2. Jika perempuan terinfeksi IMS, dia tidak selalu menunjukkan gejala. Tidak munculnya gejala dapat menyebabkan infeksi meluas dan menimbulkan
komplikasi. 3. Banyak orang khususnya perempuan dan remaja enggan untuk mencari
pengobatan karena mereka tidak ingin keluarga atau masyarakat tahu mereka menderita IMS.
2.2. Pengertian Pekerja Seks Komersial PSK
Pekerja Seks Komersial adalah seseorang yang menjual jasanya untuk melakukan hubungan seksual untuk uang.Pekerjaan ini selain meresahkan juga
mematikan, karena merekalah yang ditengarai menyebarkan penyakit AIDS akibat perilaku seks bebas tanpa pengaman bernama kondom. Pelacur adalah profesi yang
menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan. Biasanya pelayanan ini dalam bentuk menyewakan badannya Hariadhi, 2010.
Kita sering menyebut wanita penjual jasa pelayanan seksual dengan istilah PSK Pekerja Seks Komersial, menurut arti pada setiap katanya, istilah PSK berarti
orang yang mempunyai pekerjaan untuk melayani kebutuhan seksual bagi orang- orang yang membutuhkannya, dengan tujuan komersial atau mencari keuntungan
Ragil, 2009
2.3. Pengetahuan Knowledge 2.3.1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia, yakni indera penglihatan,pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang Overt Behaivour.
2.3.2. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 enam tingkatan Notoatmodjo, 2003.
1. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang
dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh : Seorang pekerja seks komersial mengetahui apa arti dari
infeksi menular seksual. 2. Memahami comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Contohnya : pekerja seks komersial memahami efek-efek yang ditimbulkan bila
terkena infeksi menular seksual.
3. Aplikasi aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Contohnya : seorang pekerja seks komersial menggetahui apa yang dimaksud dengan IMS itu dan mampu
menjelaskan dan melaksanakan bagaimana cara mencegah tidak terkena IMS. 4. Analisis analysis
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih
ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat bagan,
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. Contohnya : PSK tahu jika melakukan pekerjaan tanpa alat pelindung yaitu
kondom, dapat terkena IMS. 5. Sintesis synthesis
Sintetis menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk menghubungkan bagian- bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis
adalah kemampuan untuk menyusun, merencanakan, meningkatkan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap sesuatu teori atau rumusan-rumusan yang
telah ada. Contohnya : Seorang PSK mampu menjelaskan bahwa IMS itu dapat dicegah dengan menggunakan kondom karena IMS dapat menimbulkan kematian.
6. Evaluasi evaluation Evaluasi ini dikaitkan dengan kemampuan-kemampuan untuk melakukan
identifikasi atau penilaian terhadap sesuatu materi atau objek, penilaian-penilaian
ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada. Contohnya : Mampu menilai atau akibat apabila seorang PSK
terjangkit IMS. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara yang
menanyakan tentang materi yang ingin di ukur dari subyek penelitian atau responden kedalam hubungan pengetahuan yang ingin kita ketahui.
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan
berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatanmereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan
kesehatan mereka dan orang lain, kemana harus mencari pengobatan bilamana sakit dan sebagainya Notoatmodjo, 2003.
Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkatan pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan, dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit
b. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat
c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan Notoatmodjo, 2003.
2.4. Sikap Attitude 2.4.1. Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat,
tetapi hanya bisa di tafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, sikap secara
nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan sehari-hari Notoatmodjo, 2007.
2.4.2. Komponen Pokok Sikap
Dalam bagian lain Allport 1954 dalam Notoatmojo 2007 menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok yaitu : Kepercayaan keyakinan, ide
dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek, kecenderungan untuk bertindak. Komponen ini secara bersama-sama
membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini,
pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosional memegang peranan penting. 2.4.3. Tingkatan Sikap
Menurut Notoatmodjo 2007 menjelaskan bahwa seperti halnya dengan pengatahuan, sikap ini juga memiliki beberapa tingkatan yaitu:
a. Menerima
receiving diartikan bahwa orang subjek mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan objek. b.
Merespon responding yang berarti memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi
dari sikap. c.
Menghargai valuing yang berarti mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
d. Bertanggung Jawab responsible yaitu bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.
Adapun indikator untuk mengetahui tingkat sikap terhadap kesehatan, antara lain dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Sikap terhadap sakit dan penyakit
Adalah bagaimana penilaian atau pendapat seseorang terhadap gejala atau tanda- tanda penyakit, penyebab penyakit, cara penularan penyakit, cara pencegahan
penyakit. b.
Sikap tentang cara pemeliharaan dan cara hidup sehat Adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara dan
cara-cara berperilaku hidup sehat. Dengan perkataan lain pendapat atau penilaian terhadap makanan, minuman, olahraga, relaksasi istirahat atau
istirahat cukup. c.
Sikap terhadap kesehatan lingkungan Adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap lingkungan dan
pengaruhnya terhadap kesehatan.
2.5. Variabel Yang Diteliti
Variabel yang diteliti pengetahuan dan sikap Pekerja Seks Komersial PSK tentang Infeksi Menular Seksual IMS di Desa Naga Kesiangan Kecamatan
Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010.
26 27
I. Pengetahuan PSK tentang IMS
II. Sikap PSK tentang IMS
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini dilakukan dengan penelitian yang bersifat deskriptif dengan bentuk survei. Penelitian deskriptif bertujuan melakukan deskripsi mengenai
fenomena atau keadaan yang ditemukan dan disajikan secara apa adanya dimana peneliti tidak melakukan analisis bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi sehingga
tidak perlu dilakukan hipotesis. Sastroasmoro, 2008.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai alasan masih tingginya kasus IMS di tempat
tesebut.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei 2010 sampai Maret 2011.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pekerja Seks Komersial PSK yang berada di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang
Bedagai yang berjumlah 50 orang.