KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian. Pada bagian pertama akan berisi rangkuman hasil penelitan yang dibuat berdasarkan analisa, interpretasi dan pembahasan. Pada bagian akhir akan dikemukakan saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi penelitian yang akan datang dengan tema yang sama.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, bahwa:

1. Terdapat pengaruh negatif dukungan sosial terhadap kesepian pada lansia. Artinya semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh lansia, maka kesepiannya akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diperoleh maka semakin tinggi kesepiannya.

2. Sumbangan efektif yang diberikan variabel dukungan sosial terhadap kesepian pada lansia adalah sebesar 13.7% (R² = 0.137), yang berarti bahwa pada penelitian ini dukungan sosial mempengaruhi kesepian sebesar 13.7 % dan 2. Sumbangan efektif yang diberikan variabel dukungan sosial terhadap kesepian pada lansia adalah sebesar 13.7% (R² = 0.137), yang berarti bahwa pada penelitian ini dukungan sosial mempengaruhi kesepian sebesar 13.7 % dan

3. Berdasarkan data empirik, skor total variabel dukungan sosial dibagi atas tiga kategori yaitu : tinggi, sedang, rendah. Secara umum, dukungan sosial yang diterima oleh subjek penelitian tergolong sedang.

4. Berdasarkan data empirik, skor total variabel kesepian dibagi atas tiga kategori yaitu : tinggi, sedang, rendah. Secara umum, kesepian yang dialami oleh subjek penelitian tergolong sedang.

5. Berdasarkan hasil analisa tambahan dengan menggunakan uji t menunjukkan tidak ada perbedaan kesepian bila ditinjau dari jenis kelamin. Namun dengan membandingkan mean data dari subjek penelitian ini menunjukkan bahwa mean kesepian subjek laki-laki lebih tinggi daripada subjek perempuan.

6. Berdasarkan hasil analisa tambahan dengan menggunakan regresi berganda metode backward, menunjukkan bahwa dari bentuk-bentuk dukungan sosial yang paling berpengaruh terhadap kesepian lansia adalah integral sosial.

B. Saran

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, maka peneliti mengemukakan beberapa saran. Saran-saran ini diharapkan dapat berguna untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan dukungan sosial maupun kesepian pada lansia.

1. Saran metodologis

a. Mengacu pada nilai koefisien determinasi, menunjukkan kesepian dipengaruhi oleh dukungan sosial sebesar 13.7%, selebihnya kesepian lansia dipengaruhi oleh variabel lain yang dalam penelitian ini tidak diteliti. Sehubungan dengan hal itu, maka disarankan pada peneliti berikutnya yang berminat untuk meneliti kesepian pada lansia dapat mengkaji faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi kesepian seperti status sosial ekonomi, karakteristik latar belakang lain (perceraian orang tua), stres dan juga rasa ketidakberdayaan.

b. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menggunakan sampel yang lebih besar agar hasil penelitian lebih representatif.

c. Bagi penelitian selanjutnya yang akan menggunakan sampel lansia, diharapkan dalam pengadministrasian skala, mayoritas skala diberikan dan dibacakan secara langsung oleh peneliti, sehingga peneliti dapat langsung menjelaskan atau menjawab pertanyaan atau hal-hal yang tidak dimengerti subjek dari pernyataan- pernyataan skala yang diberikan.

2. Saran Praktis

a. Mengingat dukungan sosial memberi pengaruh terhadap kesepian pada lansia, diharapkan agar para lansia tetap beraktifitas dan melakukan kontak atau hubungan sosial dengan orang lain, sehingga lansia dapat memperoleh dukungan sosial dari orang lain.

b. Diharapkan agar keluarga lansia lebih memperhatikan serta membantu lansia terlebih lagi karena lansia tersebut masih tinggal dengan anggota keluarga, karena hal tersebut merupakan suatu bentuk dukungan sosial bagi lansia yang ternyata mempengaruhi kesepian yang dialami oleh lansia.

c. Diharapkan kepada masyarakat agar tetap bersosialisasi dengan lansia dan tidak mengucilkan atau memberikan stereotipe yang negatif terhadap lansia yang dapat membuat lansia merasa tidak memperoleh dukungan sosial, sehingga dapat mempengaruhi kesepian lansia tersebut.

d. Bagi pihak perkumpulan lansia diharapkan dapat meningkatkan bantuan, keperdulian serta pelayanan kepada lansia seperti pemeriksaan kesehatan gratis, sert acara jalan-jalan yang juga dapat meningkatkan keakraban diantara lansia itu sendiri dan juga mengurangi kesepian yang dirasakan oleh lansia tersebut.

Daftar Pustaka

Afida, Wahyuningsih, & Sukamto. (2000). Hubungan Antara Pemenuhan Kebutuhan Berafiliasi Dengan Tingkat Depresi Pada Wanita Lanjut Usia di Panti Werdha. Indonesian Psychological Journal No 2, Vol 15, 180-195 . Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya. http://209.85.173.132/search?q=cache:hYkoS1UHZcJ:journal.lib.unair.ac.id/i ndex.php/ANM/article/view/2672/265+aspek+kebutuhan+berafiliasi&cd=2& hl=id&ct-cink&gl=id

Azwar, S. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2000). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bradbury., Wilbun., Para Editor Pustaka Life-Time. (1987). Masa Dewasa. Jakarta : Tira Pustaka.

Brehm, S. et al (2002). Intimate Relationship. New York. Mc. Graw Hill.

