PENATALAKSANAAN GIZI PADA PENYAKIT DALAM KANKER SERVIKS DENGAN NEFROSTOMI LEPAS, KOLOSTOMI, UROSTOMI, ILEUSTOMI, OBSTRUKSI KOLON, RIWAYAT DIABETES MELITUS TIPE 2

Riwayat Personal

Os masuk RSK Dharmais dirujuk dari Rumah Sakit BMC Bogor. OS telah dipasang kolostomi selama 3 bulan. Pemeriksaan tanggal 24 Februari 2014 menunjukkan hasil bahwa sampel pemeriksaan yang berasal dari serviks menunjukkan mengandung massa tumor invasif sampai ke seluruh tebal serviks. Sel tumor bersusun solid, berinti bulat / pleomorfik, hiperkromatomik dengan sitoplasma eosinofilik dan terdapat emboli limfatik. Sampel lain yang berasal dari endometrium menunjukkan seluruhnya mengandung gen sel massa tumor serupa dan sebagian pada miometrium.

Tanggal 24 Desember 2013, OS yang telah diradiasi dan kemoterapi karena Ca Cervix mengalami penyempitan lumen rektum sekitar 15 cm dari anus, terjadi obstruktif. Tanggal 30 Desember 2013, OS diberikan tindakan bedah histerektomi. Kemudian OS mengalami susah buang air besar selama 2 minggu dan diberi obat pencahar dan keluar sedikit-sedikit. Setelah radiasi, BAB OS tidak lancar. Daftar masalah OS yaitu Ca Cervix dengan obstruksi sigmoid parsial. Akan dilakukan kolostomi tetapi OS masih mempertimbangkan. Tanggal 3 Januari 2014, OS masuk RS dengan diagnosisi obstruksi usus, iskemik global, dan takikardi. OS sudah diberikan sinar radiasi 25 kali, tidak dilakukan kemoterapi karena masalah ginjal. Tanggal 3 Januari merasa nyeri di bagian anus. OS didiagnosis Ca Serviks, obstruksi kolon, stenosis kolon postradiasi, dan disiapkan untuk pembuatan kolostomi dengan diagnosis Ca Serviks dengan penyempitan di Recto Sigmoid Pro kolostomi. Tanggal 6 Januari OS operasi kolostomi trans D. Barrel luka di abdomen 12 cm, kolostomi abdomen kiri, nefros kanan dan kiri. Tanggal 27 Januari 2014, OS tidak BAB selama 10 hari, diagnosis Ca Serviks + Distorsi Usus, nyeri di abdomen, gangguan rasa nyaman, sudah menggunakan kateter urin. Tanggal 28 Januari 2014, illeus obstruksi partial setinggi illiocekal. Pada 4 Februari 2014, OS diberikan tindakan operasi laparotomi eksplorasi adhesiolisis dekonstruksi kolostomi, laparotomi rekonstruksi, dan pemasangan ileostomi. Tanggal 5 Februari 2014, OS yang didiagnosis Ca Serviks dengan obstruksi saluran urine (sudah terdapat urionalisis) post nefrostomi bilateral saat ini nefrostomi tidak lancar, urinasi lewat gen ext. Pada 21 Februari 2014, terdapat dilatasi pelviokalises pada ginjal kiri, hidronefrosis kiri tidak tampak kelainan pada organ intra abdominal lain, dan terdapat efusi pleura.

Sosial Budaya

Os merupakan tamatan SD dan sudah menikah. OS termasuk golongan menengah ke bawah dan tidak bekerja. OS dirawat di kelas 3 dengan biaya sendiri.

Riwayat Penyakit Dahulu

Os mendapatkan tindakan laparotomi tanggal 6 Januari 2014 dan terdapat keadaan kolon sigmoid kaku.

Obat-obatan Os

Beberapa obat memiliki efek samping tertentu pada tubuh. Berikut ini obat-obatan yang diberikan pada OS selama di rumah sakit. Obat-obatan OS diberikan dengan cara parenteral.

Tabel 22 Jenis obat yang diberikan kepada OS

Jenis Obat

Kegunaan

Efek Samping

Tramadol

Untuk nyeri berat (standar visual analog skor 6-10 dan nyeri post operatif) (Analgesik non narkotik)

mual, muntah, dispepsia, obstipasi, lelah, sedasi, pusing, pruritus, berkeringat, kulit kemerahan, mulut kering dan sakit kepala.

