41
Terkait dengan kegiatan pemberdayaan Komite Sekolah, narasumber guru mengungkapkan :
“Anggota komite sekolah sangat beragam, ada PNS, wiraswasta, profesional, dan juga ibu rumah tangga.
Mereka memiliki pemahaman dan wawasan yang beragam tentang pendidikan. Tingkat kesibukan dan aktivitasnya
pun beragam. Sehingga sekolah memaklumi apabila mereka tidak dapat secara penuh terlibat dalam aktivitas
komite sekolah. Meskipun demikian sekolah selalu melibatkan komite dalam rapat-rapat sekolah ataupun
pertemuan dengan orang tua murid yang memerlukan persetujuan komite sekolah. Misalnya dalam rapat
penyusunan program sekolah, rapat penyusunan KTSP, rapat pertemuan awal dan akhir tahun pelajaran. Apabila
mengantar lomba siswa atau antar sekolah yang jumlah siswanya cukup banyak dan jaraknya cukup jauh maka
ada komite sekolah atau orang tua murid yang menyediakan diri menyediakan sarana transportasi.
Sekolah juga pernah mengikutkan komite sekolah dalam diklat komite sekolah, baik yang diselenggarakan oleh
dinas pendidikan ataupun Dewan Pendidikan Salatiga. Selain itu juga mengikutsertakan komite sekolah dalam
musyawarah komite sekolah se Kota salatiga.” wawancara: Guru SD Mangunsari 01 Salatiga dilakukan 5
November 2016
4.1.2 Peran Komite Sekolah sebagai pemberi
pertimbangan advisor
Dibentuknya Komite Sekolah dimaksudkan agar ada suatu organisasi masyarakat sekolah yang
mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap
peningkatan kualitas
sekolah. Komite
Sekolah dibentuk dan dikembangkan secara khas dan bermula dari budaya, demografis, ekologis, nilai
kesepakatan, serta kepercayaan yang dibangun sesuai dengan potensi masyarakat setempat. Oleh karena itu,
Komite Sekolah yang dibangun harus merupakan
42
pengembangan kekayaan filosofis masyarakat secara kolektif. Artinya, Komite Sekolah mengembangkan
konsep yang berorientasi kepada pengguna client model, berbagai kewenangan power sharing and
advocacy model dan kemitraan partnership model yang difokuskan pada peningkatan mutu pelayanan
pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara peran Komite
Sekolah dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS disebutkan :
“Draf RKAS disiapkan oleh sekolah dan pengurus komite yang berasal dari unsur tenaga pendidik. Setelah itu
sekolah mengundang komite sekolah untuk membahas draf tersebut. Setelah terjadi kesepakatan maka draf itu
dijadikan
rancangan RKAS
yang nantinya
akan disampaikan
kepada orang
tua murid
melalui perwakilannya.
Penyampaian rancangan
RKAS dilaksanakan Oleh Komite Sekolah. Setelah disetujui
makan rancangan itu dijadikan RKAS untuk tahun pelajaran berjalan. Rapat pembahasan RKAS diinisiasi dan
dipimpin oleh kepala sekolah dengan mengundang komite sekolah. Dalam rapat itu semua yang hadir bebas
menyampaikan pendapatnya. sangat demokratis dan tidak
ada kesan pemaksaan suatu kehendak”. wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 9 November 2016
Senada dengan hal di atas, Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah diungkapkan :
“Bagi sekolah, keberadaan komite sekolah sangat diperlukan. Komite sekolah dibentuk secara demokratis
melalui musyawarah seluruh komponen sekolah, baik itu orang tua murid, tokoh masyarakat, perwakilan dinas
pendidikan, dan perwakilan sekolah. Komite sekolah sangat membantu dalam hal penyelenggaraan pendidikan
di sekolah, baik dalam hal memotivasi maupun monitoring pelaksanaan pendidikan di sekolah. Lebih-lebih dalam hal
pemenuhan kebutuhan sekolah, baik berupa dana ataupun sarana prasarana. Komite selalu memberikan
43
masukan berupa saran dan kritik yang membangun bagi kemajuan sekolah.” wawancara: Kepala Sekolah Sekolah
dilakukan 5 November 2016
Terkait dengan peran Komite Sekolah sebagai badan pertimbangan dalam perencanaan sekolah,
khususnya RKAS, hasil wawancara dengan Kepala Sekolah mengungkapkan :
“Sekolah menyusun draf rencana sekolah termasuk RKAS. Draf tersebut dibahas dalam rapat bersama di awal tahun
pelajaran antara pihak sekolah dan komite sekolah. Dalam rapat ini komite sekolah memberikan saran masukan dan
pertimbangan.
