Dalil atas Risalah Nabi Islam

Dalil atas Risalah Nabi Islam

Telah kami jelaskan pada pelajaran 27, bahwa kita dapat membuktikan kenabian para nabi melalui tiga jalan: pertama: melalui biografi dan cara hidup mereka sambil bersandar pada bukti-bukti yang meyakinan. Kedua: melalui berita dari nabi- nabi sebelumnya. Ketiga: melalui mukjizat mereka.

Tiga cara tersebut telah terpenuhi pada Nabi Muhammad saw. Bahkan penduduk kota Makkah yang hidup semasa dengan beliau selama 40 tahun, menyaksikan kehidupan beliau dari dekat. Mereka sedikit pun tidak menjumpai titik lemah dan keraguan dalam kehidupan beliau yang penuh dengan kemulian dan keluhuran. Mereka mengenal sifat jujur dan amanah beliau, sampai-sampai mereka memberikan julu- kan al-amin (orang yang tepercaya). Maka itu, tidak ada sedikit pun kemungkinan dusta pada diri orang seperti beliau.

Dari sisi lain, terdapat berita dari para nabi sebelumnya tentang kedatangan Nabi saw. 1 Sehingga sekelompok dari Ahlul Kitab menunggu-nunggu saatnya. Mereka telah menge- tahui sebagian tanda-tanda beliau yang jelas dari kitab-kitab

mereka. 2 Kepada kaum musyrikin Arab mereka berkata, bahwa sebentar lagi akan datang seorang nabi dari suku Arab ketu-runan Nabi Ismail a.s. Nabi itu akan membenarkan nabi-

1 Lihat Qs. Ash-Shaff: 6 2 Lihat Qs. Al-A'raf: 157, Al-Baqoroh: 146, Al-An'am: 20

MENGENAL AWAL KEHIDUPAN nabi sebelumnya dan agama-agama Tauhid. 1 Sebagian ulama

Yahudi dan Nasrani telah beriman kepada nabi tersebut berdasarkan kabar yang menggembirakan itu. 2 Walaupun sebagian mereka menolak untuk memeluk Islam lantaran hawa-nafsu dan bisikan setan. Al-Qur'an telah memberikan isyarat tentang ini:

"Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka bahwa para ulama Bani Israil telah mengetahuinya?" ( Qs. As-Syu'ara:197).

Pengetahuan para ulama Bani Israil ihwal Nabi Muha- mmad saw. -berdasarkan kabar yang mereka terima dari nabi- nabi sebelumnya – merupakan bukti yang jelas atas kebenaran risalahnya dan dalil yang meyakinkan bagi seluruh Ahlul Kitab. Selain itu, pengetahuan mereka merupakan bukti yang kuat, bahwa para nabi yang memberikan kabar itu sendiri adalah benar. Hal itu juga menjadi bukti atas manusia lainnya, bahwa Nabi Muhammad saw. adalah benar. Karena, kebe- naran pengetahuan para ulama Bani Israil itu dan kesesuaian tanda-tanda nabi yang akan datang pada sosok Muhammad saw. terbukti melalui penyaksian langsung dengan mata kepala dan akal mereka.

Ironisnya, bahwa Injil dan Taurat yang telah mengalami distorsi (tahrif), walaupun mereka telah berusaha kuat untuk menyembunyikan kabar gembira tersebut, masih saja bisa ditemukan sebagian tanda-tanda yang jelas yang menjadi

bukti bagi para pencari kebenaran. 3 Sebagaimana banyak pe-

1 Lihat Qs. Al-Baqoroh: 89

2 Lihat Al-Maidah: 83, Al-Ahqof: 10 3 Di antara mereka adalah Mirza Muhammad Ridha, seorang pemikir besar

Yahudi di Tehran, penulis "Iqomatusy-Syuhud fi Roddil Yahud", Baba Qazweini Yazdi, penulis "Mahdharusy-Syuhud fi Roddil Yahud", Prof. Abdul Ahad Dawud, seorang uskup dan penulis "Muhammad fi Taurat wa Injil".

PANDANGAN DUNIA ILAHI muka Yahudi dan Nasrani yang tulus pada kebenaran, telah

mendapatkan hidayah melalui tanda-tanda dan kabar gembira yang masih tersisa di dalam Taurat dan Injil tersebut.

Buku-buku sejarah dan hadis sebegitu banyak mencatat mukjizat-mukjizat yang jelas dari Rasul saw., melebihi batas mutawatir. 1 Di samping mukjizat-mukjizat yang menjadi bukti atas orang-orang yang semasa beliau untuk kemudian menjadi referensi bagi selain mereka, kepedulian Allah menghendaki adanya mukjizat lain yang menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad saw. dan agamanya yang kekal. Mukjizat itu ialah Al-Qur'an Al-Karim yang abadi dan menjadi bukti atas seluruh manusia sepanjang masa. Untuk itu, kami akan mem- bahas kemukjizatan Al-Qur'an pada pelajaran berikutnya.[]

1 Lihat Biharul Anwar, jild. 17, hal. 225 s/d jild 18. Lihat juga kitab-kitab induk hadis dan siroh.