PENATALAKSANAAN GIZI PADA PENYAKIT ANAK ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA

PENATALAKSANAAN GIZI PADA PENYAKIT ANAK ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA

A.GAMBARAN UMUM, ETIOLOGI, DAN PATOFISIOLOGI PENYAKIT

Gambaran Umum Penyakit

Os masuk rumah sakit sejak 25 Maret 2014 dengan Acute Lymphoblastic Leukemia, anemia, trombositopenia, dan diare. Terdapat resiko tinggi infeksi pada Os. Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi. Pada sebagian besar kasus LLA menunjukkan homogentias pada fenotip permukaan sel blas dari setiap pasien. Terdapat tiga klasifikasi LLA yaitu:

  1. L-1, terdiri dari sel-sel limfoblast kecil serupa dengan kromatin homogen,nukleolus umumnya tidak tampak dan sitoplasma sempit.

  2. L-2 sel limfoblast lebih besar tetapi ukurannya bervariasi, kromatin lebih besar dengan satu atau lebih anak inti.

  3. L-3 terdiri dari sel limfoblas besar, homogen dengan kromatin berbercak, banyak ditemukan anak inti serta sitoplasma yang basofilik dan bervakuolisasi (American Cancer Society 2013).

Etiologi Penyakit

Penyebab leukemia masih belum diketahui, namun beberapa faktor risiko leukemia adalah radiasi, paparan elektromagnetik, aktivasi oleh virus, dan terjatuh.

Patofisiololgi Penyakit

Karsinogenik menyebabkan mutasi dari sel limfoblas yang akan dibentuk. Sel darah putih yang belum matang akan bersifat malignan. Limfoblas tersebut akan mengganggu kerja sumsum tulang belakang yang menyebabkan kerusakan platelet, sel darah merah, dan sel darah putih. Proliferasi limfoblas akan menyebabkan invasi sel-sel blas ke jaringan organ lain seperti hati, limfa, dan kelenjar getah bening. Proliferasi limfoblas tersebut memiliki dampak penekanan terjadinya eritropoiesis dan trombopoiesis. (Mahan et al 2008).

B. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. MFA

Nomor MR : 15.11.61

Tanggal Lahir : 25 April 2003

Usia : 11 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Golongan Darah : O

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : -

Tanggal Masuk : 21 Maret 2014

Tanggal Kasus : 26 Maret 2014 – 4 April 2014

Ruangan/Kelas : 506 / III

Diagnosa Medis : Acute Lymphomblastic Leukemia

Gambaran Umum Kasus:

An. MFA berasal dari Bekasi, datang pada 25 Maret 2014 sore hari. OS diantar keluarga dengan keluhan diare dan demam.

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Proses asuhan gizi terstandar merupakan metode pemecahan dalam pembuatan keputusan untuk menangani berbagai masalah berkaitan dengan gizi yang dilakukan oleh dietisien. Proses asuhan gizi terstandar terdiri dari assesmen, diagnosis, intervensi, dan monitoring evaluasi.

ASSESMEN GIZI

Assesmen gizi merupakan tahap untuk mengumpulkan data, verifikasi, dan interpretasi data secara sistematis yang digunakan sebagai data yang dibutuhkan untuk identifikasi masalah gizi, penyebab dan tandanya.

Antropometri

Antropometri merupakan hasil pengukuran fisik pada individu. Pengukuran yang diamati adalah berat badan (BB), tinggi badan (TB) dan lingkar lengan atas (LILA).

Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan diperoleh dari rekam medik RSKD dengan data tinggi badan adalah 127 cm dan berat badan 42 kg. Dalam penentuan status gizi OS, diperlukan data berat badan dan tinggi badan. Berdasarkan hasil pengukuran CDC, maka berdasarkan BB/U Os, nilai OS adalah didapatkan data-data berat badan dan tinggi badan OS di bawah ini.

