Indikator Kinerja Utama Perbandingan Capaian Renstra UI tahun 2015 dan tahun 2016

LAPORAN KINERJ A UNIVERSIT A S INDONESIA 2016 UNIVERSITAS INDONESIA 30

3.2 Capaian RPJM UI tahun 2016

R encana Pembangunan Jangka Menengah Universitas Indonesia atau yang disingkat sebagai RPJM UI merupakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah UI. RPJM UI yang dipakai sekarang adalah RPJM tahun 2015-2019 dan merupakan dokumen turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang UI RPJP UI tahun 2015-2035. RPJM UI kemudian dijadikan pedoman untuk penyusunan Rencana Strategis UI yang juga berlaku selama periode 5 lima tahun, yakni Renstra 2015-2019. Oleh karena itu, capaian Renstra terkait erat dengan keberhasilan capaian RPJM dan RPJP UI. Secara rata-rata, capaian RPJP UI pada tahun 2016 adalah 84. Capaian ini tergolong tinggi, karena tahun ini merupakan tahun kedua penerapan RPJP UI tahun 2015-2019. Pada Tabel 3.1. dibawah ini menggambarkan capaian Renstra UI tahun 2016 yang dikaitkan dengan kemajuan atau progress capaian RPJP UI. LAPORAN KINERJA UNIVERSITAS INDONESIA 2016 UNIVERSIT A S INDONESIA 31 Tabel 3.1. Capaian IKU Renstra UI dan Progress Capaian RPJM UI tahun 2016 LAPORAN KINERJA UNIVERSITAS INDONESIA 2016 UNIVERSIT A S INDONESIA 32 LAPORAN KINERJA UNIVERSITAS INDONESIA 2016 UNIVERSIT A S INDONESIA 33 LAPORAN KINERJ A UNIVERSIT A S INDONESIA 2016 UNIVERSITAS INDONESIA 34

B. PENGUKURAN KINERJA

T ahun 2016 juga merupakan tahun kedua dalam pelaksanaan Kontrak Kinerja UI dengan Kemenristekdikti yang kemudian disebut dengan Kontrak Kinerja UI-Kemenristekdikti tahun 2016. Secara keseluruhan, kinerja UI pada tahun 2016 telah sesuai dengan Dokumen Kontrak Kinerja Universitas Indonesia Tahun 2016 yang telah disusun.

