1.2. Pengetahuan Responden tentang Senam Hamil
Bila dilihat dari hasil pengetahuan ibu, sebagian besar responden salah dalam menjawab pertanyaan yang ke 2 yaitu tentang tujuan senam hamil. Mereka tidak tahu
bahwa selain memberikan kenyamanan fisik, senam hamil juga bertujuan untuk memperoleh relaksasi yang sempurna.
Secara keseluruhan pengetahuan ibu hamil dalam kategori kurang, namun bila dilihat dari pengetahuan ibu secara rinci untuk setiap pertanyaan, ada pertanyaan
yang kebanyakan dijawab benar oleh responden yaitu pertanyaan yang ke 12 mengenai manfaat gerakan perut dan panggul saat melakukan senam hamil dapat
menghilangkan sakit punggung. Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2013 mayoritas memiliki pengetahuan yang kurang yaitu 27 responden 45. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Responden
Pengetahuan Frekuensi
Persentase
Baik 15
25 Cukup
18 30
Kurang 27
45
Berdasarkan karakteristik responden, responden yang berusia 20-30 tahun berpengetahuan kurang 41,46. Responden yang pendidikan terakhirnya SD dan
SMP berpengetahuan kurang 75 . Responden yang pekerjaannya sebagai petani
memiliki tingkat pengetahuan kurang 62,5. Reponden yang memiliki status kehamilan multipara memiliki tingkat pengetahuan kurang 54,76. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik
Responden
Karakteristik Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Baik Cukup
Kurang Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
Umur
- 19 Tahun -
- -
- 20-30 Tahun 11
26.83 13
31.71 17
41.46 - 30 Tahun
4 21.05
5 26.32
10 52.63
Pendidikan
- SD, SMP 1
3.13 7
21.88 24
75 - SMA
8 42.11
8 42.11
3 15.79
- Perguruan Tinggi 6
66.67 3
33.33
Pekerjaan
- Ibu Rumah
Tangga 5
29.41 4
23.53 8
47.06 - PNS
4 57.14
3 42.86
- Petani 6
37.5 10
62.5 - Wiraswasta
6 30
5 25
9 45
Status Kehamilan
- Primigravida 7
50 4
28.57 3
21.43 - Multipara
8 19.05
11 26.19
23 54.76
- Grande Multipara 3
75 1
25
1.3. Sikap Responden tentang Senam Hamil
Hasil penelitian memperlihatkan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2013 mayoritas mempunyai sikap
Positif 90 sebanyak 54 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.4. dan tabel 5.5.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Ibu Hamil Tentang Senam Hamil
Sikap Frekuensi
Persentase
Positif 54
90 Negatif
6 10
Secara keseluruhan sikap ibu hamil dalam kategori positif, namun jika dilihat secara rinci, masih ada ibu hamil yang memiliki sikap negatif terhadap senam hamil
10. Dan apabila dilihat dari data demografinya, responden yang memiliki sikap negatif tersebut mayoritas bekerja sebagai petani, berpendidikan SD, multipara dan
berpengetahuan kurang. Berdasarkan karakteristik responden, usia 20-30 tahun mempunyai sikap
positif sebanyak 37 orang 90,2 dan yang memiliki sikap negatif sebanyak 4 orang 9,76. Responden yang berpendidikan SD dan SMP memiliki sikap positif
sebanyak 27 orang 83,38 , yang bekerja sebagai wiraswasta memiliki sikap positif sebanyak 19 orang 95 dan responden yang status kehamilannya multipara
mempunyai sikap positif sebanyak 37 orang 88,1 . Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Berdasarkan Karakteristik Responden
Karakteristik Sikap Ibu Hamil
Positif Negatif
Frekuensi Frekuensi
Umur
- 19 Tahun -
- - 20-30 Tahun
37 90.24
4 9.76
- 30 Tahun 17
89.47 2
10.53
Pendidikan
- SD, SMP 27
84.38 5
15.63 - SMA
18 94.74
1 5.26
- Perguruan Tinggi 9
100
Pekerjaan
- Ibu Rumah Tangga 16
94.12 1
5.88 - PNS
7 100
- Petani 12
75 4
25 - Wiraswasta
19 95
1 5
Status Kehamilan
- Primigravida 13
92.86 1
7.14 - Multipara
37 88.1
5 11.9
- Grande Multipara 4
100
2. Pembahasan
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra
manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang disebut juga over behavior Notoatmodjo, 2011.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil secara keseluruhan adalah kurang 45 sebanyak 27 orang.