Nilai CDC BB/U Os :

Status Gizi : 116% (gizi lebih) BB/U CDC

Biokimia

Tabel 30 Data biokimia OS tanggal 21 Maret 2014

Nilai Laboratorium

Nilai

Rujukan

Satuan

Keterangan

Hematologi




Hemoglobin

8.5

13-18

g/dL

Rendah

Leukosit

2.44

5-10

103/µL

Rendah

Trombosit

33

150 – 440

103/µL

Rendah

Eritrosit

2.81

4.6-6.2


Rendah

Hematokrit

24.4

37 – 43

%

Rendah

Sumber: Data Rekam Medik RSK Dharmais 2014

Data laboratorium didapatkan dari Rekam Medik RSKD 2014. Hasil uji hematologi menunjukkan bahwa OS mengalami anemia (Hb rendah), leukositopenia (Leukosit rendah), trombositopenia (trombosit rendah), eritrositopenia, dan nilai hematokrit yang rendah. Hal ini terjadi karena manifestasi dari kanker yang dialami OS yaitu Acute Lymphoblastic Leukemia. Nilai hematologi yang di bawah normal ini membuat OS diberikan transfusi darah PRC pada tanggal 26 Maret sebanyak 220 cc dan tanggal 27 Maret sebanyak 270 cc. Pada tanggal 29 Maret OS diberikan transfusi darah aferesis sebanyak 280 cc.

Klinis/Keluhan Os

Os mengeluh diare ketika masuk RS.

Fisik

Hasil pengukuran tersebut ada pada Tabel 31 di bawah ini.

Tabel 31 Hasil pemeriksaan vital sign 27 Maret 2014

Jenis Pemeriksaan

Satuan

Hasil Pemeriksaan

Keterangan

Tekanan Darah Post-Op

mmHg

110/70

Normal

Nadi

kali/menit

100

Normal

Pernapasan

kali/menit

20

Normal

Suhu

0C

35.7

Normal

Sumber: Data Rekam Medik RSK Dharmais 2014

Pemeriksaan tanda vital OS menunjukkan bahwa OS mengalami takikardia, keadaan dimana Nadi OS berada di atas nilai normal.

Subjective Global Assesment

Subjective Global Assessment (SGA) berfungsi untuk menentukan tindakan gizi apa yang akan dilakukan pada tahap berikutnya. Berikut ini hasil wawancara SGA Os.

Tabel 32 Penilaian Subjective Global Assessment

Indikator Masalah Gizi

Ya

Tidak

Jenis Perubahan

Perubahan BB



Perubahan Gastrointestinal


Perubahan asupan makanan/sulit menelan


-

Perubahan kapasitas fungsional


-

Kehilangan lemak subkutan


-

Kehilangan massa otot


-

Asites


-

Oedema


-

Berdasarkan penilaian SGA, semua menunjukkan hasil yang baik, akan tetapi gizi lebih yang dialami OS perlu diperhatikan.

Riwayat Gizi

Os terbiasa makan 3 kali makan utama dan 1 kali selingan di pagi hari berupa jus tanpa gula yang dibuat oleh Ibu Os. Makanan yang paling disukai OS adalah opor ayam, soto, sate, makanan padang, dan lontong sayur. OS tidak menyukai sayur tauge, telur omelet, nasi uduk, tahu.

Tabel 33 Pola makan OS SMRS

Waktu Makan

Makanan

Pagi

Roti coklat 1 P

Siang

Nasi 1 P, Rebus daun singkong ½ P, Ayam 1 P, Susu 1 P

Malam

Nasi 1 P, rebus daun singkong ½ P, kikil 1 P

Berdasarkan Tabel 33, konsumsi OS SMRS banyak mengandung karbohidrat. Kecukupan energi OS masih defisit, belum memenuhi kebutuhan Os. Kebutuhan gizi OS SMRS berdasarkan kondisi OS saat diduga menderita kanker dapat dihitung sebagai berikut.

