Pengawasan (controlling) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
4. Pengawasan (controlling) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya. 59
Setiap organisasi mengingingkan keberhasilan dalam tugas dan fungsinya. Keberhasil suatu organisasi tersebut tidak cukup dengan perencanaan saja tetapi harus mengadakan pengawasan dari manajer atau administrator untuk mengetahui hasil dari berbagai kegiatan dan tujuan organisasi tersebut. Pengawasan dan
58 Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar (Bandung: Tarsito, 2003),
h. 75.
pembinaan dalam pembelajaran bertujuan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pelaksanaan rencana sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Karena dalam pengawasan memiliki fungsi penentuan standar, supervisi dan mengukur pelaksanaan terhadap standar tujuan organisasi yang telah dicapai. Pengawasan sangat erat kaitannya dengan perencanaan, karena melalui pengawasan efektifitas manajemen dapat diukur. 60
Berkaitan dengan hal diatas dapat dikatakan bahwa pengawasan atau pengendalian untuk menjamin terlaksananya strategi kebijakan sesuai dengan yang direncanakan, semua kegiatan sasarannya untuk kemajuan organisasi sarana dan prasarana, semua digunakan untuk kepentingan organisasi, hasil pekerjaan sesuai dengan standar, mutu dan prosedur kerja yang harus ditaati semua pihak.
Jika dikaitkan dengan pendidikan pengawasan adalah usaha untuk mengetahui apakah perilaku personil dalam organisasi pendidikan mengarah pada tujuan yang direncanakan. Apakah pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki, jika ada penyimpangan hal itu diusahakan agar tidak lebih dari batas yang dapat ditoleransi. 61
Pengawasan juga berfungsi untuk meningkatkan disiplin kerja seluruh pelaku pendidikan, bahkan pada umumnya untuk semua anggota lembaga pendidikan. Selain itu pengawasan juga berfungsi sebagai manajerial yang
menetapkan standar hasil yang dicapai suatu organisasi. 62
Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa pengawasan dilakukan adalah untuk mengontrol agar kegiatan mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Pengawasan adalah pengamatan atau pemantauan terhadap strategi suatu kebijakan untuk menjamin terlaksananya sesuai dengan yang direncanakan.
Pengawasan yang efektif harus memenuhi tiga kondisi dasar yaitu:
a. Adanya standar yang menyatakan hasil yang ideal
60 Ibid, h. 85 61 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Cet. 5 (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 59.
b. Adanya informasi yang menunjukkan penyimpangan antara hal yang actual dengan standar hasil.
c. 63 Jelasnya tujuan apa yang diinginkan dan apa yang telah dicapai. Sebagai aktivitas manejerial, maka pengawasan pada setiap lembaga
pendidikan, khususnya sekolah dijalankan oleh kepala sekolah. Pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah biasanya pengawasan program pengajaran dan pembelajaran.
Pengawasan program pengajaran dan pembelajaran yang harus diterapkan antara lain:
a. Pengawasan bersifat membimbing dan membantu mengatasi kesulitan dan bukan semata-mata mencari kesalahan. Pengawasan yang dilakukan kepala sekolah harus difokuskan pada perhatian pada hambatan yang dialami seorang pendidik atau staf dan bukan semata-mata mencari kesalahan. Jikapun terpaksa harus menunjukkan kesalahan yang dilakukan oleh pendidik atau staf harus disampaikan sendiri dan tidak didepan orang lain.
b. Memberikan saran atau balikan, agar yang bersangkuta dapat memahami dengan jelas kesulitan yang dihadapi. Dalam memberikan saran atau balikan tersebut sebaiknya dalam bentuk diskusi, sehingga terjadi pembahasan terhadap masalah yang terjadi.
c. Pengawasan sebaiknya dilakukan secara berkala. Karena kehadiran kepala sekolah dalam supervisi merupakan dukungan moral bagi pendidik atau staf pendidik yang sedang melaksanakan tuganya.
d. Pengawasan dilaksanakan dalam suasana kemitraan, karena dengan demikian akan memudahkan guru dan staf pendidik untuk menyampaikan hambatan dan kesulitan yang dihadapinya agar dapat dicarikan jalan keluarnya. Suasana kemitraan juga akan menumbuhkan hubungan kerja yang harmonis sehingga tercipta tim kerja yang
kompak. 64