37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Komite Sekolah SD Mangunsari 01 Salatiga
Komite Sekolah dibentuk melalui musyawarah yang terdiri dari : perwakilan orang tua murid tiap
kelas, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah setempat lurah dan camat, serta perwakilan dinas pendidikan.
Pada awalnya musyawarah pembentukan Komite Sekolah dibuka oleh kepala sekolah, dilanjutkan
pengarahan dari dinas pendidikan. Selanjutnya musyawarah dipandu oleh dinas.
Hasil wawancara dengan guru terungkap :
“Keberadaan komite sekolah di SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga sangat penting, Komite sekolah berperan sebagai
jembatan antara pihak sekolah dan masyarakatorang tua murid, sehingga program sekolah dapat berjalan dengan
baik dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah. Beberapa program
sekolah memerlukan
persetujuan komite
sekolah, sehingga tanpa persetujuan komite sekolah program-program sekolah tidak dapat berjalan dengan
baik, dan pada akhirnya tujuan sekolah tidak dapat tercapai secara optimal.” wawancara: Guru SD
Mangunsari 01 Salatiga dilakukan 23 November 2016
Tujuan didirikannya Komite Sekolah SD Mangunsari 01 adalah sbb;
38
1. Meningkatkan peran serta dan tanggung jawab
pemerintah daerah beserta seluruh komponen masyarakat
termasuk alumni
dalam penyelenggaraan pendidikan di SD Mangunsari 01
Salatiga; 2.
Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa orang tua peserta didik dan masyarakat dalam
melahirkan program serta kebijakan pendidikan di SD Mangunsari 01 Salatiga;
3. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta
orang tua peserta didik dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan;
4. Menciptakan
suasana dan
kondisi yang
transparan, akuntabel dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang
bermutu; 5.
Sebagai mitra kerja sekolah untuk membangun pendidikan yang berkualitas.
Terkait dengan program kerja, Komite Sekolah secara khusus tidak memiliki program kerja sendiri.
Program kerja Komite Sekolah mengalir mengacu pada program sekolah. Di awal tahun pelajaran Komite
Sekolah diundang dalam rapat penyusunan program sekolah, dan di akhir tahun pelajaran mengadakan
evaluasi atas pelaksanaan program sekolah.
39
Sedangkan dalam pelaksanaan program kerja tahunan,
Komite Sekolah
tidak melaksanakan
program kerjanya sendiri tetapi mendukung dan ikut melaksanakan program kerja sekolah sejauh itu
memang menjadi ranah Komite Sekolah. Meskipun demikian
dalam hal
tertentu Komite
Sekolah menyampaikan saran dan gagasan yang mungkin
dapat dilaksanakan oleh sekolah. Dalam
kegiatannya, Komite
Sekolah melaksanakan evaluasi terhadap program kerja
sekolah. Hasil wawancara dengan Komite Sekolah disebutkan :
“Komite Sekolah tidak secara khusus melaksanakan evaluasi terhadap program kerjanya, tetapi secara
bersama-sama dengan
pihak sekolah
mengadakan evaluasi terhadap program kerja sekolah. Evaluasi ini
tidak dilakukan secara kaku, tetapi lebih sebagai saran dan masukan demi terwujudnya pendidikan yang lebih
berkualitas. Selama berjalannya kegiatan sekolah komite sekolah bisa saja memberikan evaluasi kepada sekolah
yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan, baik itu masalah sarpras, lingkungan sekolah, tenaga pendidik
maupun karyawan non pendidik. baru pada akhir tahun pelajaran sekolah bersama dengan Komite Sekolah
mengadakan evaluasi yang lebih menyeluruh atas semua program sekolah, baik yang sudah maupun yang belum
dapat dilaksanakan o
leh sekolah.” wawancara: Ketua Komite Sekolah dilakukan 5 November 2016