Kebutuhan Gizi OS SMRS

AMB =

Kebutuhan Energi =

Kebutuhan protein = 1.5 g x BBa

= 1.5 g x 42 Kg

= 63 g

Kebutuhan lemak = 20% x (1874.5Kal/9Kal)

= 42 g

Kebutuhan karbohidrat = Kebutuhan energi – (Kebutuhan protein dan lemak)

= 311 g

Tingkat kecukupan gizi OS diperoleh dengan membandingkan konsumsi OS dengan kebutuhan gizi OS dalam persen. Perbandingan kebutuhan zat gizi OS SMRS dengan konsumsi OS SMRS disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 34 Tingkat kecukupan gizi OS SMRS

Zat Gizi

Kebutuhan

Konsumsi

Kecukupan (%)

Kategori

Energi (Kal)

1886

1223

64.85

Defisit berat

Protein (g)

60

67

112

Lebih

Lemak (g)

42

72.4

172


Karbohidrat (g)

317

121.9

38.4


Berdasarkan Hardinsyah & Martianto (1989), TKE OS hanya mencukupi 64.85% kebutuhan energi dan dapat dikategorikan defisit berat. Tingkat kecukupan protein OS dikategorikan berlebih, begitu juga dengan lemak. Akan tetapi kebutuhan karbohidrat OS tidak terpenuhi oleh konsumsi Os. Hal ini disebabkan karena pengetahuan gizi OS masih kurang sehingga pemilihan makanan hanya yang diinginkan OS saja.

Riwayat Personal

Sosial Budaya

Os merupakan siswa SD kelas 5. Akan tetapi karena pengobatan yang harus dilakukan intensif, OS berhenti sekolah dan mengikuti homeschooling. Ayah OS merupakan pegawai kantor swasta dan Ibu OS adalah Ibu rumah Tangga. OS merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pada 18 Februari 2013, pemeriksaan menunjukkan infiltraat interstisial perihiler paru kanan, perihiler lymphnodes kecil, dan Hb OS hanya 6.5 dengan LED 150. Pada 19 Februari 2013, pemeriksaan OS menunjukkan seldarah normokromik normositik, anisositosis, makrosit ++ mikrosit +, sel elips +, roleaux formation +, normoblast ++, trombositopenia diduga malignansi virus antibodi trombosit, leukopenia blast disertai netropenia, basket cell. OS masuk RS Dharmais pertama kali pada 17 Maret 2013 dengan diberikan anestesi intratekal. Pada 25 Februari 2013, OS masuk rumah sakit dengan keadaan demam tinggi selama 2 minggu, muntah, sulit makan, dan batuk. Pada

Obat-obatan Os

Beberapa obat memiliki efek samping tertentu pada tubuh. Berikut ini obat-obatan yang diberikan pada OS selama di rumah sakit. Obat-obatan OS diberikan dengan cara parenteral.

Tabel 35 Jenis obat yang diberikan kepada OS

Jenis Obat

Kegunaan

Efek Samping

Nutrichol (3x1)

Suplemen

-

Zinkid

Larutan elektrolit dan nutrisi, pelengkap pengobatan diare untuk anak

Toksisitas zink jika berlebih

Hystolan (Dexa)

Isokuprin, relaksan uterus

Kemerahan pada wajah dan leher, hipotensi, takikardi, ruam kulit, gangguan lambung-usus

New Diatab (2x1)

Menyerap cairan, memperbaiki konsentrasi feses

Dehidrasi

PCT

Penghilang rasa sakit

Pendarahan lambung

Dialac 3x2

Meredakan diare


Cefotaxime (2x1)

Pencegahan infeksi bakteremia

Hipersensitifitas, eosinofilia, neutropenia, leukopenia

Protokol Kemoterapi



MTX 1000 mg

Menghambat biosintesis purin atau pirimidin

Leukopenia, mual, muntah, tidak enak badan, pusing, demam, penurunan resistensi terhadap infeksi.

MTX + Dexa-M-Ara CIT

Mengurangi beban tumor pada kemoterapi kanker

Mual, muntah, sakit kepala, konstipasi, penurunan nafsu makan, dan sariawan

CPA



DNR



VCR

Menghambat pembelahan sel kanker pada leukemia

Neurotoksisitas, mual muntah




Menurut data yang terdapat pada Tabel 35, pemberian obat yang dapat mengganggu asupan gizi adalah obat-obatan kemoterapi yang menyebabkan mual muntah. Obat Hystolan juga dapat menyebabkan gangguan pada lambung

DIAGNOSIS GIZI

  • Asupan vitamin dan mineral tidak adekuat (NI.5.9.1 dan NI.5.10.1) berkaitan dengan peningkatan bahan baku pembentukan sel darah ditandai dengan nilai laboratoium yang tidak normal.