Narfoz (Antiemetik)

Penanggulangan mual dan muntah (Ondansentron injeksi)

Sakit kepala, sensasi kemerahan atau hangat pada kepala dan epigastrum, Efek samping lainnya menyebabkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan konstipasi serta reaksi hipersensitif yang cepat

Omeprazole

Antasida dan Antiulkus (Obat Saluran Cerna) menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap sistem enzim H+/K+ ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung

Mual, sakit kepala, diare, konstipasi, kembung, ruam kulit, urtikaria.

Levofloxacin

Kuinolon injeksi (Antibakteri)

Mual, muntah, nyeri perut, dispepsia; sakit kepala, pusing, ruam kulit, artlagia, peningkatan kreatinin serum atau urea darah, gangguan hematologi seperti trombositopenia, leukopenia

Zaldiar (2x1)

Terapi jangka pendek nyeri akut seperti sakit punggung bawah, osteoartritis, sakit setelah operasi

Mual, pusing, rasa kantuk, sembelit, mulut kering, diare, sakit kepala, bingung, berkeringat

Cefixime (2x1)

Pengobatan infeksi dari mikroorganisme

Shock, hipersensitivitas, renal, kolitis, defisiensi vitamin

Provital (1x1)

Suplemen meningkatkan daya tahan tubuh


Menurut data yang terdapat pada Tabel 22, pemberian obat yang dapat berimplikasi gizi adalah Cefixime yang menyebabkan defisiensi vitamin, Levofloxacin, Zaldiar, Omeprazole, dan Tramadol yang menyebabkan mual dan muntah.

DIAGNOSIS GIZI

  • Peningkatan energi ekspenditur (NI.1.2) berkaitan dengan katabolisme tinggi akibat kanker serviks ditandai oleh penurunan berat badan sebesar 20 kg selama 6 bulan (IMT saat ini 11 kg/m2).

  • Tidak siap untuk mengubah diet (NB1.3) berkaitan dengan pemasangan kolostomi, ileostomi, dan nefrostomi ditandai oleh beberapa kali menolak makan bubur saring.

INTERVENSI GIZI

Diet Kanker, Kolostomi, Ileostomi, Urostomi.

Tujuan

Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memberikan makanan seimbang sesuai keadaan penyakit dan daya terima pasien, mencegah penurunan berat badan secara berlebihan, mengurangi rasa mual, muntah, dan diare, dan mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien dan keluarga. Selain itu tujuan diet adalah memberikan makanan dengan konsistensi mudah dicerna karena pada tubuh OS dipasang saluran kolostomi, ileostomi dan urostomi.

Syarat Diet

  • Energi cukup

  • Protein 1.5 g/Kg BB

  • Karbohidrat sisa dari kebutuhan Energi

  • Lemak sedang 20% kebutuhan energi

  • Suplemen vitamin dan mineral terutama vitamin A, B12, C, K, Fe, dan Zn

  • Cukup cairan

  • Makanan bertahap dari saring, lunak, ke makanan biasa

  • Serat rendah dengan sumber utama serat pektin untuk melunakkan feses

  • Air minum minimal 8 gelas untuk menghindari dehidrasi

  • Makanan dikunyah dengan baik agar tidak terjadi obstruksi stoma

  • Batasi makanan yang menimbulkan bau seperti alkohol, brokoli, kol, telur, ikan, bawang (Rolfes 2008)

Berdasarkan Kondisi OS

Stres metabolik kanker yang diderita OS masih termasuk ringan. OS membutuhkan energi yang cukup dan protein tinggi 1.5 g/kg BB untuk mempercepat penyembuhan luka. Pemasangan kolostomi memerlukan penanganan lebih dalam hal perawatan kebersihan tubuh juga pemilihan makanan yaitu menghindari bumbu yang merangsang, sayuran mentah dan buah asam, menghindari makanan dan minuman yang menimbulkan bau dan gas, memakan makanan sumber pektin (pisang, tempe, apel, wortel), dan makanan dikunyah dengan baik.

