Definisi Sumber Polusi Udara

berbanding dengan perempuan yang tidak mempunyai suami yang merokok Taufik, 2000.

2.6 Polusi Udara

2.6.1 Definisi

Pencemaran udara atau polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti EPA, 2009. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pasal 1, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara tidak dapat memenuhi fungsinya. Pencemaran udara dapat dibagi menjadi dua jenis, pencemaran udara primer dan pencemaran udara sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena CO merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer EPA, 2009.

2.6.2 Sumber Polusi Udara

Secara garis besar sumber polusi udara dapat dibagi dua kategori sebagai berikut EPA, 2009: a Anthropogenic aktivitas manusia terutama yang berkaitan dengan pembakaran berbagai jenis bahan bakar, yaitu: Sumber stasioner sumber yang diam termasuk susunan asap dari pembangkit tenaga listrik, fasilitas manufaktur pabrik dan insinerator sampah, serta furnaces dan jenis bahan bakar- pembakaran perangkat pemanas. ∑ Sumber yang mobile bergerak termasuk kendaraan bermotor, kapal laut, pesawat terbang dan efek suara. ∑ Chemicals, debu dan pembakaran terkontrol dalam praktek Universitas Sumatera Utara pengelolaan pertanian dan kehutanan. ∑ Uap dari cat, hair spray, semprot aerosol dan larutan ∑ Militer, seperti senjata nuklir dan gas beracun b Sumber Alam ∑ Debu dari sumber-sumber alam, biasanya besar bidang tanah dengan sedikit atau tanpa vegetasi. ∑ Methane, dikeluarkan dari pencernaan makanan oleh binatang misalnya sapi. ∑ Asap dan karbon monoksida dari kebakaran alami. ∑ Aktivitas gunung berapi, yang memproduksi belerang, klorin, dan partikel-partikel abu.

2.6.3 Polutan Udara Spesifik yang Berpengaruh terhadap Kesehatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Peak Expiratory Flow Rate pada Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010

2 75 41

Hubungan Arus Puncak Ekspirasi dengan Indeks Massa Tubuh pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 28 57

Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan

34 179 51

Menghitung Laju Ariran Fluida Jenis Head Flow Meter Pada Sistem Rangkaian Perpipaan Dengan Menggunakan Control Valve Air To Open Di Pabrik Mini PTKI – Medan

15 112 56

PENGARUH MEROKOK TERHADAP PENURUNAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA PEROKOK AKTIF & PASIF DI KELURAHAN Pengaruh Merokok terhadap Penurunan Arus Puncak Ekspirasi pada Perokok Aktif dan Pasif di Kelurahan Barabai Barat.

0 3 13

HUBUNGAN SENAM ASMA DENGAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE).

0 0 7

Hubungan antara Kerja dan Kebiasaan Merokok Tukang Parkir di Jalan Setiabudi Medan terhadap Arus Puncak Ekspirasi yang diukur dengan Peak Flow Meter

0 0 10

Hubungan antara Kerja dan Kebiasaan Merokok Tukang Parkir di Jalan Setiabudi Medan terhadap Arus Puncak Ekspirasi yang diukur dengan Peak Flow Meter

0 1 6

Hubungan antara Kerja dan Kebiasaan Merokok Tukang Parkir di Jalan Setiabudi Medan terhadap Arus Puncak Ekspirasi yang diukur dengan Peak Flow Meter

0 0 4

Hubungan antara Kerja dan Kebiasaan Merokok Tukang Parkir di Jalan Setiabudi Medan terhadap Arus Puncak Ekspirasi yang diukur dengan Peak Flow Meter

0 0 15