Hasil Pengujian

4.1. Hasil Pengujian

4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus

Pengujian agregat halus yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian kandungan zat organik, kadar lumpur, spesific gravity, dan gradasi. Hasil pengujian agregat halus adalah sebagai berikut :

a. Kadar Lumpur dalam Pasir

Hasil uji kadar lumpur pada pasir seberat 100 gram dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil pengamatan setelah pencucian

Pencucian ke-

Pengamatan

1-4

Sangat keruh

Agak keruh

9-12

Agak jernih

13 Jernih

Berat pasir awal (a) = 100 gr Berat pasir akhir (b) = 95 gr Perhitungan kadar lumpur dalam pasir menggunakan persamaan 3.1.

Kandungan lumpur =

Kandungan lumpur dalam agregat halus tidak boleh lebih dari 5 % (PBI 1971 pasal 3.3 ayat 3). Dari hasil perhitungan perhitungan diperoleh kandungan lumpur dalam pasir adalah 5 %, sehingga pasir tersebut memenuhi syarat sebagai agregat halus.

b. Kandungan Zat Organik

Setelah pasir dikocok dengan larutan NaOH 3% diperoleh hasil bahwa warna larutan NaOH 3% menjadi kuning muda. Menurut Tabel 4.2 pasir mengandung zat organik yang dapat menurunkan kekuatan beton dengan penurunan sebesar 0-10% sehingga pasir dapat digunakan sebagai agregat halus. Tabel 4.2. Pengaruh kandungan zat organik terhadap persentase penurunan

kekuatan beton.

Warna

Penurunan Kekuatan

Jernih

Kuning muda

0 - 10%

Kuning tua

10 - 20 %

Kuning kemerahan

20 - 30 %

Coklat kemerahan

Coklat tua

Sumber : Prof. Ir. Rooseno

c. Specific Grafity

Berat pasir SSD

gr

Berat pasir kering oven (a)

gr

Berat volumetrick + air (b)

gr

Berat volumetrick + air + pasir (c) = 1035

gr

Perhitungan Bulk Specific Grafity, Bulk Specific Grafity SSD, Apparent Specific Gravity, dan Absorbsion dapat dilihat pada Persamaan 3.2–3.5.

Bulk Specific gravity

= 2,5789 gr/cc Bulk Specific gravity SSD

= 2,6315 gr/cc Apparent Specific gravity

= 2,722 gr/cc

Menurut ASTM C 128-79 syarat Bulk Specific Gravity SSD antara 2.5-2.7, maka pasir sampel memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai agregat halus beton.

d. Gradasi

Hasil pengujian gradasi agregat halus serta persyaratan batas dari ASTM C 33 dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3. Hasil pengujian gradasi agregat halus dan Syarat ASTM C 33

Berat Tertahan

Diameter Berat Lolos ASTM No

Perhitungan modulus halus butir dapat dihitung dengan Persamaan 3.6.

Berat awal pasir (a)

= 2000 gr

Berat setelah diayak (b)

= 1995 gr

Persentase yang hilang

Modulus halus butir =

Persentase berat pasir yang hilang adalah sebesar 0,25% < 1% sehingga pasir memenuhi syarat sebagai bahan campuran beton. Selain itu, diperoleh Modulus Kehalusan sebesar 2,6942. Berdasarkan ASTM C 33 Modulus Kehalusan adalah 2,3<MK<3,1 sehingga pasir memenuhi syarat. Hubungan antara % kumulatif agregat yang lolos dengan diameter ayakan dapat dilihat pada Gambar 4.1 :

Grafik Gradasi Agregat Halus

Diameter ayakan (mm)

Hasil pengujian

ASTM batas bawah

ASTM batas atas

Gambar 4.1. Grafik susunan butir agregat halus pasir

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa pasir tersebut berada di dalam gradasi yang diizinkan sehingga pasir tersebut memenuhi syarat sebagai bahan campuran adukan beton.

4.1.2. Pengujian Agregat Kasar

Pengujian yang dilakukan terhadap agregat kasar meliputi pengujian spesific gravity, abrasi (keausan), dan pengujian gradasi. Hasil pengujian agregat kasar adalah sebagai berikut :

a. Specific Grafity

Kerikil kering oven (a)

gr

Berat kerikil kondisi SSD (b) = 3060

gr

Berat kerikil dalam air (c)

gr

Perhitungan Bulk Specific Grafity, Bulk Specific Grafity SSD, Apparent Specific Gravity, dan Absorbsion dapat dilihat pada Persamaan 3.7–3.10.

Bulk Spesific Gravity

= 2,51 gr/cc

Bulk Spesific Gravity SSD

= 2,56 gr/cc

Apparent Spesific Gravity =

= 2,643 gr/cc

Absorbsion

b. Abrasi

Berat agregat kasar kering oven mula-mula (a) = 10000 gr Sisa agregat kasar kering oven diatas ayakan 2,36 = 5585 gr

Perhitungan persentase berat agregat kasar yang hilang dapat dihitung dengan Persamaan 3.11.

Presentase yang hilang

Abrasi yang terjadi 44,15 % dan ini memenuhi standar yang disyaratkan, yaitu kurang dari 50% (PBI 1971 pasal 3.4 ayat 5).

c. Gradasi

Hasil analisa gradasi agregat kasar dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil pengujian agregat kasar serta syarat batas menurut ASTM C 33

Berat Lolos Diameter

Berat tertinggal

ASTM No

Kumulatif Ayakan

Perhitungan persentase berat agregat yang hilang dapat dihitung dengan Persamaan 3.12.

Berat kerikil awal (a)

gr

Berat kerikil setelah diayak = 2994,5

gr

Prosentase yang hilang

Perhitungan modulus halus butir dapat dihitung dengan Persamaan 3.13.

Modulus halus butir =

Berdasarkan ASTM C 33 Modulus Kehalusan adalah 5<MK<8 sehingga kerikil memenuhi syarat. Hubungan antara % kumulatif agregat yang lolos dengan diameter ayakan dapat dilihat pada Gambar 4.2 :

Grafik Gradasi Agregat Kasar

Diameter ayakan (mm)

Hasil pengujian

ASTM batas bawah

ASTM batas atas

Gambar 4.2. Grafik susunan butir agregat kasar kerikil

4.1.3. Hasil Pengujian Metakaolin

Metakaolin dibuat dengan cara memanaskan kaolin (china clay) pada suhu 450 o C - 900 o

C, selama 6 sampai 9 jam. Dalam pengujian ini Kaolin yang digunakan berasal dari Desa Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pengujian yang dilakukan dikhususkan untuk pengujian kandungan unsur kimia yang terdapat pada metakaolin. Pengujian unsur kimia metakaolin dilakukan oleh Badan Vulkanologi dan Gunung Berapi, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Kandungan Kimia Metakaolin

Komposisi Kimia Prosentase (%)

SiO 2 73,35 Al 2 O 3 15,74

Fe 2 O 3 4,28

Sumber: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Gunung Api Yogyakarta

4.1.4. Hasil Pengujian Alumunium

Untuk mengetahui kuat tarik alumunium sebelum digunakan pada campuran maka dilakukan uji tarik. Sampel yang digunakan adalah lembaran alumunium dengan panjang 50 cm dan lebar 5 cm dengan tebal 0.18 mm. Hasil pengujian disajikan dalam Tabel 4.6. berikut: Tabel 4.6. Hasil Pengujian Kuat Tarik Alumunium

Kode

Gaya (kgf)

Gaya rerata (kgf) Berat jenis (t/m 3 )

2.21 Sumber: Dari hasil pengujian