LAPORAN KINERJ
A
UNIVERSIT A
S INDONESIA
2016
UNIVERSITAS INDONESIA
34
B. PENGUKURAN KINERJA
T
ahun 2016 juga merupakan tahun kedua dalam pelaksanaan Kontrak Kinerja UI dengan Kemenristekdikti yang kemudian disebut dengan Kontrak Kinerja UI-Kemenristekdikti
tahun 2016. Secara keseluruhan, kinerja UI pada tahun 2016 telah sesuai dengan Dokumen Kontrak Kinerja Universitas Indonesia Tahun 2016 yang telah disusun.
3.3. Realisasi Kinerja
3.3.1 Capaian Kinerja Kontrak Kinerja UI-Kemenristekdikti 2016 Kontrak Kinerja UI-Kemenristekdikti Tahun 2016, terdiri atas 7 tujuh Sasaran. Seluruh
Sasaran ini didukung oleh indikator kinerja yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan Sasaran Kontrak Kinerja. Secara terperinci, capaian dari Sasaran Kontrak Kinerja UI-
Kemenristekdikti diuraikan dalam paparan dibawah ini:
Pertama, Meningkatnya Kinerja Akuntabilitas Keuangan Negara yang memiliki 1 satu indikator, yakni jumlah kasus hukum berat terhadap penyimpangan yang bersifat material.
Indikator ini berhasil tercapai sesuai target atau dengan kata lain tidak terjadi kasus berat di Universitas Indonesia selama tahun 2016. Pada tahun 2015 lalu, jumlah kasus berat
juga merupakan sub-kriteria dalam Kontrak Kinerja, namun saat itu masih terjadi 3 tiga kasus hukum berat di lingkungan UI, yakni kasus plagiarisme. Hal ini dikarenakan dalam
dunia akademis, plagiarisme atau penjiplakan karya ilmiah dapat dikategorikan dalam pelanggaran hukum berat. Belajar dari hal tersebut, UI pada tahun 2016 ini semakin
memperketat pengawasan dan pencegahan agar tidak lagi terjadi kasus plagiarisme. Terbukti, pada tahun ini tidak terjadi kasus plagiarisme, sehingga UI bisa mencapai target
dalam Indikator Kinerja Jumlah kasus hukum berat terhadap penyimpangan yang bersifat material.
Gambar 3.2. Workshop dalam Rangka Good University Governance 6 September 2016. Sumber: Kantor Humas dan KIP UI
LAPORAN KINERJ A
UNIVERSIT A
S INDONESIA
2016
UNIVERSITAS INDONESIA
35
Sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa, maka kepuasan layanan menjadi salah satu concern utama UI. Kualitas layanan dapat diukur dengan
menggunakan berdasarkan tingkat kepuasan stakeholder dengan skala Likert 1-5. Terkait dengan indikator Indeks kepuasan layanan Ombudsman serta dalam rangka
pencapaian IKU Renstra UI, yakni Tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan administrasi skala Likert 1-5, maka UI telah melakukan survei kepuasan pelanggan.
Hasilnya adalah diperoleh nilai 3,2 Skala Likert 1-5. Angka ini sudah melebihi target yang ditentukan sebelumnya, yakni nilai 3 Skala Likert 1-5.
Kedua, Terwujudnya Tata Kelola serta Kualitas Layanan yang Baik. Sasaran ini terdiri atas 3 tiga indikator kinerja yang kesemuanya berhasil dicapai sepenuhnya oleh UI, yakni:
2
Indikator ini berhasil tercapai sesuai target dengan mengacu pada perolehan predikat Wajar Tanpa Pengecualian WTP atas Laporan Keuangan Universitas Indonesia tahun
2015 dari Kantor Akuntan Publik KAP Sriyadi Elly Sugeng dan Rekan. Indikator kinerja ini juga merupakan sub-kriteria dalam kontrak kinerja tahun 2015 dimana pada tahun
tersebut, UI juga mendapat predikat WTP dari KAP yang sama untuk Laporan Keuangan UI tahun 2014.
Selain merupakan sub-kriteria dalam kontrak kinerja sebelumnya, Perolehan predikat audit juga merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama IKU Sasaran Strategis
Terwujudnya UI sebagai perguruan tinggi yang sehat berdasarkan penerapan good university governance, Renstra UI 2015-2019. Ini merupakan salah satu bukti
komitmen UI dalam menerapkan tata kelola universitas yang sehat. Kemudian, dengan diperolehnya predikat WTP selama dua tahun berturut-turut, membuktikan bahwa UI
telah melakukan pengelolaan keuangannya secara transparan dan akuntabel.
Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik
Indeks kepuasan layanan Ombudsman
Gambar 3.3 Rapat Koordinasi Survei Kepuasan Layanan Universitas Indonesia 26 November 2016. Sumber: Badan Perencanaan, Pengembangan, dan Pengendalian Universitas