Bruno, F. J. (2002). Conguer Loneliness, Menaklukkan Kesepian. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Deaux, Dane & Wrightsman, S. (1993). Social Psychology in the 90’s (2 nd Edition) . California : Wadsworth Publishing Company Inc.

Departemen Sosial RI & Direktorat Jendral Bina Keluarga Sosial. (1997). Petunjuk

teknis Pelaksanaan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Dalam Panti . Jakarta.

Departemen Sosial Republik Indonesia. (2007). Penduduk Lanjut Usia Di Indonesia Dan Masalah Kesejahteraannya . Jakarta. Online. http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=522 Tanggal Akses : 3 Maret 2009

Ebersole, P., Hess, P., & Touhy, T. (2005). Gerontological Nursing & Healthy Aging.

2 nd edition . Elsevier Health Sciences. http://books.google.co.id/books?id=YUlB72lFtIIC&pg=PA125&dq=lonelines

s,+need+affiliation+aging&lr= Tanggal Akses : 24 April 2009

Gierveld, J. & Havens, B. (2004). Cross-national Comparisons of Social Isolation

and Loneliness: Introduction and Overview. Canadian Journal On Aging. http://www.nidi.knaw.nl/en/output/2004/cja-23-02-dejonggierveld.pdf/cja-23- 02-dejonggierveld.pdf. Tanggal Akses : 23 Februari 2009.

Gierveld, J. & Tilburg, T. V. (1999). Manual of The Loneliness Scale. Vrije Universiteit Amsterdam.

Gunarsa, S. D. (2004). Dari anak sampai usia lanjut : bunga rampai psikologi anak. BPK Gunung Mulia. http://books.google.co.id/books?id=GUAGhG74nH4C&pg=PA417&dq=kese pian+lansia#PPA409,M1 Tanggal Akses : 3 Maret 2009

Hadi, S. (2000). Metodology Research. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima . Jakarta : Erlangga.

Hutapea, Ronald. (2005). Sehat dan Ceria di Usia Senja. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Ismayadi, (2004). Proses Menua (Aging Process). Online. http://subhankadir.files.wordpress.com/2008/01/perkembangan-lansia.pdf

Tanggal Akses : 23 Februari 2009

Kaasa, Karen. (1998). Loneliness in Old Age: Psychosocial and Health Predictors, Norwegian Journal

8 (2): 195-201. http://www.ub.ntnu.no/journals/norepid/1998-2/1998(2)Kaasa.pdf

of Epidemiology;

Tanggal Akses : 8 Mei 2008

Kimmel, D. C. (1974). Adulthood and Aging. USA : John Wiley & Sons.

Kuntjoro, Z. S. (2002, 16 Agustus). Dukungan Sosial Pada Lansia. E- Psikologi [on- line]. http://www.e-psikologi.com/usia/160802.htm.

Malecki, C., & Demaray, K. M., (2003). Social Support As A Buffer : Running Hedd, Nortern Illinois University.

Martini, W., Adiyanti, M. G., Indiati, A. (1993). Ciri Kepribadian Lanjut Usia. Jurnal Psikologi, 1, 1-6.

Mishra, A. J. (2004), Jnuari-Juli. A Study of Loneliness in an Old Age Home in India :

A case of Kanpur. Indian Journal of Gerontology, Vol 17, no 1 & 2. Tanggal akses : 10 september 2009. www.geocitise.com/husociology/oldage4.htm.

Newman, B., & Newman, P. (2006). Development Through Life : A Psychosocial Approach. Belmont : Thomson Wadsworth Learning.

Orford, J. (1992). Community Psychology : Theory & Practice. London : John Wiley and Sons.

Papalia, D. E., Olds, SE., & Feldman, RE. (2004). Human Development : Ninth Edition . New York : McGraw Hill.

Pratisto, A. (2009). Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Jakarta : Elex Media Komputindo

Prawitasari, J. E. (1994). Aspek Sosio-Psikologis Lansia Di Indonesia. Buletin Psikologi, No 1, 27-34

Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Medikom

Puspita Sari, Endah. (2002). Penerimaan Diri Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi No 2, 73-88 . Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

Saleh, H. (2007). UMP Sumut Rp. 822.205 Tertinggi Kedua di Indonesia. [On-line]. http://www.medanbisnisonline.com/rubrik.php?p=105816&more=1

Santrock, J. W. (2003). Adolescence, Perkembangan Remaja (Alih Bahasa : Shinto

B. Adelar & Sherly Saragih). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid II. Edisi ke-5 . Jakarta : Erlangga.

Santrock, J. W. (2006). Perkembangan Masa Hidup : Edisi Kelima ( Terjemahan Juda Damanik & Achmad Chusairi). Jakarta : UI Press.

Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology Biopsychosocial Interaction. 5 th edition . United States of America : John Wiley & Sons.

Sevilla, et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. (Terjemahan Alimuddin Tuwu). Jakarta : UI-Press

Sugiarto, Siagian, D., Sunaryanto, L.T., Oetomo, D.S. (2003). Teknik Sampling. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Suryabrata, S. (2006). Metodologi penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Taylor, S.E. (2003). Health Psychology. New York : McGraw-Hill Companies, Inc.

Triton, P.B. (2006). SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta : Andi Offset.

Weiten, W. & Lloyd, M. (2006). Psychology Applied to Modern Life : Adjustment in the 21 st Century. Eighth Edition . Canada : Thomson Wadsworth.