manusia, ada beberapa jenis mikroba yang sangat tidak di kehendaki kahadirannya karena mikroba tersebut berasal dari kotoran manusia dan hewan berdarah panas
lainnya. Mikroba tersebut dapat berperan sebagai bioindikator kualitas perairan Nugroho, 2006 .
g. Kandungan Minyak dan Lemak
Meskipun minyak mengandung senyawa volatil yang mudah menguap, namun masih ada sisa minyak yang tidak dapat menguap. Karena minyak tidak dapat
larut dalam air, maka sisa minyak akan tetap mengapung di air Nugroho, 2006 .
h. Kandungan Bahan Radio Aktif
Pada perairan yang dekat dengan industri peleburan dan pengolahan logam sering kali di temukan bahan – bahan radio aktif seperti uranium, thorium - 230
dan radium - 226. Komponen – komponen tersebut dapat larut dalam air hujan dan masuk ke sumber – sumber air yang ada. Semua radio aktif menimbulkan
dampak negatif bagi kesehatan manusia, di antaranya dapat menyebabkan gangguan pada fungsi syaraf, gangguan dalam pembelahan sel yang menyebabkan
kanker serta gangguan dalam pembentukan sel –sel darah yang menyebabkan anemia Nugroho, 2006 .
i. Kandungan Logam Berat
Meskipun manusia tidak secara langsung mengkonsumsi logam berat, namun secara tidak langsung logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui
air minum dan makanan yang di konsumsinya. Kehadiran logam berat di dalam tubuh manusia dapat menggangu reaksi kimia dan menghambat absorpsi nutrien
yang esensial. Selain menyebabkan banyak kerugian bagi manusia, hadirnya
Universitas Sumatera Utara
logam berat pada perairan juga sangat mempengaruhi kelangsungan hidup organisme di dalamnya Nugroho, 2006 .
2.4. Komponen Pencemar Air 2.4.1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah limbah padat berupa butiran besar dan halus yang masuk ke dalam air. Sebagian dari bahan buangan padat ini dapat melarut,
sebagian lagi membentuk koloid, dan yang lainnya tidak melarut di dalam air. Bahan buangan padat yang melarut dapat menyebabkan konsentrasi bahan
pencemar di dalam air semakin tinggi. Bahan buangan padat yang membentuk koloid dapat menyebabkan air menjadi keruh, sehingga menghalangi masuknya
sinar matahari ke dalam air. Sedangkan bahan buangan padat yang tidak melarut dapat mengakibatkan pengendapan di dasar air sehingga mengakibatkan
pendangkalan pada aliran air Situmorang, 2007 .
2.4.2. Bahan Buangan Organik
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena bahan buangan
organik dapat membusuk atau terdegradasi maka akan sangat bijaksana apabila bahan buangan yang termasuk kelompok ini tidak di buang ke air lingkungan
karena akan dapat menaikkan populasi mikroorganisme di dalam air. Dengan bertambahnya populasi mikroorganisme di dalam air maka tidak tertutup pula
kemungkinannya untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang berbahaya bagi manusia Wardhana, 2004 .
Universitas Sumatera Utara
2.4.3. Bahan Buangan Anorganik
Bahan buangan anorganik dapat berupa anion, kation, dan garam, biasanya berasal dari bahan buangan industri seperti industri logam, elektroplating, industri
elektronika, dan industri kimia. Kandungan ion seperti magnesium dan kalsiumdapat mengakibatkan kesadahan air, dan kesadahan yang tinggi dapat
merusak peralatan yang terbuat dari logam. Kebanyakan bahan buangan an - organik ini tidak terdegradasi oleh mikroorganisme, banyak juga yang melarut di
dalam air dalam bentuk ion – ion seperti ion logam. Kehadiran ion – ion logam dalam air sangat mempengaruhi kehidupan air karena banyak di antaranya sangat
toksik seperti Pb, As, Hg, dan lain – lain. Masuknya bahan buangan anorganik kedalam air perlu di kontrol dengan ketat karena berpotensi merusak ekosistem
air. Biasanya bahan anorganik ini dapat bertahan lama di dalam air dan sulit untuk di kenali dengan mata telanjang Situmorang, 2007 .