INTERVENSI GIZI

Diet Kanker

Tujuan

Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit dan daya terima pasien, mengurangi rasa mual, muntah, dan diare, mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan.

Syarat Diet

Syarat Diet Kanker menurut Almatsier (2006) adalah sebagai berikut:

  1. Energi cukup

  2. Protein tinggi 1.0-1.5 g/Kg BB

  3. Lemak cukup, 15% – 25% dari energi kebutuhan total.

  4. Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan Energi

  5. Vitamin cukup, terutama vitamin B, C, dan K, bila perlu tambahkan suplemen.

  6. Mineral cukup, bila perlu tambahkan suplemen

  7. Tinggi serat untuk menangani konstipasi

  8. Pasien dipuasakan menjelang pembedahan

Berdasarkan Kondisi OS

OS memiliki tingkat stres metabolik kanker dan OS dapat bermobilisasi semampunya. OS membutuhkan energi yang cukup dan protein tinggi 1.5 g/kg BB untuk mengatasi stres pembedahan serta cadangan untuk mempercepat penyembuhan luka. OS mengalami anemia sehingga asupan makanan sumber zat besi perlu diperhatikan.

Preskripsi Diet

Kebutuhan Gizi Os

AMB =

= = 66 + 575.4 + 635 – 74.8

Kebutuhan Energi =

Kebutuhan protein = 1.5 g x Bba

=1.5 g x 42

= 63 g

Kebutuhan lemak = 20% x kebutuhan energi

=20% x (1875Kal/9 Kal)

= 42 g

Kebutuhan karbohidrat = Kebutuhan Energi – (Kebutuhan Protein dan lemak)

= 311 g

Jenis, Indikasi, dan Lama Pemberian Diet

Berdasarkan keadaan OS, OS diberikan makanan diet untuk kanker dengan konsistensi makanan biasa. Pemberian makanan biasa dilakukan selama tidak terjadi gangguang fungsi menelan pada Os.

Implementasi

Menu yang diberikan pada OS di RSK Dharmais dalam sehari adalah makanan biasa tinggi protein dan tinggi kalori dengan 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan.

Tabel 36 Contoh menu RS

Waktu makan

Menu

Bahan makanan

Berat bahan

Energi (Kal)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

pagi

nasi goreng

nasi

150

267

3,15

0,15

60,9



baso

20

15,2

0,82

0,5

1,84



minyak

10

90,2

0

10

0

snack

risol

risol

30

100,5

1,56

1,05

21,15

siang

nasi biasa

nasi

137

243,86

2,877

0,137

55,622


nugget

ayam

17

29,7772

1,79452

2,465

0



terigu

30

109,5

2,67

0,39

23,19



minyak

5

45,1

0

5

0


tim tahu

tahu

57

38,76

4,446

2,622

0,912


cah wortel

wortel

66

24,3936

0,69696

0,17424

5,40144



minyak

5

45,1

0

5

0


semangka


148

41,44

0,74

0,296

10,212

snack siang

donat kentang

donat

80

285,6

7,52

2,330532

480,8511

malam

nasi biasa


127

226,06

2,667

0,127

51,562


soto daging


100

128

2,6

9,4

8,2


perkedel goreng

kentang

30

24,9

0,6

0,03

5,73



minyak

4

36,08

0

4

0


toge


12

2,76

0,348

0,024

0,492


pisang


138

102,465

1,242

0,207

26,703





1856,696

33,73148

43,90277

752,7655

MONITORING DAN EVALUASI

Perkembangan Biokimia

Pemantauan perubahan data laboratorium dilakukan terkait hematologi dan fungsi hati. Pemantauan nilai laboratorium dilakukan dari tanggal 28 Maret 2014 (hari OS masuk rumah sakit) hingga tanggal 1 April 2014 terdapat dalam Tabel 37.

