Temuan Studi yang Berkaitan dengan Kajian Teori

C. Temuan Studi yang Berkaitan dengan Kajian Teori

Pada subbab ini data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan mendasarkan pada variabel-variabel yang dikaji sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dikaitkan dengan teori yang ada. Proses analisis data ditujukan untuk menemukan suatu hasil atau hal yang sebenarnya terdapat pada lokasi penelitian, sehingga peneliti dapat menarik suatu kesimpulan dari penelitian tersebut yang pada akhirnya peneliti dapat memberikan masukan pada pihak-pihak yang terkait di dalamnya.

1. Dasar Pelaksanaan Kurikulum KTSP di SMK Murni 1 Surakarta

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, tujuan dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penyempurnaan kurikulum 2004 yang sering disebut dengan kurikulum KBK. Dasar pelaksanaan KTSP adalah UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang mencakup :

1. Kerangka dasar dan Struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalm penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2. Bahan belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.

3. KTSP yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Standar Isi.

4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Selain itu juga berdasarkan Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan mencakup :

4. Standar kompetensi lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah.

5. Standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran.

6. Standar kompetensi lulusan mata pelajaran. Di SMK Murni 1 Surakarta dalam memberlakukan kurikulum KTSP berdasarkan

UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Standar Kompetensi Lulusan

2. Pelaksanaan Kurikulum KTSP di SMK Murni 1 Surakarta dalam

Meningkatkan Prestasi belajar

Kurikulum yang dilaksanakan di SMK Murni 1 Surakarta dapat dipandang sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang ada. Kurikulum harus bersifat terbuka dan peka terhadap pengembangan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

Implementasi kurikulum adalah operasional konsep kurikulum yang bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk pembelajaran. Implementasi kurikulum KTSP di SMK Murni 1 Surakarta menuntut kesiapan sekolah baik materiil dan non materiil. Hal tersebut dapat dilihat dari :

a. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajarn (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan sumber belajar. Menurut E. Mulyasa (2007:20) berpendapat bahwa “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi”. Di SMK Murni 1 Surakarta para guru diharuskan menyusun program pembelajarn. Program a. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajarn (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan sumber belajar. Menurut E. Mulyasa (2007:20) berpendapat bahwa “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi”. Di SMK Murni 1 Surakarta para guru diharuskan menyusun program pembelajarn. Program

b. Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran merupaka interaksi antar siswa, siswa dengan guru, siswa dengan lingkungan. Kegiatan ini dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa.

Metode mengajar para guru di SMK Murni 1 Surakarta sudah mengacu KTSP yaitu menggunakan metode belajar yang bervariasi tidak hanya ceramah melainkan sudah menerapkan sistem pembelajaran individu dan separo kelas. Materi yang diajarkan telah disikronkan dengan kurikulum sebelumnya dan dunia kerja.

Pelaksanaan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di dalam kelas saja tetapi juga diluar kelas melalui Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang sekarang sering disebut dengan istilah Prakerin. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat sekaligus mempelajari dunia usaha dan industri.

c. Evaluasi Hasil Belajar evaluasi dalam KTSP terdiri atas penilaian pendidik, sekolah dan pemerintah. Setiap kompetensi yang selesai diajarkan, sebagian guru di SMK Murni 1 Surakarta sudah melaksanakan uji kompetensi untuk menilai pencapaian kompetensi. Sekolah juga mengadakan ujian semester untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh pemerintah melalui Ujian Nasional yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan mencakup tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi mempunyai hubungan erat dengan komponen lainnya, sehinggsa evaluasi dijadikan alat ukur untuk menentukan tujuan kurikulum, materi atau bahan serta proses belajar mengajar. Evaluasi tidak hanya untuk mmperlihatkan sejauh mana tingkat prestasi peserta didik, tetapi juga sebagai sumber input dalam upaya perbaikan dan pembaruan suatu kurikulum.

3. Kendala dalam Pelaksanaan kurikulum KTSP di SMK Murni 1 Surakarta

dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Pelaksanan KTSP diharapkan dapat memberikan keleluasan kepada sekolah untuk mengembangkan dan mengelola sumber dana, suber balajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Dalam pelaksanaannya masih ada kendala yang dihadapi oleh SMK Murni 1 Surakarta.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, kendala yang dihadapi oleh SMK Murni

1 Surakarta dalam pelaksanaan KTSP sebagai berikut :

a. Pemahaman Guru Tentang KTSP Menurut E. Mulyasa (2007:20) berpendapat bahwa “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi”. KTSP yang disusun dan dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan disesuaikan dengan karakteristik, kondisi dan potensi sekolah serta peserta didik masing-masing tetapi masih mengacu pada Standar Pendidikan Nasional meliputi Standar Isi dan Standar Kompetensi lulusan. Di SMK Murni 1 Surakarta masih ada guru yang belum memahami secara keseluruhan sehingga muncul anggapan bahwa kurikulum sekarang ini sama saja dengan kurikulum sebelumnya.

b. Alokasi Waktu

Berdasarkan teori pelaksanaan suatu kegiatan berkenaan dengan waktu yang tersedia untuk melaksanakan program-program yang ada dalam kegiatan tersebut. Demikian halnya dengan pelaksanaan kurikulum KTSP di SMK Murni 1 Durakarta juga menyangkut dengan adanya pengelolaan waktu.

Pengelolaan waktu untuk masing-masing mata pelajaran dan isi program setiap mata pelajaran di SMK Murni 1 Surakarta tahun ajaran 2008/2009 masih meenggunakan semester. Alokasi waktu pembelajaran efektif per semester maksimum 20 minggu dan pembelajaran per minggu maksimum 56 jam @ 45 menit.

c. Paralatan Yang Masih Terbatas Untuk sarana dan prasana dalam pelaksanaan kurikulum KTSP khususnya untuk praktek pemesinan di SMK Murni 1 Surakarta masih belum mencukupi dan kondisinya kurang baik.

d. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sebagai Standarisasi Pendidikan UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan kelulusanpeserta didik dari satun pendidikan. Pemberlakuan UN di SMK Murni 1 Surakarta menambah beban beratbagi tugas sekolah, karena sekolah harus mampu meluluskan siswa disamping harus menghasilkan lulusan yang dapat diserap dalam dunia kerja.

4. Usaha-Usaha Untuk Menanggulangi Kendala Dalam Pelaksanaan