Senada dengan pernyataan di atas, Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah terungkapkan :
“Komite sekolah tidak memiliki program kerja tersendiri. Dalam setiap awal tahun pelajaran, sekolah menyusun
program kerja sekolah dalam rapat bersama antara sekolah dan komite sekolah. Dalam rapat tersebut komite
sekolah memberikan masukan dan pertimbangan. Dan apabila sudah ditetapkan menjadi program kerja sekolah,
40
komite sekolah membubuhkan tanda tangan sebagai tanda persetujuan dan pengesahan. Masukan dan
pertimbangan komite sekolah tidak sebatas pada saat rapat awal tahun pelajaran, tetapi juga pada saat rapat-
rapat tertentu yang dipandang perlu mengundang komite sekolah. Jadi dalam beberapa hal program kerja komite
juga sama dengan program kerja sekolah.” wawancara: Kepala Sekolah Sekolah dilakukan 5 November 2016
Berkaitan dengan pernyataan di atas, hasil wawancara dengan salah satu diungkapkan :
“Secara organisasi peran itu sudah dijalankan dengan cukup baik, meskipun
belum maksimal. Hal ini disebabkan karena faktor kesibukan dan terbatasnya
waktu yang dimiliki oleh Komite Sekolah. Beberapa pengurus kunci dari komite sekolah sibuk dalam
pekerjaan dan profesinya masing-masing. Meskipun demikian faktor ketua sangat berperan. Ketua komite
sangat aktif berperan dan memiliki kepedulian yang besar untuk memajukan sekolah. Dalam setiap pertemuan
ketua komite selalu hadir, misalnya dalam rapat penyusunan RKAS, pelepasan siswa kelas VI, dan
musyawara
h dengan orang tua murid.” wawancara: Guru SD Mangunsari 01 Salatiga dilakukan 5 November 2016
Terkait dengan peran Komite Sekolah selama ini,
hasil wawancara
dengan Kepala
Sekolah dinyatakan :
“Komite sekolah memiliki empat peran, yaitu sebagai badan
pertimbangan, pendukung,
pengontrol, dan
mediator. Sejauh ini keempat peran tersebut sudah dijalankan dengan baik. Bahkan dalam hal tertentu,
misalnya dalam waktu terakhir ini sekolah memperoleh dana alokasi khusus dari pemerintah untuk penambahan
prasarana sekolah. Dana tersebut belum cair tetapi sekolah
dituntut untuk
segera melaksanakan
pembangunan dikaitkan dengan SPJ. Dalam situasi demikian, komite sekolah menyediakan diri untuk
mencarikan dana talangan tanpa ikatan apapun.”
wawancara: Kepala
Sekolah Sekolah dilakukan 5
November 2016
41
Terkait dengan kegiatan pemberdayaan Komite Sekolah, narasumber guru mengungkapkan :
“Anggota komite sekolah sangat beragam, ada PNS, wiraswasta, profesional, dan juga ibu rumah tangga.
Mereka memiliki pemahaman dan wawasan yang beragam tentang pendidikan. Tingkat kesibukan dan aktivitasnya
pun beragam. Sehingga sekolah memaklumi apabila mereka tidak dapat secara penuh terlibat dalam aktivitas
komite sekolah. Meskipun demikian sekolah selalu melibatkan komite dalam rapat-rapat sekolah ataupun
pertemuan dengan orang tua murid yang memerlukan persetujuan komite sekolah. Misalnya dalam rapat
penyusunan program sekolah, rapat penyusunan KTSP, rapat pertemuan awal dan akhir tahun pelajaran. Apabila
mengantar lomba siswa atau antar sekolah yang jumlah siswanya cukup banyak dan jaraknya cukup jauh maka
ada komite sekolah atau orang tua murid yang menyediakan diri menyediakan sarana transportasi.
Sekolah juga pernah mengikutkan komite sekolah dalam diklat komite sekolah, baik yang diselenggarakan oleh
dinas pendidikan ataupun Dewan Pendidikan Salatiga. Selain itu juga mengikutsertakan komite sekolah dalam
musyawarah komite sekolah se Kota salatiga.” wawancara: Guru SD Mangunsari 01 Salatiga dilakukan 5
November 2016
4.1.2 Peran Komite Sekolah sebagai pemberi