skor 5, setuju skor 4, netral skor 3, tidak setuju skor 2, sangat tidak setuju skor 1. Nilai skor terendah adalah 10 dan yang tertinggi adalah 50.
Semakin tinggi skor yang dodapati, maka semakin positif sikap mahasiswi dalam menghadapi sindrom premenstruasi.
Berdasrkan rumus statistik: � =
������� ������ �����
Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 50 dan 2 kategori kelas untuk menilai sikap, yaitu sikap positif dan negatif, maka didapatkan panjang
kelas adalah 20, maka didapatkan panjang kelas adalah 20, dengan interval 10- 30 adalah sikap negatif.
4. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kriteria kuesioner yang baik adalah validitas dan reliabilitas. Uji validitas yang telah dilakukan oleh peneliti adalah uji validitas isi. Validitas isi adalah
suatu alat yang mengukur sejauh mana kuesioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep.
4.6 Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan tentang
pengetahuan dan sikap mahasiswi dalam menghadapi sindrom premensturasi.
4.7 Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, maka penelitian melakukan analisis data melaluibeberapa tahap, pertama editing yaitu memeriksa kelengkapan data
responden serta memastikan semua jawaban sudah diisi. Tahap kedua coding yaitu memberikan kode atauangka tertentu pada kuesioner untuk memudahkan
peneliti dalam memasukkandata ke dalam komputer entry.
Universitas Sumatera Utara
Setelah itu melakukan tabulasi dan analisis data dengan menggunakan bantuan program yang disesuaikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Univariat
Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil peneliti. Data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
2. Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menilai apakah terhadap hubungan antar variabel 1, dalam hal ini kedua variabel yang diteliti tersebut dianalisa secara
statistik dengan uji chi-cquere �
2
menggunakan hitungan statistik dimana derajat kemaknaan 95 A= 0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan.
5.1.2. Deskripsi Karakterisik Responden Mahasiswi
Dalam penelitian ini, responden yang diteliti sebanyak 223 mahasiswi yang berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.Rata – rata mahasiswi
berumur di antara 18 hingga 24 tahun dan bertempat tinggal di wilayah penelitian. Gambaran karakteristik mahasiswi diamati meliputi umur, usia haid pertama, keluhan
premenstruasi dan sumber informasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Distribusi Jumlah dan Persentase Karakeristik Mahasiswi Menurut Umur, Usia Premenstruasi Pertama, Keluhan Premenstruasi dan Sumber Informasi.
Frekuensi Persentase
UMUR 20
41 18,4
21 76
34,1 22
56 25,1
23 35
15,7 24
15 6,7
Frekuensi Persentase
USIA HAID 10
22 9,9
PERTAMA 11
18 8,1
12 90
40,4 13
39 17,5
14 54
24,2 Frekuensi
Persentase KELUHAN
Nyeri Perut 64
28,7 PREMENSTRUASI
Perut Kembung 56
25,1 Sensitif dan mudah
marah 60
26,9 Nafsu Makan
Bertambah 24
10,8 Nyeri Sendi
19 8,5
Frekuensi Persentase
SUMBER Media
118 52,9
INFORMASI Tenaga Kesihatan
60 26,9
Sumber Lain 45
20,2
Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan hasil bahwa responden mempunyai usia antara 20 tahun sampai 24 tahun. Usia responden yang paling banyak pada umur 21 tahun sebanyak 76
responden 34,10 . Berdasarkan tabel 5.1 juga didapatkan hasil bahwa responden mempunyai usia haid pertama antara usia 10 hingga 14 tahun. Usia haid pertama yang
paling banyak pada umur 12 tahun yaitu sebanyak 90 responden 40,4. Berdasarkan tabel didapatkan hasil bahwa responden mempunyai keluhan premenstruasi nyeri perut
yang paling banyak yaitu sebanyak 64 responden 28,70. Selain itu, didapatkan hasil bahwa responden mendapatkan sumber informasi yang paling banyak dari sumber media
yaitu sebanyak 118 responden 52,90.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Deskripsi Tingkat Pengetahuan
Pada penelitian ini, dalam lembar kuesioner penelitian terdapat 10 pertanyaan yang menguji pengetahuan mahasiswi tentang
premenstruasi.Pertanyaan – pertanyaan yang ada di dalam kuesioner tersebut telah diuji validitasnya.
Tingkat pengetahuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 kategori yaitu baik dan kurang baik. Tingkat pengetahuan akan dikatakan baik apabila skor
untuk 10 pertanyaan yang berhasil dijawab dengan benar oleh mahasiswi sebanyak 6-10. Tingkat pengetahuan kurang baik apabila jumlah skor untuk 10
pertanyaan yang berhasil dijawab dengan benar oleh mahasiwi sebanyak 0-5. Berdasarkan hasil uji tersebut maka tingkat pengetahuan mahasiswi dapat
dikategorikan pada table 5.2.
Tabel 5.2. Distribusi Jumlah Mahasiswi Menurut Tingkat Pengetahuan
TINGKAT PENGETAHUAN
Tingkat Pengetahuan
Frequency Percent
BAIK 175
78.5 KURANG BAIK
48 21.5
Total 223
100.0
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Deskripsi Sikap
Pada penelitian ini, dalam lembar kuesioner penelitian terdapat 10 pertanyaan yang menguji sikap mahasiswi tentang premenstruasi.Pertanyaan –
pertanyaan yang ada di dalam kuesioner tersebut telah diuji validitasnya. Sikap dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 kategori yaitu positif dan
negatif. Sikap akan dikatakan positif apabila skor untuk 10 pertanyaan yang berhasil dijawab dengan benar oleh mahasiswi sebanyak 31-50. Sikap negatif
apabila jumlah skor untuk 10 pertanyaan yang berhasil dijawab dengan benar oleh mahasiwi sebanyak 10-30. Berdasarkan hasil uji tersebut maka sikap mahasiswi
dapa dikategorikan pada table 5.3.
Tabel 5.3. Distribusi Jumlah Mahasiswi Menurut Sikap
SIKAP
Sikap Frequency
Percent
POSITIF31-50 163
73.1 NEGATIF10-30
60 26.9
Total 223
100.0
Universitas Sumatera Utara
5.1.5 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Terhadap Sindrom Premenstruasi Di Universitas Sumatera Utara.
TINGKAT
SIKAP
PENGETAHUAN
POSITIF NEGATIF BAIK
127 57,0 48 21,5 KURANG BAIK
36 16,1 12 5,4
Dari tabel dapat ditunjukkan hasil nilai signifikansi 0,737 yang berarti nilai signifikansi p 0,05. Dari analisis statistik menggunakan rumus korelasi dari Pearson
menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswi terhadap sindrom premenstruasi.
5.2. Pembahasan