3.3. Realisasi Kinerja

3.3.1 Capaian Kinerja Kontrak Kinerja UI-Kemenristekdikti 2016 Kontrak Kinerja UI-Kemenristekdikti Tahun 2016, terdiri atas 7 tujuh Sasaran. Seluruh Sasaran ini didukung oleh indikator kinerja yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan Sasaran Kontrak Kinerja. Secara terperinci, capaian dari Sasaran Kontrak Kinerja UI- Kemenristekdikti diuraikan dalam paparan dibawah ini: Pertama, Meningkatnya Kinerja Akuntabilitas Keuangan Negara yang memiliki 1 satu indikator, yakni jumlah kasus hukum berat terhadap penyimpangan yang bersifat material. Indikator ini berhasil tercapai sesuai target atau dengan kata lain tidak terjadi kasus berat di Universitas Indonesia selama tahun 2016. Pada tahun 2015 lalu, jumlah kasus berat juga merupakan sub-kriteria dalam Kontrak Kinerja, namun saat itu masih terjadi 3 tiga kasus hukum berat di lingkungan UI, yakni kasus plagiarisme. Hal ini dikarenakan dalam dunia akademis, plagiarisme atau penjiplakan karya ilmiah dapat dikategorikan dalam pelanggaran hukum berat. Belajar dari hal tersebut, UI pada tahun 2016 ini semakin memperketat pengawasan dan pencegahan agar tidak lagi terjadi kasus plagiarisme. Terbukti, pada tahun ini tidak terjadi kasus plagiarisme, sehingga UI bisa mencapai target dalam Indikator Kinerja Jumlah kasus hukum berat terhadap penyimpangan yang bersifat material. Gambar 3.2. Workshop dalam Rangka Good University Governance 6 September 2016. Sumber: Kantor Humas dan KIP UI LAPORAN KINERJ A UNIVERSIT A S INDONESIA 2016 UNIVERSITAS INDONESIA 35 Sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa, maka kepuasan layanan menjadi salah satu concern utama UI. Kualitas layanan dapat diukur dengan menggunakan berdasarkan tingkat kepuasan stakeholder dengan skala Likert 1-5. Terkait dengan indikator Indeks kepuasan layanan Ombudsman serta dalam rangka pencapaian IKU Renstra UI, yakni Tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan administrasi skala Likert 1-5, maka UI telah melakukan survei kepuasan pelanggan. Hasilnya adalah diperoleh nilai 3,2 Skala Likert 1-5. Angka ini sudah melebihi target yang ditentukan sebelumnya, yakni nilai 3 Skala Likert 1-5. Kedua, Terwujudnya Tata Kelola serta Kualitas Layanan yang Baik. Sasaran ini terdiri atas 3 tiga indikator kinerja yang kesemuanya berhasil dicapai sepenuhnya oleh UI, yakni: 2 Indikator ini berhasil tercapai sesuai target dengan mengacu pada perolehan predikat Wajar Tanpa Pengecualian WTP atas Laporan Keuangan Universitas Indonesia tahun 2015 dari Kantor Akuntan Publik KAP Sriyadi Elly Sugeng dan Rekan. Indikator kinerja ini juga merupakan sub-kriteria dalam kontrak kinerja tahun 2015 dimana pada tahun tersebut, UI juga mendapat predikat WTP dari KAP yang sama untuk Laporan Keuangan UI tahun 2014. Selain merupakan sub-kriteria dalam kontrak kinerja sebelumnya, Perolehan predikat audit juga merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama IKU Sasaran Strategis Terwujudnya UI sebagai perguruan tinggi yang sehat berdasarkan penerapan good university governance, Renstra UI 2015-2019. Ini merupakan salah satu bukti komitmen UI dalam menerapkan tata kelola universitas yang sehat. Kemudian, dengan diperolehnya predikat WTP selama dua tahun berturut-turut, membuktikan bahwa UI telah melakukan pengelolaan keuangannya secara transparan dan akuntabel. Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik Indeks kepuasan layanan Ombudsman Gambar 3.3 Rapat Koordinasi Survei Kepuasan Layanan Universitas Indonesia 26 November 2016. Sumber: Badan Perencanaan, Pengembangan, dan Pengendalian Universitas LAPORAN KINERJ A UNIVERSIT A S INDONESIA 2016 UNIVERSITAS INDONESIA 36 3 Berdasarkan Pasal 11 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia, UI dalam membebankan biaya kepada mahasiswa harus memperhatikan kemampuan ekonomis mahasiswa yang bersangkutan. Selain itu, dengan mengacu pada Pasal 3 ayat 1 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Biaya Kuliah Tunggal BKT pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, besaran biaya pendidkikan mahasiswa perguruan tinggi negeri berbadan hukum ditetapkan berdasarkan Uang Kuliah Tunggal UKT dalam beberapa kelompok yang ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya. Ketentuan yang ada dalam peraturan tersebut kemudian dituangkan dalam Peraturan Rektor Universitas Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 tentang Tarif Uang Kuliah Tunggal Bagi Mahasiswa Program Sarjana Kelas Reguler Universitas Indonesia Angkatan Tahun 