Preskripsi Diet

Kebutuhan Gizi Os

AMB =

= = 655 + 288 + 277.1 – 216.2

Kebutuhan Energi =

Kebutuhan protein = 1.5 g x BBa

= 1.5 g x 30 Kg

= 45 g

Kebutuhan lemak = 20% x kebutuhan energi

= 20% x (1566 Kal/9Kal)

= 20% x 174

= 35 g

Kebutuhan karbohidrat = Kebutuhan energi – (Kebutuhan protein dan lemak)

= 268 g

Jenis, Indikasi, dan Lama Pemberian Diet

Diet yang diberikan pada OS adalah diet kanker dengan memperhatikan keadaan kolostomi, ileostomi, dan urostomi Os. Ketika datang ke RS, kolostomi OS rusak sehingga harus diperbaiki dahulu dengan tindakan medis. Diet diberikan dengan konsistensi makanan saring agar tidak memberatkan saluran pencernaan OS selama maksimal 7 hari, kemudian dilanjutkan dengan makanan lunak apabila saluran pencernaan OS sudah membaik dan OS mampu menerima secara oral.

Implementasi

Menu yang diberikan selama pengamatan 7 hari adalah makanan saring dan makanan lunak. Makanan saring diberikan selama 5 hari awal pengamatan kemudian 2 hari pengamatan terakhir OS diberikan makanan lunak. Contoh menu sehari OS. Berikut ini contoh menu OS.

Tabel 23 Contoh menu RS

Waktu Makan

Menu

Bahan Makanan

Berat tersedia

Energi (Kal)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

pagi

bubur kacang ijo

kacang ijo

75

258,75

16,65

0,9

47,175



santan

20

24,4

0,4

2

1,52



gula

20

72,8

0

0

18,8

snack

jus strowberry

strawberry

40

8,74

0,266

0,114

1,634

siang

bubur

bubur

250

150

2,5

0

32,5


cah ayam giling

ayam

50

151

9,1

12,5

0


cah wortel

wortel

95

35,112

1,0032

0,2508

7,7748



minyak

5

45,1

0

5

0


semangka

semangka

181

50,68

0,905

0,362

12,489

snack siang

jus semangka

semangka

100

28

0,5

0,2

6,9

malam

bubur

bubur

250

150

2,5

0

32,5


bola-bola daging

daging

30

62,1

5,64

4,2

0



minyak

3

27,06

0

3

0


sup labu siam

labu

57

12,3006

0,28386

0,04731

3,16977



minyak

3

27,06

0

3

0


jus jeruk

jeruk

95

30,78

0,6156

0,1368

7,6608

Total kandungan gizi

1133,883

40,36366

31,71091

172,1234

MONITORING DAN EVALUASI

Perkembangan Biokimia

Pemantauan perubahan data laboratorium selama OS di Rumah Sakit dilakukan pada tanggal 20 Maret dan 25 Maret 2014. Pada saat intervensi gizi, pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan kembali karena fokus dari petugas medis diarahkan pada perkembangan fisik OS yaitu pada bagian kolostomi, ileostomi, dan urostomi Os.

Perkembangan Klinis/Fisik

Selama hari pengamatan, kesadaran OS compos mentis. Sebelum diberikan tindakan operasi, OS merasa nyeri bagian abdomen dan keadaan umum OS lemah. Pemeriksaan klinis dan fisik OS dipantau sejak D-2 pembedahan. Pemeriksaan klinis yang diperiksa meliputi tanda vital OS. Pemeriksaan fisik meliputi keluhan yang dialami Os. Tabel 24 merupakan data tanda vital OS dan fisik selama 7 hari pengamatan.

Tanggal

Tekanan Darah (mmHg)

Nadi (kali/

menit)

Pernafasan (kali/ menit)

Suhu (0C)

Fisik

28 Maret 2014

120/70

96

20

36.5

Lemah, nyeri ulu hati

29 Maret 2014

130/70

84

20

36.5

Nyeri pada luka post operasi

30 Maret 2014

110/80

90

20

36.7

Nyeri perut, lemah

31 Maret 2014

130/90

80

20

37.1

Nyeri perut, lemah

1 April 2014

120/80

100

20

36.1

Nyeri perut

2 April 2014

120/80

100

20

36.3

Nyeri

3 April 2014

120/80

100

20

36.3

Nyeri

Tabel 24 Vital sign klinis OS selama 7 hari pengamatan

Berdasarkan data pada Tabel 24, tekanan darah OS cenderung tidak stabil namun berada pada rentang normal. OS mengalami takikardi, dimana frekuensi nadi OS tidak stabil namun selama hari pengamatan frekuensi nadi OS berada di atas normal. Keluhan utama OS saat pre operasi adalah nyeri abdomen sedangkan setelah operasi, OS mengeluhkan nyeri pada bagian luka.