Tabel 37 Perkembangan biokimia OS

Pemeriksaan

Rujukan

Satuan

28 Maret

30 Maret

1 April

Hematologi


Hemoglobin

13-18

g/dL

12.8

13

12.4

Leukosit

5-10

103/µL

1.62

2.45

3.51

Trombosit

150-440

103/µL

48

70

37

Eritrosit

4.6-6.2


4.26

4.33

4.14

Hematokrit

40-54

%

36

35.9

34.2

MCV

80-100


84.5


82.6

MCH

26-34


30


30

MCHC

32-36


35.6


36.3

RDWCV

11.6-14.4


15.8


15.4

Absolut Neutrophil Count





0.44

Fungsi Hati


SGOT

0-38

U/L



145

SGPT

0-41

U/L



127

Sumber: Data Rekam Medik RSK Dharmais 2014

Berdasarkan pemantauan hasil laboratorium sejak tanggal 28 Maret 2014, nilai hematologi OS masih di bawah normal dan diberikan transfusi darah. Pemeriksaan berikutnya diketahui bahwa nilai hematologi OS masih rendah terutama leukosit dan trombosit, tindakan medis yang dilakukan yaitu pemberian transfusi darah aferesis pada tanggal 29 Maret. Pemeriksaan hematologi berikutnya menunjukkan kenaikan walau masih tergolong rendah.

Perkembangan Klinis/Fisik

Selama hari pengamatan, kesadaran OS compos mentis. Tabel 38 di bawah ini merupakan data tanda vital OS dan fisik selama 10 hari pengamatan.

Keterangan

Tanggal

Tekanan Darah (mmHg)

Nadi (kali/

menit)

Pernafasan (kali/ menit)

Suhu (0C)

Fisik

Hari 1

27 Maret 2014

110/70

100

20

35.7

Lemah

Hari 2

28 Maret 2014

120/70

96

20

36.5

Lemah

Hari 3

29 Maret 2014

130/70

84

20

36

Lemah

Hari 4

30 Maret 2014

110/80

90

20

36.7

Lemah

Hari 5

31 Maret 2014

130/90

80

20

37.1

Lemah, Febris di pagi hari

Hari 6

1 April 2014

120/80

88

20

36.1

Lemah

Hari 7

2 April 2014

120/80

100

20

36.3

Lemah

Tabel 38 Vital sign klinis OS selama 7 hari pengamatan

Berdasarkan data Tabel 38, tekanan darah OS cenderung tidak stabil namun berada pada rentang normal. frekuensi nadi OS tidak stabil namun selama hari pengamatan frekuensi nadi OS masih dalam batas normal. Takikardi OS disebabkan karena efek samping dari obat-obatan Os, OS mengeluhkan sempat demam pada hari ke-5.

Penatalaksanaan Diet

Pemantauan perkembangan diet dilakukan selama 7 hari. Pemantauan yang dilakukan adalah infus parenteral yang diberikan kepada OS, perubahan pemberian diet pada OS, dan tingkat kecukupan gizi setiap hari pemantauan.

Penatalaksanaan Diet selama 7 Hari Pengamatan

Penatalaksanaan diet sangat penting dalam mendukung penatalaksanaan medis yang dilakukan dokter. Penatalaksanaan diet OS pre bedah dan pasca bedah disajikan dalam Tabel 39 di bawah ini.

Tabel 39 Perkembangan diet selama 7 hari pengamatan


27 Maret

28 Maret

29 Maret

30 Maret

31 Maret

1 April

2 April

Oral

Makanan biasa tinggi kalori tinggi protein

Makanan biasa tinggi kalori tinggi protein

Makanan biasa tinggi kalori tinggi protein

Makanan biasa tinggi kalori tinggi protein

Makanan biasa tinggi kalori tinggi protein

Makanan biasa tinggi kalori tinggi protein

Makanan biasa tinggi kalori tinggi protein

Parenteral

NaCl 100 cc, Dexa 1 ampu, 2A 1000 cc, Naforsis 300 cc, Dipten ½ ampu, transfusi PRC

2A 1000 cc,

Dexa 1 ampu, Transfusi Aferesis 280 cc, 2A 1000 cc

2A 1000 cc

2A 1000 cc

2A 1000 cc

2A 1000 cc

Berdasarkan data pada Tabel 39 di atas, tidak terdapat perubahan diet pada OS baik jenis maupun konsistensi makanan.

