ANALISIS MUSIK IRINGAN TARI MAS MERAH

BAB V ANALISIS MUSIK IRINGAN TARI MAS MERAH

5.1 Alat Musik Pengiring

Alat musik Melayau dapat dikelompokkan menurut pendapat Curt Sachs danHornbostel (1914) yaitu (1) Idiofon penggetar utamanya badannya sendiri, (2) Membranofon,penggetar utamanya membrane, (3) kordofon, penggetar utamanya senar, (4) Aerofon penggetar utamanya adalah melalui udara. Alat musik Melayu pengiring tari Mas Merah adalah biola sebagai melodi, arkodion sebagai melodi, gambus sebagai melodi, cello sebagai bass, doll sebagai ritem, jimbe sebagai ritem, rebana sebagai pembawa ritem, gendang Melayu sebagai ritem, marwas sebagai peningkah dan Vokal.

Dalam menganalisa struktur musik pengiring tari Mas Merah ini, penulis hanya memfokuskan menganalisa pada alat musik biola dan vocal. Biola adalah sebuah alat musik yang tergolong kedalam klasifikasi kordofon (bersenar) yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar G-D-A-E yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G. Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional.

Gambar 5.1 Biola Sebagai Melodi Sumber: Koleksi Penulis

Gambar 5.2 Arkodion Sebagai Melodi Sumber: Koleksi Penulis

Gambar 5.3 Gambus Sebagai Melodi Sumber: Koleksi Penulis

Gambar 5.4 Cello Sebagai Bass Sumber: Koleksi Penulis

Gambar 5.5 Jimbe Sebagai Ritem Sumber: Koleksi Penulis

Gambar 5.6 Rebana Sebagai Ritem Sumber: Koleksi Penulis

Gambar 5.7 Marwas Sebagai Peningkah Sumber: Koleksi penulis

5.2 Analisis Musik

Menurut Nettl, (1964:98) ada dua pendekatan berkenaan dengan pendeskripsian musik yaitu: (1) kita dapat mendeskripsikan dan menganalisis apa yang kita dengar; (2) kita dapat menuliskan berbagai cara keatas kertas dan mendeskripsikan apa yang kita lihat.

Dari dua hal di atas untuk memvisualisasikan musik iringan tari Mas Merah, penulis melakukan transkripsi agar lebih muda menganalisisnya terutama tangga nada, motif, kadensa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian diharapkan dapat membantu kita untuk mengkomunikasikan kepada pihak lain tentang apa yang kita pikirkan dari apa yang kita dengar

Dalam pentranskripsian, penulis menggunakan notasi Barat untuk memperlihatkan bunyi musikal yang terdengar. Sebagaimana dikatakan oleh Nettl, (1964:94) yang mengutip pendapat Seegers tentang penulisan notasi musik bahwa notasi musik terdiri dari dua bagian yaitu notasi deskriptif dan notasi preskriptif. Lebih lanjut dikatakan bahwa notasi deskriptif ialah notasi yang Dalam pentranskripsian, penulis menggunakan notasi Barat untuk memperlihatkan bunyi musikal yang terdengar. Sebagaimana dikatakan oleh Nettl, (1964:94) yang mengutip pendapat Seegers tentang penulisan notasi musik bahwa notasi musik terdiri dari dua bagian yaitu notasi deskriptif dan notasi preskriptif. Lebih lanjut dikatakan bahwa notasi deskriptif ialah notasi yang

Musik dalam pertunjukan tari Mas Merah pada pertunjukan masyarakat Melayu di Kota Binjai hanya sebagai musik pengiring. Keberadaan musik iringan dalam tari Mas Merah merupakan hal yang berkaitan, dimana tari ini mengikuti musik. Iringan musik menjadi pembentuk suasana, dan untuk memperjelas tekanan- tekanan gerakan begitu juga pergantian ragam dan pola-pola gerakan yang ada.

5.3 Model Notasi

Dalam transkripsi musik iringan tari inai menggunakan notasi Barat, hal ini dilakukan agar dapat dipahami secara universal. Ada beberapa simbol yang digunakan, yaitu:

Garis paranada yang memiliki lima buah garis paranada dan empat buah spasi dengan tanda kunci G.

Merupakan not ½ yang bernilai dua ketuk.

Merupakan not ¼ yang bernilai satu ketuk.

Merupakan not 1/8 yang bernilai setengah ketuk.

Merupakan dua buah not 1/8 yang digabung menjadi satu ketuk. Simbol-simbol di atas merupakan simbol-simbol yang terdapat dalam lampiran partitur yang perlu diketahui agar pembaca memahami makna-maknanya. Berikut hasil transkripsi biola dalam musik iringan tari Mas Merah.

5.4 Tangga Nada

Nettl,(1964 : 1945) mengemukakan bahwa cara-cara untuk mendeskripsikan tangga nada adalah menuliskan nada-nada yang dipakai tanpa melihat fungsi masing- masing dalam musik. Tangga nada tersebut kemudian digolongkan menurut beberapa klasifikasi, yaitu menurut jumlah nada yang dipakai. Diatonic (dua nada), tritonic (tiga nada), tetratonic (empat nada), pentatonic (lima nada), hexatonic (enam nada), heptatonic (tujuh nada).