20162017. Peraturan inilah yang menjadi tolak ukur penentuan nominal UKT di UI. Untuk UKT kelompok terendah yang dibayarkan oleh mahasiswa UI terbagi menjadi 2 dua interval, yaitu: 1. Interval 0 - 500.000 sebanyak 598 mahasiswa; dan 2. Interval 500.001 – 1.000.000 sebanyak 65 mahasiswa Total mahasiswa yang membayar kelompok UKT terendah adalah sebanyak 663 mahasiswa, yang kemudian dibagi dengan jumlah total mahasiswa S1 Reguler yang diterima, yakni sebanyak 4.986 mahasiswa, sehingga persentase UKT kelompok terendah adalah 13,3. Ketiga, Meningkatnya Kualitas Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang memiliki 6 enam indikator yang kesemuanya berhasil tercapai, yakni: 1 Jumlah mahasiswa yang teregistrasi Target yang ditentukan dalam Kontrak Kinerja UI-Kemenristekdikti tahun 2016 untuk indikator kinerja mahasiswa teregistrasi adalah 44.000 mahasiswa, sedangkan capaiannya adalah 49.170 mahasiswa. Persentase UKT kelompok terendah LAPORAN KINERJ A UNIVERSIT A S INDONESIA 2016 UNIVERSITAS INDONESIA 37 Gambar 3.4. Orientasi Mahasiswa Baru 1 Agustus 2016 2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha Universitas Indonesia menyadari bahwa dunia berkembang secara dinamis dan memunculkan berbagai tandangan dan permasalahan yang harus dihadapi, sehingga UI sebagai perguruan tinggi harus mempersiapkan diri dan mampu membaca peluang yang ada. Dalam hal menghadapi tantangan pasar bebas misalnya, UI harus turut serta mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean MEA. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memfokuskan diri dalam menghasilkan berbagai inovasi yang aplikatif dan atau pendampingan kepada mahasiswanya untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan melakukan kegiatan wirausaha. Dalam hal pendampingan kegiatan kewirauhasaan, UI telah membuat berbagai program yang juga dimasukkan sebagai indikator kinerja Rentra UI 2015-2019, seperti program pelatihan, hibah modal, dan penghargaan wirausaha. Sebagai hasilnya, total mahasiswa UI yang berwirausaha pada tahun 2016 adalah sebesar 53 mahasiwa dimana jumlah ini telah melebihi target yang hanya sebanyak 40 mahasiswa. 3 Jumlah lulusan bersertiikat kompetisi Jumlah lulusan yang memiliki sertiikat kompetisi adalah sebanyak 719 orang dengan rincian pendidikan dokter 240 profesi, pendidikan dokter gigi 113 profesi, arsitek 13 profesi, akuntansi 17 profesi, profesi keperawatan 125 profesi, dan apoteker 211 profesi. 4 Jumlah prodi terakreditasi unggul A Sejak terbentuknya Universitas Indonesia, UI telah mengalami perkembangan terutama dalam hal pendidikannya yang difokuskan untuk jenjang bergelar Sarjana S1, Magister S2, Doktor S3, dan Vokasi D3 yang dikoordinasikan melalui 16 fakultas, Sekolah Kajian Ilmu Lingkungan, Sekolah Kajian Ilmu Strategik dan Global, serta Program Pendidikan Vokasi atau mencakup 232 program studi prodi. LAPORAN KINERJ A UNIVERSIT A S INDONESIA 2016 UNIVERSITAS INDONESIA 38 Kemudian terkait dengan kualitas dan eksistensi UI sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, persoalan akreditasi per program studi menjadi penting. Untuk tahun 2016, dari total program 232 prodi di UI, sebanyak 64 dari total prodi di UI, atau 149 prodi sudah terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional BAN PT, dengan rincian: 5 prodi Vokasi, 45 prodi jenjang S1, 47 prodi jenjang S2, 23 prodi jenjang S3, 6 prodi jenjang profesi, dan 23 prodi jenjang Sp-1. Capaian ini telah melebihi dari target yang ditentukan sebanyak 108 prodi. 5 Jumlah mahasiswa peraih medali emas tingkat nasional dan internasional Pada tahun 2016, total mahasiswa UI yang mendapatkan medali emas tingkat nasional dan internasional adalah sebanyak 241 mahasiswa. Jumlah ini lebih besar dibandingkan target yang hanya 80 mahasiswa. Gambar 3.5. Grand Launching UI Delegation for International Marine Competition 9 Mei 2016. Sumber: Kantor Humas dan KIP 6 Jumlah lulusan yang langsung bekerja Universitas Indonesia memiliki kegiatan pelacakan lulusan atau Tracer Study UI, sejak tahun 2008. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai transisi dari pendidikan tinggi ke dunia kerja, relevansi pendidikan tinggi dan perolehan kompetensi, kepuasan alumni terhadap institusi pendidikan tinggi, dan keselarasan horizontal dan vertikal UI. Terkait dengan indikator jumlah lulusan yang langsung bekerja, menurut hasil Tracer Study UI, sebanyak 10524 lulusan UI telah bekerja dalam waktu kurang dari 12 bulan atau 1 tahun. Jumlah ini melebihi target yang hanya 7800 lulusan.