Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi persoalan yang paling utama adalah perencanaan. Karena perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 28
Sejalan dengan pendapat di atas Sondang P. Siagian berpendapat perencanaan merupakan usaha sadar dan pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 29
Dari uraian di atas jelas bahwa perencanaan mesti dilakukan dalam sebuah organisasi atau lembaga, termasuk lembaga pendidikan dengan perencanaan yang matang tujuan yang akan dicapai menjadi lebih efektif dan efisien. Karena dalam perencanaan juga dikaji dan diteliti kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan ancaman, menentukan strategi apa yang akan dilaksanakan. Semua itu diambil dan disimpulkan pada tahap perencanaan.
Menurut Reigeluth dan Merill di dalam Made Wena bahwa variabel pembelajaran dapat diklasifikan menjadi tiga yaitu:
1. Kondisi Pembelajaran
27 Ramayulis, Ilmu,. h. 270 28 Usman, Manajemen,. h. 48.
Kondisi pembelajaran merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran dalam meningkatkan hasil pembelajaran, yang meliputi tujuan pembelajaran yang merupakan pernyataan tentang hasil pembelajaran yang diharapkan dan dapat memberikan landasan yang berguna dalam mempdeskrifsikan strategi pembelajaran. Dalam pembelajaran tidak terlepas dari kendala keterbatasan sumber, seperti waktu, media, personalia, uang dan lain-lain, serta faktor karakteristik siswa terkait dengan kualitas individu siswa seperti bakat, motivasi, gaya belajar, pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa dan lain sebagainya.
2. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda. Variabel strategi pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Strategi pengorganisasian
b. Strategi penyampaian
c. 30 Strategi pengelolaan Secara rinci strategi pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Strategi pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/materi, penataan isi pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
b. Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa atau untuk menerima atau merespon masukan yang berasal dari peserta didik.
c. Strategi pengelolaan merupakan cara untuk menata interaksi antara siswa dan variabel strategi lainnya (variabel strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian). Strategi pengelolaan
30 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Komtemporer, cet 5 (Jakarta: Bumi 30 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Komtemporer, cet 5 (Jakarta: Bumi
d. Hasil Pembelajaran adalah merupakan semua efek yang dapat dijadikan indikator tentang nilai dari penggunaan strategi
pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda. 31 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan, perencanaan pembelajaran setidaknya meliputi: seorang pendidik seharusnya mampu merencanakan pengelolaan kelas, kegiatan ini meliputi menentukan ruang kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menentukan cara pengorganisasian siswa agar setiap siswa dapat terlihat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, misalnya kegiatan belajar secara individual, berpasangan, kelompok kecil atau secara klasikal.
Merencanakan pengorganisasian bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik, kegiatan ini meliputi menetapkan bahan utama (pokok) yang akan diajarkan, menentukan bahan pengayaan untuk siswa yang daya tangkapnya lebih cepat, dan menentukan bahan remedial untuk siswa yang daya tangkapnya lebih lamban. Merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar meliputi merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan metode mengajar, menentukan uruta-urutan atau langkah-langkah mengajar, misalnya: apersepsi/pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Merencanakan penggunaan sumber belajar kegiatan ini meliputi penentuan sumber bahan pelajaran, misalnya buku paket, buku pelengkap, dan sebagainya dan menentukan sumber belajar misalnya globe, foto, benda asli, benda tiruan, lingkungan alam dan sebagainya. Sedangkan merencanakan penilaian terhadap kinerja peserta didik meliputi, bentuk penilaian misalnya tes lisan, tes tertulis, tes perbuatan, membuat alat penilaian dan menentukan tindak lanjut.