Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan, keinginan, kemarahan dan perasaan-perasaan yang tersimpan dalam pikirannya. Semuanya dapat diungkapkan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan unsur yang penting sebagai penentu bagi berhasilnya sebuah komunikasi. Bahasa dalam lingkup masyarakat akan selalu mengalami pergerakan dan perubahan. Penutur bahasa yang heterogen membuat bahasa menjadi beragam dan bervariasi. Variasi atau ragam bahasa itu dapat dibedakan berdasarkan penutur dan penggunaannya. Dari segi penutur, ragam bahasa dapat dibagi atas idiolek, dialek, kronolek, dan sosiolek. Idiolek merupakan variasi bahasa yang bersifat perorangan. Variasi idiolek ini berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, dan sebagainya. Dialek merupakan variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Kronolek merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Variasi bahasa yang terakhir yaitu sosiolek, merupakan variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Sosiolek terbagi atas beberapa bagian, yakni akrolek, basilek, vulgar, kolokial, jargon, argot, slang, dan cant. Slang adalah ragam bahasa tidak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok- kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai usaha supaya kelompok lain tidak mengerti; berupa kosa kata yang serba baru dan berubah-ubah Kridalaksana, 2001: 200. Bahasa gaul digolongkan ke dalam kategori bahasa slang, yaitu variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Namun seiring dengan perkembangan zaman, bahasa gaul Universitas Sumatera Utara semakin banyak dipakai sebagai bahasa lisan dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Bahasa gaul yang ada pada masyarakat juga diambil dari dialek Jakarta. Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan untuk bergaul dan berteman di tengah masyarakat. Bahasa gaul berasal dari bahasa prokem yang telah mengalami perkembangan. Bahasa prokem pada awalnya merupakan bahasa rahasia antarsesama kaum pencoleng, pencopet, bandit dan sebangsanya yang kita kenal dengan sebutan ‘preman’ Sumarsono dan Paina, 2004 : 154 kemudian semakin berkembang lebih luas dan dipakai oleh kaum muda, pelajar, dan mahasiswa dengan inovasi-inovasi baru di kalangan mereka sendiri Poedjosoedarmo, 2003: 66. Saat ini bahasa gaul menjadi umum digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan dalam media-media populer seperti TV, radio, dunia perfilman nasional, dan seringkali pula digunakan dalam bentuk publikasi-publikasi yang ditujukan untuk kalangan remaja oleh majalah-majalah remaja populer. Terkadang dapat disimpulkan bahasa gaul adalah bahasa utama yang digunakan untuk komunikasi verbal oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, kecuali untuk kebutuhan formal. Karenanya akan menjadi terasa aneh untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain menggunakan bahasa Indonesia formal. Bahasa gaul telah menjadi sebuah fenomena sosial dalam bidang bahasa, karena penggunaan bahasa gaul sudah semakin banyak ditemukan pada berbagai media di Indonesia, baik media cetak maupun elektronik. Tabloid Gaul merupakan salah satu tabloid remaja ternama yang menggunakan bahasa gaul. Tabloid ini merupakan tabloid mingguan yang diterbitkan di ibukota Jakarta dan berskala nasional. Tabloid ini terdiri dari beberapa rubrik dan memuat info yang lengkap seputar dunia remaja. Penggunaan bahasa gaul dalam tabloid Gaul untuk menarik minat para Universitas Sumatera Utara pembacanya yang rata-rata adalah remaja dan karena tabloid ini diterbitkan di Jakarta, bahasanya pun kebanyakan memakai dialek Jakarta. Ada berbagai pemakaian kata bahasa gaul dalam tabloid ini, misalnya pemakaian kata boring, jadian, bareng, cuek, dan sebagainya. Untuk memperjelas kosa kata bahasa gaul, maka dapat diperhatikan contoh bahasa gaul di bawah ini: 1 Mereka bilang bisa aja balikan dan jadian lagi Gaul, Edisi 47, 7-13 Desember 2009:3. 1a Mereka bilang bisa aja balikan dan pacaran lagi Gaul,Edisi 47, 7-13 Desember 2009:3. Bahasa gaul adalah bahasa yang senantiasa berkembang, banyak sekali kata-kata yang menjadi kuno ataupun usang disebabkan perkembangan zaman. Penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja yang semakin tinggi intensitasnya membuat kosa kata dalam bahasa gaul semakin bertambah dan rumusan pembentukannya pun menjadi tidak tetap. Begitu juga bahasa gaul yang terdapat dalam tabloid Gaul terus memunculkan kosa kata bahasa gaul. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji bahasa gaul yang terdapat dalam tabloid Gaul.

1.2 Rumusan Masalah