Ventilasi Distribusi Perfusi Difusi Gas O2 da CO2

akhir inspirasi sama dengan tekanan atmosfer Price Wilson, 2005. Situasi faal paru seseorang dikatakan normal jika hasil kerja proses ventilasi, distribusi, perfusi, difusi, serta hubungan antara ventilasi dengan perfusi pada orang tersebut dalam keadaan santai menghasilkan tekanan parsial gas darah arteri PaO2 dan PaCO2 yang normal. Yang dimaksud keadaan santai adalah ketika jantung dan paru tanpa beban kerja yang berat Djojodibroto R. D, 2009. Tekanan parsial gas arteri yang normal adalah PaO2 sekitar 96 mmHg dan PaCO2 sekitar 40 mmHg. Tekanan parsial ini diupayakan dipertahankan tanpa memandang kebutuhan oksigen yang berbeda-beda, yaitu saat tidur kebutuhan oksigen 100mLmenit dibandingkan dengan saat ada beban kerja exercise, 2000- 3000 mLmenit Djojodibroto R. D, 2009. Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas antara organisme dengan lingkungan, yaitu pengambilan oksigen dan eliminasi karbondioksida. Respirasi eksternal adalah proses pertukaran gas O2 dan CO2 antara darah dan atmosfer sedangkan respirasi internal adalah proses pertukaran gas O2 dan CO2 antara darah sirkulasi dan sel jaringan Djojodibroto R. D, 2009. Pertukaran gas memerlukan 4 proses yang mempunyai ketergantungan satu sama lain : ∑ Proses yang berkaitan dengan volume udara napas dan distribusi ventilasi ∑ Proses yang berkaitan dengan volume darah di paru dan distribusi aliran darah ∑ Proses yang berkaitan dengan difusi O2 dan CO2 ∑ Proses yang berkaitan dengan regulasi pernapasan

2.1.4.1 Ventilasi

Istilah ventilasi menyangkut volume udara yang bergerak masuk dan keluar dari hidung atau mulut pada proses bernapas Djojodibroto R. D, 2009. Ventilasi per menit, VE Minute Ventilation adalah volume udara yang keluar dari paru dalam satu menit diukur dalam liter. ∑ Ventilasi alveolar, VA Alveolar Ventilation adalah volume udara Universitas Sumatera Utara inspirasi yang dapat mencapai alveoli dan dapat mengalami pertukaran gas dengan darah. ∑ Ventilasi percuma, VD Wasted Ventilation, Dead Space Ventilation adalah volume udara inspirasi yang tidak mengalami pertukaran gas dengan darah.

2.1.4.2 Distribusi

Setelah proses ventilasi, udara yang telah memasuki saluran napas didistribusikan ke seluruh paru; kemudian masuk ke dalam alveoli. Udara volume tidal volume udara yang masuk dan kemudian keluar pada sekali bernapas yang besarnya kira- kira 500 mL, dibagi menjadi volume kecil-kecil sebanyak alveoli yang ada, yaitu kira-kira 300 juta alveoli. Udara ini tidak terbagi rata ke semua alveoli. Udara pertama yang terhirup, masuk ke puncak paru, kemudian di susul oleh udara di belakangnya, masuk ke basis paru. Distribusi yang tidak merata ini mengakibatkan nilai ventilasi di puncak paru lebih besar dibandingkan nilai ventilasi di basis paru Djojodibroto R. D, 2009.

2.1.4.3 Perfusi

Yang dimaksud dengan perfusi paru adalah sirkulasi darah di dalam pembuluh kapiler paru. Rangkaian pembuluh darah di paru sangat padat; terdapat kira kira 6 milyar kapiler yang mengelilingi 3 juta alveoli di kedua paru, sehingga terdapat 2000 kapiler untuk satu alveolus. Aliran darah di dalam paru mempunyai tekanan lebih rendah 15 mmHg jika dibandingkan dengan tekanan darah sistemik yang saat diastole 80 mmHg, tekanan di kapiler paru kira-kira seperlimanya Djojodibroto R. D, 2009.

2.1.4.4 Difusi Gas O2 da CO2

Secara umum difusi diartikan sebagai peristiwa perpindahan molekul dari suatu daerah yang konsentrasi molekulnya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Peristiwa difusi merupakan peristiwa pasif yang tidak memerlukan energi ekstra. Peristiwa difusi yang terjadi di dalam paru adalah perpindahan Universitas Sumatera Utara molekul oksigen dari rongga alveoli melintasi membran kapiler alveolar, kemudian melintasi plasma darah, selanjutnya menembus dinding sel darah merah, dan akhirnya masuk ke interior sel darah merah sampai berikatan dengan hemoglobin. Membran kapiler alveolus sangat tipis yaitu 170 dari tebal butir darah merah sehingga molekul oksigen tidak mengalami kesulitan untuk menembusnya. Peristiwa difusi lain di dalam paru adalah perpindahan molekul karbondioksida dari darah ke udara alveolus dan kapiler pembuluh darah dengan cara difusi Djojodibroto R. D, 2009.

2.1.4.5 Pusat Kontrol Pernapasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Peak Expiratory Flow Rate pada Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010

2 75 41

Hubungan Arus Puncak Ekspirasi dengan Indeks Massa Tubuh pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 28 57

Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan

34 179 51

Menghitung Laju Ariran Fluida Jenis Head Flow Meter Pada Sistem Rangkaian Perpipaan Dengan Menggunakan Control Valve Air To Open Di Pabrik Mini PTKI – Medan

15 112 56

PENGARUH MEROKOK TERHADAP PENURUNAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA PEROKOK AKTIF & PASIF DI KELURAHAN Pengaruh Merokok terhadap Penurunan Arus Puncak Ekspirasi pada Perokok Aktif dan Pasif di Kelurahan Barabai Barat.

0 3 13

HUBUNGAN SENAM ASMA DENGAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE).

0 0 7

Hubungan antara Kerja dan Kebiasaan Merokok Tukang Parkir di Jalan Setiabudi Medan terhadap Arus Puncak Ekspirasi yang diukur dengan Peak Flow Meter

0 0 10

Hubungan antara Kerja dan Kebiasaan Merokok Tukang Parkir di Jalan Setiabudi Medan terhadap Arus Puncak Ekspirasi yang diukur dengan Peak Flow Meter

0 1 6

Hubungan antara Kerja dan Kebiasaan Merokok Tukang Parkir di Jalan Setiabudi Medan terhadap Arus Puncak Ekspirasi yang diukur dengan Peak Flow Meter

0 0 4

Hubungan antara Kerja dan Kebiasaan Merokok Tukang Parkir di Jalan Setiabudi Medan terhadap Arus Puncak Ekspirasi yang diukur dengan Peak Flow Meter

0 0 15