Peneliti berharap agar responden memiliki pengetahuan yang baik dimana mereka mampu menjawab dengan benar 15 pertanyaan yang berisi tentang manfaat senam
hamil, syarat melakukan senam hamil, gerakan yang harus dihidari serta langkah- langkah senam hamil. Peneliti berasumsi bahwa tingkat pengetahuan responden
dalam kategori kurang karena mereka belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya senam hamil. Dan pengetahuan responden yang kurang mungkin
akan meningkat apabila diberikan pendidikan kesehatan dan kegiatan senam hamil oleh petugas kesehatan. Karena menurut penelitian Yullyansi 2009, di RS. DR.
OEN Surakarta pada bulan Juli sampai dengan juni 2009 pada 20 responden mendapatkan hasil tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil termasuk
kategori baik 79,87 karena di rumah sakit tersebut diberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya senam hamil.
Berdasarkan data demografi diperoleh bahwa mayoritas responden masih dalam usia muda yaitu pada rentang usia 20-30 tahun 68,33. Hal ini sesuai dengan
Prawirohardjo 2008 yang mengatakan bahwa rentang usia reproduksi sehat yakni antara 20-30 tahun. Indriati 2006 menambahkan bahwa kehamilan usia 20-30 tahun
adalah usia yang paling tepat bagi wanita untuk mempunyai anak. Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi pengetahuan, karena pengetahuan seseorang
bertambah sesuai dengan bertambahnya usia Notoadmodjo, 2003. Dan peneliti berasumsi bahwa dengan bertambahnya usia maka dapat menggali lagi memori yang
pernah didapatkan sebelumnya baik itu dari pengalaman atau kebiasaan yang dimilikinya tentang senam hamil.
Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan terakhir responden di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir mayoritas SD dan SMP
66,6 sebanyak 32 orang. Apabila dikaitkan dengan tingkat pengetahuan responden yang mayoritas rendah, peneliti berasumsi bahwa tingkat pendidikan SD dan SMP
tersebut belum cukup mendukung tingkat pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003 yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, maka akan semakin berkualitas pengetahuan seseorang karena dengan manusia dianggap akan memeperoleh pengetahuan.
Dari hasil penelitian mayoritas pekerjaan responden adalah Wiraswata 33,3 dan ibu rumah tangga 28,3. Peneliti berasumsi bahwa wiraswasta yang
selalu sibuk mencari nafkah tidak sempat untuk melihat atau mendapatkan informasi tentang senam hamil. Ibu hamil yang hanya sebagai ibu rumah tangga juga menurut
pendapat Dwijayanti 1999 memiliki pengertian sebagai wanita yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dan tidak mendapatkan informasi yang cukup.