Dua nada yang mempunyai jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja. Yang dimaksud tangga nada dalam tulisan ini yaitu nada-nada yang terdapat pada Dua nada yang mempunyai jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja. Yang dimaksud tangga nada dalam tulisan ini yaitu nada-nada yang terdapat pada

Penulis mengurutkan nada-nada yang terdapat dalam melodi biola dari nada terendah sampai nada tertinggi. Terdiri dari tujuh nada, yaitu nada……..

Oleh karena itu tangga nadanya disebut dengan Heptatonic.

5.5 Nada Dasar

Dalam menentukan nada dasar melodi pada alat musik biola, penulis mengacu pada hasil rekaman video yang penulis dapatkan di lapangan saat pelaksanaan acara, yang telah ditranskripsikan ke dalam notasi Barat. Maka hasil nada dasar dalammelodi biola yang didapatkan adalah nada dasar C Mayor.

5.6 Wilayah Nada

Metode untuk menentukan wilayah nada berdasarkan ambitus suara yang terdengar secara alami yang ditentukan oleh media penghasil bunyi itu sendiri, ialah dengan memperhatikan nada yang paling rendah hingga nada yang paling tinggi. Wilayah nada melodi biola yang diurutkan dari nada terendah sampai nada Tertinggi adalah :

5.7 Frekuensi Pemakaian Nada

Frekuensi pemakaian nada dapat dilihat dari banyaknya jumlah nada yang dipakai dalam suatu musik atau nyayian. Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam melodi biola : Jumlah pemakaian nada-nada pada melodi biola adalah:

Nada C C Ci

b Jumla

5.8 Jumlah Interval

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain terdiri dari interval naik maupun turun. Berikut adalah interval dari melodi biola : Interval 1P

2P 2m 3M 3m 4P 4Auq 5P 5Dim 5Auq 6m Jumlah 54 163 145

5.9 Pola Kadensa

Kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu. Pola kadensa dapat dibagi atasa dua bagian, yaitu : semi kadens (half cadence) dan kadens penuh (full cadence ). Semi kadens adalah suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau tidak selesai (complete) dan memberi kesan adanya gerakan ritem yang lebih lanjut. Kadens penuh adalah suatu bentuk istirahat di akhir frasa yang terasa selesai (complete) sehingga pola kadens seperti ini tidak memberikan kesan untuk menambah gerakan ritem. Pola kadensa melodi biola yaitu :

5.10 Kontur

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm (dalam irawan 1997 :

85) membedakan beberapa jenis kontur, yaitu :

1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.

2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah.

3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya.

4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu nada ke nada yang lain baik naik maupun turun.

5. Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.

6. Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor maupun minor.

7. Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai batas- batasan. Garis kontur yang terdapat pada melodi biola dalam tulisan ini pada umumnya adalah conjuct . Pergerakan melodinya bergerak melangkah baik baik mau pun turun. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar salah contoh melodi di bawah ini.

Grafik diatas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi conjuct. Dimana terdapat pergerakan nada naik lalu turun, kemudian naik lagi.

Grafik diatas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi conjuct. Dimana terdapat pergerakan nada turun lalu naik, kemudian turun dan naik lagi. Kontur yang dipakai adalah Ascending

Vokal Mas Merah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PELATIHAN PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU INPARTU PRIMIGRAVIDA KALA I FASE LATEN DI RS BERSALIN DEWI SARTIKA DAN RSUD IBNU SINA KAB. GRESIK

1 30 27

EFEKTIVITAS PEMASARAN PRODUK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK JATIM Tbk CABANG PASURUAN NOOR ADILLA NIM: 201110190511007

0 7 22

PENERAPAN PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI PEMERINTAH (KIP) PADA PT BANK JATIM CABANG SUMENEP LISA LUSIANA NIM: 201110190511008

0 12 19

STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK JATIM Tbk CABANG PASURUAN LELI PURNIA NIM: 201110190511021

0 17 20

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS DEWI SARTIKA DAN GUGUS HASANUDIN KOTA TEGAL

37 176 262

USAHA RUMAH MAKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN Drs. Sardan, MM. Nama: Damar Jaler Prastowo NIM: 10020005 Jurusan: Teknik Elektro UNIVERSITAS SURYADARMA JAKARTA 2012 BAB I PENDAHULUAN - USAHA RUMAH MAKAN

0 0 12

View of ALFIANA SARTIKA PENDAFTARAN PENDUDUK PINDAH DATANG DI KELURAHAN SANGASANGA DALAM KECAMATAN SANGASANGA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

0 0 13

Juni 2016 THE EFFECT OF WORK SAFETY AND HEALTH, TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP, AND ORGANISATIONAL CULTURE ON THE ORGANISATIONAL COMMITMENT OF EMPLOYEES OF MATARAM FISH QUARANTINE, HARVESTING AND FISH QUALITY CONTROL CLASS II By : MILIS NIM: I2A013096 ABSTRA

0 0 13

JAKUB SINULINGGA SINULINGGA NIM: 070707014

0 0 70

CHRISMES ELISABET MANIK NIM: 070707009

1 2 154