Penatalaksanaan Diet

Pemantauan yang dilakukan adalah infus parenteral yang diberikan kepada OS, perubahan pemberian diet pada OS, dan tingkat kecukupan gizi setiap hari pemantauan.

Penatalaksanaan Diet selama 7 Hari Pengamatan

Penatalaksanaan diet sangat penting dalam mendukung penatalaksanaan medis yang dilakukan dokter. Penatalaksanaan diet OS selama 7 hari disajikan dalam Tabel 25.

Tabel 25 Perkembangan diet selama 7 hari pengamatan


28

29

30

31

1

2

3

Oral

Makanan Saring

Makanan Saring

Makanan Saring

Makanan Saring

Makanan Saring

Makanan Lunak

Makanan Lunak

Parenteral

1.Clinimix + Ivelip 400 cc

2.Amipharen + Cernevit 200 cc

1.Clinimix + Ivelip 350 cc

2.Amipharen + Cernevit 200 cc

3.NS 100 cc

4. Asering Pro balance 150 cc

1.Clinimix + Ivelip 700 cc

2.Amipharen + Cernevit 350 cc

1.Clinimix + Ivelip 300 cc

2.Amipharen + Cernevit 100 cc

3. NS 100 cc

4.Levofloxacin 1000 cc

5. NaCl 200 cc

1.Clinimix + Ivelip 200 cc

2.Amipharen + Cernevit 200 cc

3. NS 600 cc

1.Clinimix + Ivelip 600 cc

2.Amipharen + Cernevit 100 cc

3.NS 100 200 cc

4. Levofloxacin 100 cc

5.Asering Pro balance 100 cc

1.Clinimix + Ivelip 500 cc

2.Amipharen + Cernevit 700 cc

3.NS 100 200 cc

4. Levofloxacin 100 cc

Berdasarkan data pada Tabel 25, terjadi perubahan diet disesuaikan dengan kondisi OS. Infus yang diberikan pada OS adalah Clinimix + Ivelip / 24 jam yang merupakan sumber asam amino, glukosa, dan lipid. Kombinasi Clinimix dan Ivelip mengandung 612 Kal, protein 28 gram, lemak 20 gram, dan karbohidrat 75 gram. Sedangkan Amiparen+Cernevit, NS100, Levofloxacin, NaCl, dan Ringer Laktat tidak mengandung kalori.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Energi Oral dan Parenteral selama 7 Hari Pengamatan

Perkembangan asupan zat gizi OS dipantau melalui teknik wawancara recall, asupan OS dihitung tingkat kecukupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan energi OS dipantau sejak D-4 operasi disajikan dalam Tabel 26.

Tabel 26 Asupan energi OS selama 7 hari pengamatan (Kal)


H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

Ketersediaan RS (Kal)

1133.9

1107.3

1030.7

1057.5

1043.7

1317.5

1139.1

Asupan Oral RS (Kal)

443.79

376.17

639.49

514.04

180.24

540.6

410.24

Parenteral RS (Kal)

244.8

214.2

428.4

183.6

122.4

367.2

306

Asupan Luar RS (Kal)

440

440

220

220

220

440

440

Total Asupan (Kal)

1128.6

1030.4

1287.9

917.64

522.64

1347.8

1156.2

Kebutuhan Energi (Kal)

1566

1566

1566

1566

1566

1566

1566

TKE (%)

72.1

65.8

82.2

58.6

33.4

86.1

73.8

Kontribusi Ketersediaan RS (%)

72.4

70.7

65.8

67.5

66.6

84.1

72.7

Berdasarkan Tabel 26 di atas, asupan oral OS selain dari ketersediaan RS juga diperoleh dari asupan luar RS yaitu berupa susu ensure dan juga adanya parenteral berupa Clinimix+Ivelip yang mengandung kalori. Total asupan OS masih di bawah kebutuhan OS terlihat dari nilai TKE yang tergolong defisit berat di tiap hari pengamatan kecuali di hari ke-6 yaitu defisit ringan. Asupan oral rumah sakit perlu diperhatikan untuk mengetahui seberapa besar kontribusinya terhadap kebutuhan OS tanpa asupan luar OS karena asupan luar OS jumlahnya tidak tetap dan kurang dianjurkan selama masih bisa dipenuhi oleh asupan dari rumah sakit. Berikut ini gambar perubahan nilai Tingkat Kecukupan Energi dan Kontribusi makanan oral RS.