Setelah diterima
bersama maka
disampaikan dalam rapat pleno dengan orang tua murid. Kepala sekolah dan komite sekolah secara bergantian
memberikan penjelasan tentang rencana sekolah tersebut kepada orang tua murid. Setelah diterima maka
ditetapkan menjadi rencana sekolah tahun pelajaran
tersebut.” wawancara: Kepala Sekolah dilakukan 5 November 2016
Berdasarkan dari hasil wawancara, peran komite sekolah dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah RKAS di SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga dikategorikan baik.
Dalam hal
menyampaikan masukan
atau pertimbangan
dalam penyusunan
RKAS hasil
wawancara dengan Komite Sekolah mengungkapkan :
“Pertimbangan komite sekolah didasarkan pada visi, misi, dan tujuan sekolah yang kemudian mengerucut menjadi
kebutuhan sekolah. Kebutuhan sekolah didasarkan pada hasil
evaluasi diri
yang dilakukan
oleh sekolah.
Kebutuhan sekolah itu juga didasarkan pada analisis yang dilakukan oleh sekolah. Kebutuhan ini tentu didasarkan
juga pada faktor urgensi dan prioritas. Hal-hal tersebut yang menjadi pertimbangan komite dalam penyusunan
RKAS.” wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 5 November 2016.
44
Berdasarkan hasil wawancara, peran Komite Sekolah pada setiap penyusunan RKAS adalah pihak
sekolah selalu meminta pengesahan ketua Komite Sekolah. Selain RKAS, Komite Sekolah memberikan
masukan atau
usulan terhadap
pengelolaan pendidikan. Hasil wawancara mengugkapkan :
“Komite tidak mau terlalu dalam mencampuri urusan teknis edukatif yang lebih menjadi urusan sekolah.
Meskipun demikian tetap memberikan masukan baik diminta ataupun tidak diminta oleh sekolah, demi
kemajuan sekolah. Masukan lebih banyak disampaikaikan secara lisan, baik melalui forum resmi rapat maupun
forum tidak resmi, misalnya secara spontan komite datang
ke sekolah” wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 9 November 2016.
Lanjutan :
“Contohnya, dalam rangka meningkatkan kualitas akademik siswa kelas 4 dan 5 komite mengusulkan agar
diadakan tambahan jam pelajaran les. Usulan ini berangkat dari aspirasi beberapa orang tua siswa kelas 4
dan 5. Mereka juga menginginkan agar yang diberi tambahan jam belajar tidak hanya siswa kelas 6 yang
akan menghadapi ujian akhir. Contoh lain, dalam hal ketertiban dan kedisiplinan guru, khususnya jam datang
dan jam pulang bagi guru. Dari pengamatan selama ini, terkadang ada guru yang datangnya terlambat dan
pulangnya sebelum jam dinas. Komite memberi masukan agar kepala sekolah mengadakan pembinaan terhadap
guru yang kurang disiplin tersebut, karena akan membawa citra yang kurang baik bagi korp guru di
sekolah.” wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 9 November 2016.
Berdasarkan pernyataan di atas, Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah mengungkapkan :
“Dalam rapat dengan pihak sekolah, Komite Sekolah selalu memberikan masukan agar kualitas pendidikan di
sekolah ini meningkat. Menjelang ulangan akhir semester atau
ujian, komite
mengusulkan agar
dilakukan tambahan jam pelajaran. Atas usulan ini, orang tua juga
45
siap untuk mengusahakan dana tambahan. Komite juga menawarkan reward bagi siswa yang berprestasi di tingkat
kecamatan dan
kota dengan
memberikan dana
pembinaan.” wawancara: Kepala Sekolah Sekolah dilakukan 16 November 2016
Pemberian pertimbangan yang dilakukan oleh Komite Sekolah sangat penting karena Komite Sekolah
adalah wakil dari masyarakat yang menjadi partner sekolah dalam meniti masa depan sekolah tersebut.