Infus yang memiliki kalori yangdiberikan pada OS adalah 2A yang mengandung glukosa 2.5% (25 g) sehingga kalori 2A adalah 100 kkal.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Energi Oral dan Parenteral selama 8 Hari Pengamatan

Perkembangan asupan zat gizi OS dipantau melalui teknik wawancara recall, asupan OS dihitung tingkat kecukupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan energi OS dipantau sejak D-4 operasi disajikan dalam tabel 40 di bawah ini.

Tabel 40 Asupan energi OS selama 7 hari pengamatan

H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

Ketersediaan RS

1844

1857

1453

1482

2115

1661

1952

Asupan Oral RS

1299

1468

1468

1114

530

486

446

Parenteral RS

100

100

100

100

100

100

100

Asupan Luar RS

659

0

602

368

1202

876

849

Total Asupan

2058

1568

2170

1582

1832

1462

1396

Kebutuhan Energi

1875

1875

1875

1875

1875

1875

1875

Tingkat Kecukupan Energi

109

84

116

84

98

78

74

Kontribusi Ketersediaan RS

98

99

77

79

113

89

104

Berdasarkan tabel 13 di atas, asupan oral OS dari luar RS cukup memberikan kontribusi banyak. Di sisi lain, OS tidak selalu menghabiskan makanan yang diberikan oleh Rumah Sakit. Kontribusi dari penyediaan makanan OS sudah cukup baik karena bisa memenuhi kebutuhan Os. Berikut ini grafik perubahan tingkat kecukupan energi OS dan Kontribusi Ketersediaan RS terhadap kebutuhan energi Os.

Gambar 9 Tingkat kecukupan energi OS dan Kontribusi KetersediaanRS selama hari pengamatan

Tingkat kecukupan energi OS sudah cukup baik namun pada hari ke-2 dan ke-4 sempat menurun. Hal ini dikarenakan kondisi OS yang tidak menghabiskan makanannya karena kurang nafsu makan pada dua hari tersebut.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Protein Oral dan Parenteral selama 10 Hari Pengamatan

Asupan protein OS dihitung tingkat kecukupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan protein OS dipantau selama 7 hari pengamatan disajikan dalam Tabel 41 di bawah ini.

Tabel 41 Asupan protein OS selama 7 hari pengamatan

H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

Ketersediaan RS

39.8

33.7

36.5

44.5

59.9

40.9

54.3

Asupan Oral RS

32.1

24.3

32.6

29.6

13.3

11.6

14.3

Parenteral RS

0

0

0

0

0

0

0

Asupan Luar RS

23.0


21.1

22.6

30.7

31.9

24.2

Total Asupan

55.1

24.3

53.7

52.2

43.9

43.5

38.5

Kebutuhan protein

63.0

63.0

63.0

63.0

63.0

63.0

63.0

Tingkat Kecukupan Protein

87.4

38.6

85.2

82.8

69.8

69.0

61.1

Kontribusi KetersediaanRS

63.2

53.5

57.9

70.6

95.2

65.0

86.2

Asupan protein selama pengamatan berfluktuasi, hal ini terjadi salah satunya karena sikap OS yang memilih dalam makanan. Kontribusi dari rumah sakit juga berfluktuasi, hal ini dikarenakan perbedaan jenis makanan sebagai lauk pauk, ada yang merupakan makanan sumber protein maupun sedikit protein. Grafik fluktuasi TKP OS disajikan dalam Gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10 Tingkat kecukupan protein dan Kontribusi Ketersediaan RS untuk kebutuhan protein selama hari pengamatan

Tingkat kecukupan OS paling rendah terjadi pada hari ke-dua pengamatan, saat itu OS kurang nafsu makan sehingga tidak menghabiskan makanannya.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Lemak Oral dan Parenteral selama 7 Hari Pengamatan

Asupan lemak OS dihitung tingkat kecukupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan lemak OS dipantau selama 7 hari disajikan dalam Tabel 42 di bawah ini.