Gambar 5 Tingkat kecukupan energi OS dan Kontribusi KetersediaanRS selama 7 hari pengamatan

Tingkat kecukupan energi OS masih tergolong defisit. Paling tinggi hanya terdapat pada hari ke-6 sebesar 86.1%. OS merasa kurang selera makan apabila makan dengan konsistensi saring, pada 5 hari pengamatan awal, OS diberikan makanan konsistensi saring. Pada hari ke-5 pengamatan, OS merasa mual apabila makan makanan saring sehingga makan siang dan makan malam tidak dimakan oleh Os. Pada hari ke-6, OS diperbolehkan makan dengan konsistensi lunak, tingkat kecukupan OS pun meningkat pada hari ke-6 (tertinggi) karena dengan makanan lunak, OS dapat memilah bagian makanan yang OS ingin dimakan atau tidak ingin dimakan.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Protein Oral dan Parenteral selama 7 Hari Pengamatan

Asupan protein OS dihitung tingkat kecukupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan protein OS dipantau sejak D-4 operasi disajikan dalam Tabel 27 di bawah ini.

Tabel 27 Asupan protein OS selama 7 hari pengamatan


H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

Ketersediaan RS (g)

40.364

35.435

29.982

34.581

26.764

39.885

33.72

Asupan Oral RS (g)

15.969

13.078

19.814

17.631

7.457

11.468

9.742

Parenteral RS (g)

11.2

9.8

19.6

8.4

5.6

16.8

14

Asupan Luar RS (g)

18

18

9

9

9

18

18

Total Asupan (g)

45.169

40.878

48.414

35.031

22.057

46.268

41.742

Kebutuhan Protein (g)

45

45

45

45

45

45

45

Tingkat asupan (%)

100.38

90.84

107.59

77.85

49.02

102.82

92.76

Kontribusi Ketersediaan RS (%)

89.70

78.74

66.63

76.85

59.48

88.63

74.93

Asupan protein selama pengamatan sudah mencukupi kebutuhan OS namun terdapat dua hari dimana asupan protein OS defisit yaitu pada hari ke-4 dan ke-5. Asupan parenteral OS cukup mendukung asupan protein Os. Asupan makanan luar RS OS juga mendukung asupan protein OS karena OS mengkonsumsi susu yang direkomendasikan oleh dokter Os. Berikut ini gambar perubahan tingkat kecukupan protein OS dan Kontribusi Ketersediaan RS terhadap kebutuhan protein Os.

Gambar 6 Tingkat kecukupan protein dan Kontribusi Ketersediaan RS untuk kebutuhan protein selama hari pengamatan

Tingkat kecukupan OS sudah baik namun pada hari ke-4 mengalami penurunan, hal ini terjadi karena OS lebih sedikit mengkonsumsi makanan luar. Pada hari ke-5 merupakan asupan protein terendah Os, hal ini terjadi karena OS tidak makan siang dan malam. Tingkat kecukupan OS terpenuhi pada hari ke-1,2,3,6, dan 7. Kontribusi makanan rumah sakit belum bisa memenuhi kebutuhan protein OS dikarenakan jenis konsistensi makanan Os, sehingga penambahan makanan dari luar berupa Susu yang direkomendasikan oleh dokter OS dan parenteral sangat membantu dalam pemenuhan zat gizi Os.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Lemak Oral dan Parenteral selama 7 Hari Pengamatan

Asupan lemak OS dihitung tingkat kecukupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan lemak OS dipantau sejak D-2 operasi disajikan dalam Tabel 28.