2.4.4. Bahan Buangan Olahan Bahan Makanan
Sebenarnya bahan buangan olahan bahan makanan dapat juga di masukkan kedalam kelompok bahan buangan organik, namun dalam hal ini sengaja di
pisahkan karena bahan buangan olahan bahan makanan sering kali menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung terutama yang mengandung protein dan gugus
amin yang di degradasi oleh mikroorganisme. Air lingkungan yang mengandung bahan buangan olahan bahan makanan akan mengandung banyak
mikroorganisme, termasuk pula di dalamnya bakteri patogen. Mengingat akan hal ini maka pembuangan limbah yang berasal dari industri pengolahan bahan
Universitas Sumatera Utara
makanan perlu mendapat pengawasan yang seksama agar bakteri patogen yang berbahaya bagi manusia tidak berkembang biak di dalam air lingkungan
Wardhana, 2004 .
2.4.5. Bahan Buangan Cairan Berminyak
Minyak tidak dapat larut di dalam air, melainkan akan mengapung di atas permukaan air. Bahan buangan cairan berminyak yang di buang ke air lingkungan
akan mengapung menutupi permukaan air. Lapisan minyak di permukaan air lingkungan akan mengganggu kehidupan organisme di dalam air. Hal ini di
sebabkan oleh lapisan minyak pada permukaan air akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air sehingga jumlah oksigen yang terlarut di dalam
air menjadi berkurang dan akan mengganggu kehidupan hewan air. Menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air sehingga fotosintesis oleh tanaman air tidak
dapat berlangsung, akibatnya, oksigen yang seharusnya dihasilkan pada proses fotosintesis tersebut tidak terjadi. Selain dari pada itu, air yang telah tercemar oleh
minyak juga tidak dapat di konsumsi oleh manusia karena sering kali dalam cairan yang berminyak terdapat juga zat – zat yang beracun, seperti senyawa benzen,
senyawa toluen dan lain sebagainya Wardhana, 2004
2.4.6. Bahan Buangan Zat Kimia
Bahan buangan zat kimia termasuk pencemar yang sangat berbahaya dan potensil merusak lingkungan, bahan buangan berupa zat kimia dapat masuk ke
dalam air secara langsung atau melalui mediasi. Beberapa senyawa kimia yang umum di kenal sebagai pencemar di antaranya deterjen, insektisida, zat warna
kimia, senyawa organik, bahan sintesis, larutan penyamak kulit, dan lain – lain.
Universitas Sumatera Utara
Senyawa yang paling umum menjadi pencemar air adalah deterjen dan pestisida Situmorang, 2007 .
2.5. Syarat – Syarat Air Minum
Dari segi kualitas, air minum harus memenuhi :
a. Syarat Fisik
Air tidak boleh berwarna, tidak boleh berasa, tidak boleh berbau, suhu air hendaknya di bawah sela udara sejuk ± 25
C . Syarat – syarat kekeruhan dan warna harus di penuhi oleh setiap jenis air minum dimana dilakukan penyaringan
dalam pengolahannya Sutrisno, 2004 .
b. Syarat Kimia
Air minum tidak boleh mengandung zat beracun, zat – zat mineral atau zat - zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah di tentukan
Sutrisno, 2004 .
c. Syarat Bakteriologik
Air minum tidak boleh mengandung bakteri – bakteri penyakit patogen sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri – bakteri golongan Coli melebihi
batas – batas yang telah di tentukan Sutrisno, 2004 . Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492 MENKES PER
IV 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum tertera pada Lampiran I.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Unit – Unit Pengolahan Air Minum di PDAM Tirtanadi
Adapun unit – unit pengolahan air minum di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Hamparan Perak terdiri dari :
a. Intake
Sumber air baku adalah air permukaan Sungai Belawan yang masuk melalui saluran yang bercabang dua di lengkapi dengan bar screen saringan
kasar dan fine screen saringan halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran - kotoran yang terbawa air sungai. Masing – masing saluran di
lengkapi dengan pintu Sluice gate pengatur ketinggian dan penggerak elektromotor, dan terdiri dari 3 unit pompa submersible dengan kapasitas 110 L
det unit; Head 15 m; daya 16 Kw. Pemeriksaan maupun pembersihan saringan dilakukan secara periodik untuk menjaga kestabilan jumlah air masuk.
b. Bak Pengendap I Prasedimentasi