Pemberian pertimbangan oleh Komite Sekolah ini dimaksudkan agar apapun yang ditentukan oleh
sekolah tidak menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh masyarakat, yaitu sekolah yang didukungnya
mampu merealisasikan aspirasi masyarakat dan berusaha
untuk menciptakan
generasi yang
bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, Komite Sekolah juga memberikan
masukan atau usulan kepada kepala sekolah dalam meningkatkan proses pembelajaran. Hasil wawancara :
“Diakui bahwa komite sekolah tidak banyak memberikan masukan dalam hal teknis pembelajaran, karena jujur
diakui komite sekolah kurang memahami seluk-beluk teknisnya. Hal tersebut diserahkan sepenuhnya kepada
pihak sekolah dalam hal ini guru. Masukan lebih pada hal bersifat umum, misalnya guru dapat hadir di kelas tepat
waktu, tidak membebani siswa dengan banyak pekerjaan rumah dan tugas. Masukan biasanya disampaikan dalam
forum tidak resmi
”. wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 5 November 2016.
memberikan masukan atau usulan kepada kepala sekolah dalam meningkatkan proses pembelajaran,
Komite Sekolah juga memberikan masukan atau
46
usulan kepada guru dalam proses pembelajaran. Hasil wawancara dengan Komite Sekolah mengungkapkan :
“Dalam hal teknis edukatif pembelajaran komite menyerahkan kepercayaan kepada guru, karena guru
lebih paham dan kompeten dalam hal tersebut. Masukan kalaupun
ada biasanya
disampaiakan pada
saat penerimaan rapor di akhir semester ataupun akhir tahun
pelajaran”. wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 5 November 2016.
Senada dengan pernyataan di atas, Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah mengungkapkan :
“Komite sekolah mempercayakan kepada sekolah untuk melaksanakan program kurikulum, karena menganggap
pihak sekolah lebih menguasai. Hanya dalam hal tertentu komite sekolah memberikan masukan, misalnya upaya
meningkatkan
prestasi siswa
dengan memberikan
tambahan pelajaranles kepada siswa kelas IV dan V, kecuali kelas VI yang sudah berjalan rutin. Dalam
pelaksanaan program ekstra kurikuler komite juga memberikan masukan, misalnya melengkapi kostum
drumband.” wawancara: Kepala Sekolah dilakukan 16 November 2016
Terkait dengan penyusunan visi, misi, tujuan, dan program sekolah Komite Sekolah juga berperan
dalam memberikan
masukan. Hasil
wawancara dengan Komite Sekolah mengungkapkan :
“Masukan pada awalnya diberikan oleh pengurus komite yang berasal dari unsur guru. Setelah itu baru dibahas
dalam forum rapat sekolah dan komite. Dalam rapat ini baru komite yang bukan berasal dari unsur guru akan
memberikan masukan dan pertimbangan”. wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 9 November 2016
Selain itu terkait dengan kondisi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, hasil wawancara
dengan Komite Sekolah mengungkapkan :
47
“Komite akan memberi pertimbangan jika sekolah menyampaikan keluhan dan kesulitan, karena pihak
sekolah lebih paham tentang hal itu. Jika sekolah menyampaikan keluhan, terutama kebutuhan kekurangan
tenaga
guru atau
karyawan, komite
tentu akan
memberikan masukan
dan solusi,
termasuk menyampaikan usulan kepada pemerintah melalui dinas
pendidikan”. wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 9 November 2016
Komite Sekolah juga berperan dalam memberikan pertimbangan kepada sekolah untuk melengkapi
sarana dan prasarana di sekolah. Hasil wawancara dengan Komite Sekolah mengungkapkan :
“Kebutuhan sarana prasarana dimasukkan dalam RKAS di awal tahun pelajaran, baik sarpras untuk PBM maupun
non PBM. Namun demikian skala prioritas tetap diarahkan pada kebutuhan PBM, misalnya kursi dan meja
murid,
alat bantu
mengajar, buku
teks pokok,
kelengkapan alat
praktikum, kelengkapan
buku perpustakaan. setelah itu baru sarpras pendukung,
misalnya penataan lingkungan sekolah, kelengkapan ruang kepala sekolah dan guru”. wawancara: Ketua
Komite Sekolah dilakukan 5 November 2016
Dalam penggalian
sumber dana
di luar
pemerintah Komite Sekolah juga memiliki peranan penting dalam memberikan pertimbangan. Hasil
wawancara dengan Komite Sekolah mengungkapkan :
“Sejauh ini baru penggalian dana dari orang tua murid. Itu saja perlu pertimbangan matang, hati-hati, disampaikan
secara jelas kebutuhan dan kegunaannya. Dan yang lebih penting didasarkan pada musyawarah. Kalaupun ada
orang tua yang tidak memberikan dana juga tidak jadi masalah. Penggalian sumber dana di luar pemerintah dan
orang tua siswa sampai sejauh ini belum dilakukan”. wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 9 November
2016.
48
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa Komite Sekolah memiliki peran yang baik sebagai
badan pemberi pertimbangan Advisory Agency di SD Mangunsari 01 Salatiga.
4.1.3 Peran Komite Sekolah sebagai Pendukung