Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara.
3. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara.
Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pembuka (pendahuluan) dalam kegiatan inni guru akan memberikan apersepsi kepada siswa tentang pokok bahasan yang akan disampaikan, mengaitkan dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya dan mengkaitkannya dengan pengalaman atau fakta yang terjadi ditengah kehidupan. Hal ini dilakukan agar siswa termotivasi mengikuti pembelajaran yang akan disampaikan, sedangkan kegiatan inti menekankan kepada eksplorasi pengetahuan Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pembuka (pendahuluan) dalam kegiatan inni guru akan memberikan apersepsi kepada siswa tentang pokok bahasan yang akan disampaikan, mengaitkan dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya dan mengkaitkannya dengan pengalaman atau fakta yang terjadi ditengah kehidupan. Hal ini dilakukan agar siswa termotivasi mengikuti pembelajaran yang akan disampaikan, sedangkan kegiatan inti menekankan kepada eksplorasi pengetahuan
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Tebing Tinggi selama ini dilakukan sesuai dengan tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pembuka (pendahuluan), kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pembuka, akan memberikan apersepsi kepada siswa tentang pokok bahasan yang akan disampaikan lalu dikaitkan dengan pokok bahasan yang telah dibahas pada waktu sebelumnya dan mengkaitkannya dengan pengalaman atau fakta yang terjadi ditengah kehidupan. Hal ini dilakukan agar siswa termotivasi mengikuti pembelajaran pokok bahasan yang akan disampaikan. Kemudian dalam kegiatan inti, kegiatan pembelajaran lebih menekankan kepada eksplorasi pengetahuan yang bisa ditemukan melalui proses pembelajaran dari berbagai sumber belajar, kemudian memotivasi siswa untuk aktif dan semangat berkonstribusi dalam pembelajaran. Terakhir kegiatan penutup lakukan sebagai umpan balik dan penguatan terhadap siswa. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam bagi siswa harus mampu menarik perhatian dan kemauan siswa. Untuk itu strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama islam harus bervariasi. Strategi pembelajaran bagi siswa/i harus berbeda- beda. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan siswa/i
Pelaksanaan pembelajaran merupakan aplikasi atau pelaksanaan dari perencanaan dan pengorganisasian yang telah disusun, untuk melihat pelaksanaan pembelajaran yang efektif harus memuat hal-hal berikut ini:
5. Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap kegiatan belajar mengajar.
6. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa.
7. Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan.
Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara
siswa. 198 Hal lain yang selalu ditekankan terhadap siswa/i adalah pentingnya kerja
keras dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Bahkan jika menemukan adanya persamaan dan indikasi copy paste dalam tugas mandiri, maka kedua siswa/i tersebut akan diberikan tugas yang lain. Sikap ini menekankan pentingnya untuk berusaha dan percaya dengan diri sendiri, meskipun hasilnya mungkin belum memuaskan. Untuk itu guru mempersilahkan siswa/i untuk menanyakan kepadanya kapanpun, baik ketika dalam pembelajaran, maupun ketika diluar jam pembelajaran.
Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Tebing Tinggi juga mempersilahkan siswa/i jika ingin menanyakan tentang mata pelajaran baik melalui email, facebook atau alat komunikasi lainnya. Jika siswa perintahkan membuat makalah, dan isi makalah yang ditampilkan masih belum seluruhnya sesuai dengan yang maksudkan, masih memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk memperbaiki makalahnya agar lebih sempurna.
Siswa/i yang aktif dalam memberikan pertanyaan dan tanggapan saat pembelajaran sangat diapresiasi, walaupun isi pertanyaan yang disampaikan kadang kurang sesuai dengan substansi tofik yang dibahas, biasanya guru tetap mendukungnya sebelum meluruskan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru pendidikan agama Islam juga selalu mengarahkan sub-sub judul yang seharusnya di bahas dalam makalah yang akan ditampilkan siswa/i. Selesai berlangsungnya tanya jawab isi makalah dan setelah persentasi biasanya guru memberikan catatan-catatan pada makalah hal-hal apa saja yang harus dilengkapi dari makalah tersebut untuk diperbaiki. Dan dikumpulkan kepada guru satu minggu setelah tampil atau dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
198 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: kencana, 2010),
Jikapun nantinya isi makalah yang ditampilkan siswa/i masih belum seluruhnya sesuai dengan yang maksudkan guru, beliau masih memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk memperbaiki makalahnya agar lebih sempurna.
Berdasarkan hasil, dan studi yang peneliti lakukan diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan selain sebagai kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh guru pendidikan agama Islam juga merupakan sikap yang selalu ditekankan untuk ditampilkan siswa/i. Agar melatih keberanian dan sikap kritis siswa/i. Selain itu guru juga sering memerintahkan siswa/i untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang belum mereka pahami yang ditujukan kepada beliau.
Suasana pembelajaran yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam SMA Negeri 2 Kota Tebing Tinggi, dengan cara menciptakan dan memelihara kondisi pembelajaran yang kondusif dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Saat beliau menyaksikan ada siswa/i yang ribut ketika diskusi berlangsung beliau langsung menoleh kearah siswa/i tersebut, hal ini dilakukan agar menghentikan tingkah laku siswa/i yang membuat perhatian kelas teralihkan. Selain itu, pada saat kontrak pembelajaran guru juga sudah menekankan norma-norma yang harus ditaati bersama.
Selain itu guru jika menampilkan makalah, guru memerintahkan siswa/i agar berusaha menampilkan isi makalahnya sebaik mungkin dengan tampilan power point yang menarik dan menggunakan infocus, agar timbul antusiame siswa/i lainnya.
Saat pemakalah menemui kesulitan atau perdebatan yang tidak berujung guru akan memberikan tanggapan atau komentar agar lebih meyakinkan siswa/i akan pendapatnya tersebut atau mengarahkan kearah yang sebenarnya. Namun guru sangat membatasinya untuk menghindari adanya kesan dominasi sebagai guru.
Penggunaan media pembelajaran yaitu dengan menggunakan Infocus, Laptop untuk menampilkan power point yang beliau buat, selain itu beliau juga menyelinginya dengan video motivasi. Metode yang ditampilkan, metode, diskusi, tanya jawab, ceramah, penugasan dan kerja kelompok, kesemuanya itu dilakukan guru pendidikan agama Islam agar kegiatan pembelajaran bervariasi dan Penggunaan media pembelajaran yaitu dengan menggunakan Infocus, Laptop untuk menampilkan power point yang beliau buat, selain itu beliau juga menyelinginya dengan video motivasi. Metode yang ditampilkan, metode, diskusi, tanya jawab, ceramah, penugasan dan kerja kelompok, kesemuanya itu dilakukan guru pendidikan agama Islam agar kegiatan pembelajaran bervariasi dan
Dari semua penemuan yang peneliti temukan dapat disampaikan bahwa pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Kota Tebing Tinggi sudah berjalan dengan sangat baik.