Latar Belakang Pemeriksaan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di PDAM Tirtanadi Hamparan Perak Dengan Metode Turbidimetri

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4 – 5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga digunakan untuk memasak, mencuci, mandi dan membersihkan kotoran yang ada disekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain – lain. Penyakit – penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit di mana – mana Chandra, 2007 . Air yang kita pergunakan setiap hari tidak lepas dari pengaruh pencemaran yang diakibatkan oleh ulah manusia juga. Bahan partikel yang tidak terlarut seperti pasir, lumpur, tanah, dan bahan kimia inorganik dan organik menjadi bentuk bahan tersuspensi di dalam air, sehingga bahan tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi dalam air. Partikel yang tersuspensi menyebabkan kekeruhan dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan dan organisme air lainnya memperoleh makanan, mengurangi tanaman air melakukan fotosintesis, pakan ikan menjadi tertutup lumpur, insang ikan dan kerang tertutup oleh sedimen dan akan mengakumulasi bahan beracun seperti pestisida dan senyawa logam Darmono, 2001 . Universitas Sumatera Utara Kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan dalam penyediaan air bagi umum, mengingat bahwa air yang mengandung kekeruhan tinggi akan mengalami kesulitan kalau diproses untuk sumber air bersih. Kesulitan – kesulitannya antara lain dalam proses penyaringan. Kalaupun proses penyaringan dapat dilakukan akan memerlukan biaya yang lebih besar dan mungkin pula mahal. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa air dengan kekeruhan tinggi akan sulit untuk di disinfeksi Sutrisno, 2004 . Kekeruhan tidak merupakan sifat dari air yang membahayakan, tetapi ia menjadi tidak disenangi karena rupanya atau mengurangi segi estetika dan dapat menimbulkan kekhawatiran terkandungnya bahan – bahan kimia yang dapat mengakibatkan efek toksik terhadap manusia. Untuk membuat air memuaskan dalam penggunaan rumah tangga, usaha penghilangan secara hampir sempurna bahan – bahan yang menyebabkan kekeruhan adalah penting Sutrisno, 2004 . Air yang digunakan untuk minum harus memenuhi standar kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No. 492 MENKES PER IV 2010 meliputi syarat fisik, kimia, bakteriologi dan radiologi sehingga aman untuk dikonsumsi. Nilai ambang batas maksimum kekeruhan pada air minum yang diperbolehkan adalah 5 NTU. Namun dalam praktek angka standar ini umumnya tidak memuaskan, kebanyakan bangunan pengolahan air yang modern menghasilkan air dengan kekeruhan yang masih jauh dari nilai ambang batas tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah kekeruhan pada air reservoir di PDAM Tirtanadi Hamparan Perak. Universitas Sumatera Utara 1.2. Tujuan dan Manfaat 1.2.1. Tujuan