Pemerintah Kabupaten Ngawi
BA B 1 . PEND A HULUA N
Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
I ‐30
kopi, kapuk,  kapas,  tebu,  tembakau  dan
cengkeh beserta  produk  ikutannya  dan
hasil ‐hasil  pengolahan  sederhana  seperti
minyak kelapa, tembakau olahan dan kopi
olahan. Nilai  tambah  bruto    atas  dasar
harga berlaku
diperoleh melalui
pendekatan produksi,  sedangkan  nilai
tambah bruto  atas  dasar  harga  konstan
dihitung dengan  cara  revaluasi.  Data
produksi dan harga komoditi subsektor ini
dapat diperoleh dari Dinas Kehutanan dan
Perkebunan. Rasio  produksi  ikutan  dan
sampingan, rasio  biaya  pengangkutan,
margin perdagangan  dan  rasio  biaya
antara diperoleh  dari  survei  khusus  oleh
BPS Kabupaten Ngawi.
b. Tanaman Perkebunan Besar
Kegiatan yang  dicakup  dalam
subsektor ini  adalah  kegiatan  yang
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BA B 1 . PEND A HULUA N
Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
I ‐31
memproduksi komoditi  perkebunan  yang
diusahakan oleh  perusahaan  perkebunan
besar seperti  karet,  teh,  kopi,  coklat,
minyak sawit,  tebu.  Nilai  tambah  bruto
atas dasar  harga  berlaku  diperoleh
melalui pendekatan  produksi,  sedangkan
nilai tambah  bruto  atas  dasar  harga
konstan dihitung  dengan  cara  revaluasi.
Data produksi  dan  harga  komoditi
subsektor ini  dapat  diperoleh  dari  Dinas
Kehutanan dan  Perkebunan  dan  BPS
Kabupaten Ngawi.  Rasio  produksi  ikutan
dan sampingan,
rasio biaya
pengangkutan, margin  perdagangan  dan
rasio biaya  antara  diperoleh  dari  survei
khusus.
1.3. Peternakan
dan Hasil‐hasilnya
Subsektor ini  mencakup  produksi  ternak
besar sapi,  kerbau,  kuda,  babi,  domba,  dsb
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BA B 1 . PEND A HULUA N
Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
I ‐32
ternak kecil kelinci, marmut, dsb dan unggas
ayam, itik,  puyuh,  dsb  maupun  hasil‐hasil
ternak seperti  kulit,  susu  segar,  telur,  pupuk
kandang. Produksi  sub  sektor  peternakan
diperkirakan sama dengan jumlah ternak yang
dipotong ditambah  perubahan  stok  populasi
ternak dan ekspor ternak netto  selisih antara
jumlah yang  diekspor  dengan  yang  diimpor.
Nilai tambah  bruto  atas  dasar  harga  berlaku
diperoleh melalui  pendekatan  produksi,
sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga
konstan dihitung  dengan  cara  revaluasi.  Data
populasi ternak  dan  produksi  peternakan
dapat diperoleh  dari  Dinas  Perikanan  dan
Peternakan. Data  ekspor  impor  antar
kabupaten sampai  saat  ini  masih  sulit
diperoleh angkanya,  sehingga  ekspor  netto
diasumsikan sama  dengan  nol.  Data  harga
hewan ternak  dan  produksi  peternakan
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BA B 1 . PEND A HULUA N
Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
I ‐33
diperoleh dari Dinas Perikanan dan Peternakan
dan BPS Kabupaten Ngawi.
1.4. Kehutanan