Angkutan Angkutan Kereta Api Angkutan Jalan Raya

Pemerintah Kabupaten Ngawi BA B 1 . PEND A HULUA N Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011 I ‐49

7.1. Angkutan

a. Angkutan Kereta Api

Kegiatan ini meliputi pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kereta api melalui jalan lintas khusus kereta api rel. Kegiatan pengangkutan kereta api ini sepenuhnya dikelola oleh Perusahaan Umum Kereta Api secara monopoli. Pengangkutan barang dengan menggunakan kereta yang dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan produksinya, seperti pengangkutan tebu dengan lori di pabrik gula tidak termasuk dalam kegiatan ini. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari laporan Tahunan Perusahaan Umum Pemerintah Kabupaten Ngawi BA B 1 . PEND A HULUA N Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011 I ‐50 Kereta Api. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks produksi gabungan tertimbang penumpang dan ton‐km barang yang diangkut.

b. Angkutan Jalan Raya

Subsektor ini meliputi pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kendaraan umum angkutan jalan raya baik bermotor maupun tidak bermotor, seperti bus, truk, taksi, mikrolet, becak, dokar dan sebagainya. Kendaraan tersebut dapat merupakan kendaraan wajib uji baik memakai plat nomor kuning umum maupun plat hitam pribadi yang tujuannya digunakan untuk usaha komersial. Perkiraan nilai Pemerintah Kabupaten Ngawi BA B 1 . PEND A HULUA N Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Ngawi Tahun Anggaran 2011 I ‐51 tambah bruto atas dasar harga berlaku dengan menggunakan pendekatan produksi yang didasarkan pada data jumlah armada angkutan umum barang dan penumpang wajib uji yang diperoleh dari laporan tahunan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi dan hasil survei khusus pendapatan regional angkutan yang dilakukan setiap tahun, sedangkan untuk data kendaraan tidak bermotor diperoleh dari BPS Kabupaten Ngawi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan dihitung dengan cara revaluasi.

c. Jasa Penunjang Angkutan