Tabel 42 Asupan lemak OS selama 7 hari pengamatan

H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

Ketersediaan RS

46.5

43.9

32.5

37.2

58.4

71.8

43.9

Asupan Oral RS

36.8

40.5

27.6

22.4

17.3

41.1

5.7

Parenteral RS

0

0

0

0

0

0

0

Asupan Luar RS

4.9


21.5

7.2

29.6

33.3

21.4

Total Asupan

41.6

40.5

49.1

29.6

46.9

74.4

27.1

Kebutuhan Lemak

42.0

42.0

42.0

42.0

42.0

42.0

42.0

Persen asupan lemak

99.1

96.4

117.0

70.4

111.6

177.2

64.4

Kontribusi KetersediaanRS

110.6

104.5

77.3

88.6

139.1

170.9

104.6

Asupan lemak OS sudah cukup baik namun ada pelonjakan di hari ke-6, hal ini dikarenakan OS memakan makanan luar RS yang cukup tinggi lemak juga.

Gambar 11 Persen asupan lemak dan kontribusi ketersediaan RS untuk kebutuhan lemak OS selama hari pengamatan

Berdasarkan Gambar 11 di atas, Kontribusi KetersediaanRS berlebih pada hari ke-6. Hal ini dikarenakan makanan disajikan dengan proses menggunakan minyak yang cukup banyak.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Karbohidrat Oral dan Parenteral selama 10 Hari Pengamatan

Asupan karbohidrat OS dihitung persen asupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan karbohidrat OS dipantau selama 7 haridisajikan dalam Tabel 43 di bawah ini.

Tabel 43 Asupan karbohidrat OS selama 10 hari pengamatan

H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

Ketersediaan RS

311.8

752.8

207.0

241.3

340.6

211.3

334.7

Asupan Oral RS

181.7

225.3

155.9

125.1

54.4

-7.2

60.4

Parenteral RS

25

25

25

25

25

25

25

Asupan Luar RS

126.5


80.0

53.0

201.7

110.3

136.7

Total Asupan

333.1

250.3

260.9

203.1

281.0

128.2

222.1

Kebutuhan Karbohidrat

311.0

311.0

311.0

311.0

311.0

311.0

311.0

Persen asupan karbohidrat

107.1

80.5

83.9

65.3

90.4

41.2

71.4

Kontribusi KetersediaanRS

100.2

242.0

66.5

77.6

109.5

68.0

107.6

Asupan karbohidrat OS mengalami fluktuasi, nilai terendah diperoleh saat hari ke4 dan hari ke-6. Hal ini karena pemilihan makanan Os. Fluktuasi persen asupan karbohidrat dan kontribusi makanan oral RS pada asupan diet OS disajikan dalam Gambar 12 di bawah ini.

Gambar 12 Persen asupan karbohidrat dan kontribusi makanan oral RS untuk kebutuhan karbohidrat OS selama hari pengamatan

Asupan karbohidrat OS didukung dengan parenteral yang mengandung glukosa yaitu 2A sebesar 25 gram. Kontribusi tertinggi pada hari ke-2, dimana saat itu lauk nabati yang diberikan adalah makaroni skotel.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Os yang diamati adalah An. MFA berusia 11 tahun dengan diagnosis Acute Lymphoblastic Leukemia.

Intervensi yang diberikan kepada OS berdasarkan keadaan OS adalah diet kanker yang tinggi kalori dan tinggi protein. Konsistensi makanan yang diberikan adalha makanan biasa selama pengamatan. Kecukupan zat gizi OS sudah baik, akan tetapi ada beberapa hari yang menunjukkan persentase yang defisit maupun berlebih, hal ini dikarenakan sikap memilih-milih makanan dari Os.

Saran

Sebaiknya edukasi terhadap keluarga OS mengenai gizi ditingkatkan lagi agar jenis makanan yang dibeli atau dibuat oleh keluarga mendukung untuk penyembuhan Os.