Sehingga hal ini menjadikan pengetahuan ibu hamil mayoritas kurang 45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah multipara
70. Dan jika dikaitkan antara tingkat pengetahuan dengan status kehamilannya, didapatkan bahwa responden primigravida mayoritas memiliki tingkat pengetahuan
yang baik 50, responden multipara mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang kurang 54,76 dan responden grande multipara mayoritas memiliki tingkat
pengetahuan yang cukup 75. Peneliti berasumsi tingkat pengetahuan primigravida lebih tinggi dibandingkan multipara karena ibu yang pertama kali hamil biasanya
lebih aktif mencari informasi tentang kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil multipara, yaitu melalui buku kehamilan, majalah, koran, TV dan radio. Hal ini sesuai
dengan pendapat Kartono 1992 yang mengatakan bahwa seorang ibu yang akan bersalin untuk pertama kalinya biasanya memiliki ketakutan yang berupa
kebingungan sehingga berusaha mendapatkan informasi tentang kehamilan. Tetapi jika dilihat antara multipara dan grande multipara, tingkat pengetahuan multipara
lebih rendah daripada tingkat pengetahuan grande multipara. Peneliti berasumsi bahwa hal ini bisa terjadi karena grande multipara lebih mempunyai pengalaman
yang lebih banyak pada saat hamil dahulu dan pengalamannya konseling sewaktu ANC Ante Natal Care daripada responden yang multipara. Hal ini sesuai dengan
pendapat Notoatmodjo 2003 yang menyatakan bahwa pengetahuan akan diikuti oleh tindakan yang mengacu berdasarkan banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang
itu sendiri. Bila dilihat dari pengetahuan ibu hamil secara rinci, sebagian besar responden
83,3 50 orang, salah dalam menjawab pertanyaan yang ke - 2, yaitu tentang tujuan senam hamil. Mereka tidak tahu bahwa selain memberikan kenyamanan fisik, senam
hamil juga bertujuan untuk memperoleh relaksasi yang sempurna. Karena di dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang dapat memutuskan siklus
kecemasan, ketegangan, dan menstabilkan intensitas emosional ibu hamil yang meningkat Zimbarg, dkk, 1993. Dan hal ini juga telah dibuktikan oleh Wulandari
2006 dalam penelitiannya yang menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan antara kelompok eksperimen yang diberikan senam hamil dan kelompok kontrol yang
tidak diberikan senam hamil. Tingkat kecemasan kelompok kontrol pada saat pretest maupun posttest berada pada kategori kecemasan sedang, sementara tingkat
kecemasan kelompok eksperimen setelah mengikuti senam hamil semakin menurun yaitu dari kategori kecemasan sedang menjadi rendah.
Walaupun secara keseluruhan pengetahuan ibu hamil dalam kategori kurang, namun bila dilihat dari pengetahuan ibu hamil secara rinci untuk setiap pertanyaan
ada beberapa pertanyaan yang mayoritas dijawab benar oleh responden seperti pertanyaan yang ke 12. Sebanyak 39 orang ibu hamil 65 menjawab pertanyaan
tersebut dengan benar, yaitu pertanyaan mengenenai manfaat gerakan perut dan mengangkat panggul pada saat melakukan senam hamil dapat menghilangkan sakit
punggung. Karena gerakan abdomen dan mengangkat panggul dapat melatih otot abdomen profunda dan transversus yang berfungsi sebagai otot stabilitas inti
sehingga gerakan ini mampu menghilangkan sakit punggung Brayshaw, 2007. Sama hal nya dengan penelitian yang dilakukan oleh Chelly 2012 yang berjudul
“Hubungan Senam Hamil Dengan Penurunan Nyeri Punggung Pada Hamil Trimester Ke-3”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa sebelum dilakukan senam hamil 5
orang mengalami nyeri berat dan setelah dilakukan senam hamil didapatkan 5 orang mengalami nyeri ringan. Dan berdasarkan uji analisa wilconox didapatkan hasil z
Hitung -2,889 z Tabel 0,0020 dan P value 0,04 taraf signifikasi 0,05. Dan kesimpulan dari penelitiannya adalah ada hubungan yang signifikan senam hamil
dengan penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester ke – 3.
2.3 Sikap Responden
Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari – hari merupakan reaksi yang bersifat
emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan aatau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu tindakan atau perilaku.