Tabel 28 Asupan lemak OS selama 7 hari pengamatan


H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

Ketersediaan RS

31.711

47.71

27.36

37.772

14.691

33.31

27.388

Asupan Oral RS

10.478

14.35

14.00

17.036

5.6878

7.6837

8.8242

Parenteral RS

8

7

14

6

4

12

10

Asupan Luar RS

14

14

7

7

7

14

14

Total Asupan

32.478

35.35

35.00

30.036

16.68

33.68

32.82

Kebutuhan Lemak

35

35

35

35

35

35

35

Persen asupan lemak

92.79

101.03

100.01

85.82

47.68

96.24

93.78

Kontribusi Ketersediaan RS

90.60

136.31

78.17

107.92

41.97

95.17

78.25

Asupan lemak OS berada pada rentang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan OS akan tetapi pada hari ke-5, persen asupan OS sangat rendah walaupun parenteral OS sudah mendukung asupan lemak Os. Akan tetapi pada hari ke-5, selain karena asupan oral OS yang rendah juga OS hanya mengkonsumsi makanan luar RS sedikit. Fluktuasi asupan lemak pada asupan diet OS disajikan dalam Gambar 7.

Gambar 7 Persen asupan lemak dan Kontribusi Ketersediaan RS untuk kebutuhan lemak OS selama hari pengamatan

Asupan lemak OS cukup untuk memenuhi kebutuhan Os, penurunan terjadi pada hari ke-4 dan hari ke-5 karena pada saat itu nafsu makan OS berkurang karena mual. Kontribusi OS berlebih pada hari ke-2 karena jenis pengolahan makanan yang menggunakan minyak.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Karbohidrat Oral dan Parenteral selama 7 Hari Pengamatan

Asupan karbohidrat OS dihitung persen asupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan karbohidrat OS dipantau selama 7 hari disajikan dalam Tabel 29.

Tabel 29 Asupan karbohidrat OS selama 7 hari pengamatan


H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

Ketersediaan RS

172.12

136.42

172.14

149.21

207.73

214.02

191.46

Asupan Oral RS

73.54

46.68

114.73

71.72

25.626

106.97

71.94

Parenteral RS

30

26.25

52.5

22.5

15

45

37.5

Asupan Luar RS

66

66

33

33

33

66

66

Total Asupan

169.54

138.93

200.23

127.22

73.626

217.97

175.44

Kebutuhan Karbohidrat

268

268

268

268

268

268

268

Persen asupan karbohidrat

63.26

51.84

74.71

47.47

27.47

81.33

65.46

Kontribusi Ketersediaan RS

64.22

50.90

64.23

55.68

77.51

79.86

71.44

Asupan karbohidrat OS tidak bisa memenuhi kebutuhan Os. Parenteral dan asupan luar OS turut memberikan kontribusi asupan karbohidrat namun tidak juga mencukupi kebutuhan Os. Berikut ini perubahan persen asupan karbohidrat OS dan kontribusi ketersediaan RS untuk Os.

Gambar 8 Persen asupan karbohidrat dan kontribusi makanan oral RS untuk kebutuhan karbohidrat OS selama hari pengamatan

Asupan karbohidrat OS didukung dengan parenteral yang mengandung glukosa tinggi yaitu clinimix. Persen asupan karbohidrat OS paling rendah pada hari ke-5, hal ini dikarenakan OS tidak makan siang dan makan malam, OS juga hanya memakan makanan luar berupa susu sebanyak 1 gelas yang biasanya OS meminum 2 kali sehari.

B. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Os yang diamati adalah Ny. RA berusia 46 tahun dengan diagnosis medis kanker serviks dengan kolostomi, ileostomi, dan urostomi.

Intervensi yang diberikan kepada OS berdasarkan keadaan OS adalah diet kanker dengan memperhatikan keadaan saluran kolostomi, ileostomi, dan urostomi Os. Konsistensi makan yang diberikan dilihat berdasarkan pemasangan saluran tersebut dimana OS diberikan makanan saring pada awal pengamatan kemudian OS diberikan makanan lunak. Asupan zat gizi OS belum mampu mencukupi kebutuhan OS sepenuhnya, energi masih defisit, sedangkan protein, lemak, dan karbohidrat berfluktuasi karena OS belum mampu memakan habis makanan yang tersedia.

Saran

Sebaiknya motivasi terus diberikan kepada OS agar OS mau makan lebih banyak lagi.