yang terbuat dari rantai polimer panjang
yang berada di sepanjang aksis dan membentuk serabut. Serat polimer umumnya memiliki kekuatan yang tinggi.
44
Serat polimer yang dapat dijadikan sebagai bahan penguat adalah serat aramid, serat rayon, serat polietilen, serat nilon dan serat
poliester. Serat rayon, serat polietilen, serat nilon dan serat poliester merupakan serat
estetik sehingga estetika dari basis gigitiruan akan terjaga.
18,28
Serat aramid berwarna kekuningan dan dapat menambah kekasaran resin akrilik polimerisasi panas sehingga
sulit dipoles serta daya adhesi yang rendah antara serat aramid dan resin akrilik membuat serat aramid tidak digunakan secara luas sebagai bahan penguat.
20
2.4 Serat Kaca