Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

Tahun 2006-2009 Tahun Jumlah Karyawan Tingkat Absensi Total Sakit Izin Alfa Jlh Jlh Jlh Jlh 2006 160 5 3,13 5 3,13 4 2,50 14 8,75 2007 165 6 3,64 4 2,42 4 2,42 14 8,48 2008 171 5 2,92 5 2,92 5 2,92 15 8,77 2009 181 7 3,87 6 3,31 4 2,20 17 9,39 Sumber : Bagian Personalia PT.PLN PERSERO Wilayah Sumut. Table 1.1 merupakan data absensi karyawan PT.PLN PERSERO Wilayah Sumut. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa persentase jumlah absensi karyawan tahun 2006 sebesar 8,75, tahun 2007 sebesar 8,48, tahun 2008 sebesar 8,77, tahun 2009 sebesar 9,39. Dari data diatas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan absensi dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Berdasarkan peningkatan tersebutdapat disimpulkan bahwa karyawan kurang puas dengan gaya kepemimpinan demokratis dan fasilitas yang kurang mendukung. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dan ketersediaan fasilitas sangat mendukung kepuasan pewagai dalam menyelesaikan pekerjaannya, untuk itu penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan memilih judul: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Fasilitas Kerja Terhadap KepuasanKerja Pegawai pada PT.PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah : “Apakah gaya kepemimpinan dan fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai pada PT.PLN PERSERO Wilayah Sumatra Utara?”

C. Kerangka Konseptual

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan suatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya, senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam perusahaan. Faktor-faktor yang dapat mengukur kepuasan kerja antara lain: kualitas karyawan melakukan pekerjaannya, kuantitas kemampuan karyawan memenuhi target ditetapkan perusahaan, efektivitas kemampuan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan dijadikan satu kesatuan untuk menunjukkan seberapa besar kontribusi yang diberikan karyawan pada perusahaan. Menurut Hasibuan 2007: 203 kepuasan kerja karyawan banyak dipengaruhi sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Kepemimpinan partisipasi memberikan kepuasan kerja bagi karyawan karena karyawan ikut aktif dalam memberikan pendapatnya untuk menentukan kebijakan perusahaan. Kepemimpinan oteriter mengakibatkan kepuasan kerja karyawan rendah atau mengakibatkan ketidakpuasan kerja karyawan. Jadi, kepuasan karyawan merupakan kunci pendorong moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Gaya kepemimpinan demokratis : Kepemimpinan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang paling mulia, ia senang menerima saran, pendapat, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, selalu berusaha mengsinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan pribadi dan tujuan dari para bawahannya. Nawawi, 2003: 27. Fasilitas kerja adalah salah satu alat yang digunakan karyawanpegawai untuk memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Failitas kerja pada setiap perusahaan akan berbeda dalam bentuk dan jenisnya, tergantung pada jenis usaha dan besar kecilnya perusahaan tersebut. Fasilitas kerja berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan karena kepuasan kerja berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Karyawan yang merasa terpenuhi kebutuhannya akan mempersepsikan dirinya sebagai karyawan yang memiliki kepuasan atas pekerjaannya. Sebaliknya, ketidakpuasan muncul apabila salah satu atau sebagian dari kebutuhannya tidak dapat dipenuhi Hasibuan, 2007: 201. Maka kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Gaya Kepemimpinan demokratis X 1 Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Nawawi 2003, Sofyan 2000, Hasibuan 2007, diolah penulis

D. Hipotesis