Pemerintah Kabupaten Ngawi
BA B 1 . PEND A HULUA N
Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
I ‐28
Tanaman Bahan Makanan, Perkebunan,
Peternakan, Kehutanan dan Perikanan.
Masing ‐masing subsektor dijelaskan sebagai
berikut:
1.1. Tanaman Bahan Makanan
Subsektor ini
mencakup komoditi
tanaman bahan makanan seperti padi dan
palawija, sayur‐sayuran, buah‐buahan dan
hasil ‐hasil produk ikutannya. Termasuk dalam
cakupan ini adalah hasil‐hasil dari pengolahan
yang dilakukan secara sederhana seperti beras
tumbuk, gaplek, sagu dan sejenisnya. Nilai
tambah bruto atas dasar harga berlaku
diperoleh melalui pendekatan produksi, yaitu
dengan mengalikan masing‐masing kuantum
produksi dengan harga dari setiap komoditi
pada tahun bersangkutan yang selanjutnya
dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga
berlaku diperoleh dengan menggunakan rasio
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BA B 1 . PEND A HULUA N
Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
I ‐29
biaya antara terhadap output yang didapat
dari hasil survei khusus. Nilai tambah atas
dasar harga konstan dihitung dengan cara
revaluasi, yaitu mengalikan masing‐masing
kuantum produksi dengan harga dari setiap
komoditi pada tahun 2000 yang selanjutnya
dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga
konstan. Data produksi dan harga komoditi
subsektor ini dapat diperoleh dari Dinas
Tanaman Pangan dan Hortikultura dan BPS
Kabupaten Ngawi. Sedangkan rasio produksi
ikutan dan
sampingan, rasio
biaya pengangkutan,
margin perdagangan dan rasio biaya
antara diperoleh dari survei khusus.
1.2. Tanaman Perkebunan
a. Tanaman Perkebunan Rakyat
Komoditi yang dicakup adalah hasil
tanaman perkebunan yang diusahakan
oleh rakyat seperti jambu mete, kelapa,
Pemerintah Kabupaten Ngawi
BA B 1 . PEND A HULUA N
Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011
I ‐30
kopi, kapuk, kapas, tebu, tembakau dan
cengkeh beserta produk ikutannya dan
hasil ‐hasil pengolahan sederhana seperti
minyak kelapa, tembakau olahan dan kopi
olahan. Nilai tambah bruto atas dasar
harga berlaku
diperoleh melalui
pendekatan produksi, sedangkan nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan
dihitung dengan cara revaluasi. Data
produksi dan harga komoditi subsektor ini
dapat diperoleh dari Dinas Kehutanan dan
Perkebunan. Rasio produksi ikutan dan
sampingan, rasio biaya pengangkutan,
margin perdagangan dan rasio biaya
antara diperoleh dari survei khusus oleh
BPS Kabupaten Ngawi.
b. Tanaman Perkebunan Besar