Sikap akan terwujud dalam suatu tindakan yang mengacu kepada pengalaman orang lain atau berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang, dan nilai
yang berlaku di masyarakat yang menjadi pegangan setiap orang Notoatmodjo, 2003.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa sikap ibu hamil tentang senam hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir didapatkan hasil yang mayoritas ibu hamil memiliki sifat yang positif 90 sebanyak 54 orang. Sikap positif ini perlu dikembangkan karena sikap positif ini akan
berpengaruh terhadap perubahan sikap yang lebih baik. Dan dari sikap positif ini tergambar bahwa ada aspek positif yang dinilai ibu tentang senam hamil tersebut,
walaupun sikap itu masih reaksi tertutup terhadap suatu objek atau stimulus. Berdasarkan uraian di atas, jelas terlihat bahwa sikap ibu hamil tentang senam
hamil telah positif, sikap ini mengacu pada pendapat Maulana 2009 yang menyatakan faktor yang mempengaruhi sikap tersebut berupa daya pilih seseorang
untuk menerima atau menolak pengaruh – pengaruh yang datang dari luar serta interaksi di luar kelompok seperti interaksi antar manusia dalam bentuk kebudayaan
yang sampai kepada individu melalui surat kabar, televisi, majalalah dan sebagainya. Secara keseluruhan sikap ibu hamil dalam kategori positif, namun jika dilihat
secara rinci, masih ada ibu hamil yang memiliki sikap negatif terhadap senam hamil 10. Dan apabila dilihat dari data demografinya, responden yang memiliki sikap
negatif tersebut mayoritas bekerja sebagai petani 66,67, berpendidikan SD 50, berusia 27 tahun 33,33, multipara 83,33 dan berpengetahuan kurang 100.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Anzwar 2005 yang mengatakan bahwa sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pekerjaan, pendidikan,
pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain, kebudayaan, motivasi dan faktor emosional.
Dilihat secara rinci dari hasil penelitian ini walaupun dalam persentase yang minoritas masih ada sikap ibu hamil yang tidak setuju 16,7 melalui pernyataan
yang ke – 6 tentang senam hamil akan dilakukan di Puskesmas bersama ibu hamil lainnya yang dipimpin oleh tim medis. Peneliti berasumsi bahwa hal tersebut terjadi
karena ibu hamil belum mengetahui manfaat dan pentingnya senam hamil sehingga sebagian kecil ibu hamil masih mempunyai sikap tidak setuju terhadap pelaksanaan
senam hamil yang akan di lakukan di Puskesmas bersama ibu hamil lainnya dan dipimpin oleh tim medis.
48
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir mayoritas
berada pada rentang usia 20-30 tahun, dengan pedidikan terakhir SD dan SMP serta bekerja sebagai wiraswasta serta status kehamilan multipara.
Diperoleh bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 15 orang 25, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 18 orang 30 dan
tingkat pengetahuan kurang sebanyak 27 orang 45. Hasil penelitian untuk sikap ibu hamil tentang senam hamil diperoleh hasil yaitu 54 orang 90 memiliki sikap
positif dan 6 orang 10 memiliki sikap negatif.
2. Saran
2.1. Institusi Pendidikan
Dalam institusi pendidikan diharapkan memberikan sumbangan pemikiran atau masukan bagi institusi pendidikan dan acuan bagi ilmu pengetahuan secara
umum.
2.2. Pelayanan Keperawatan
Dalam pelayanan keperawatan khususnya di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten samosir perlu dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan
kepada ibu hamil terutama tentang senam hamil dan dibentuk kelas prenatal yang
melakukan kegiatan senam hamil secara rutin sehingga ibu hamil mengetahui manfaat senam hamil dan mau bekerjasama melakukan senam hamil.
2.3. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi pendidikan keperawatan agar kegiatan pendidikan kesehatan tentang senam hamil
dilaksanaakan dengan melibatkan ibu hamil agar ibu hamil mengetahui manfaat senam hamil dan mau melakasanakan senam hamil
2.4 Penelitian Selanjutnya
Sebagai rekomendasi, sebaiknya peneliti selanjutnya meneliti tentang faktor –
faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu tentang senam hamil.
Penelitian ini dilakukan pada 60 orang ibu hamil karena penelitian ini hanya dilakukan pada satu kecamatan saja. Penelitian selanjutnya terkait dengan
penelitian ini sebaiknya mencakup populasi yang lebih luas.
Penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil tanpa disertai dengan tindakan. Perlu dilaksanakan penelitian
selanjutnya tentang tindakan senam hamil dengan melakukan observasi kepada ibu hamil yang melakukan senam hamil.