Perhatian Islam terhadap Puberitas.

41 Artinya : Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlan manusia untuk mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya hal yang demikian itu termasuk diwajibkan oleh Allah.QS.31:17. Pada hakikatnya, seseorang berdiri pada dua kondisi, yaitu kondisi naluriah yang positif dan yang negative. Allah SWT menegaskan bahwa akal merupakan salah satu factor gerakan internal yang dengan bantuan kemauan menciptakan keseimbangan. 12 Ketika remaja usia nikah mulai mengalami perubahan baik secara psikologi, biologis, dan sosiologis, tentunya perlu mendapatkan suatu pengawasan dan bimbingan secara mendalam. Hal ini bertujuan agar remaja pada usia nikah tidak terjerumus dalam kegiatan yang melanggar dari ketentuan agama.

a. Perhatian Islam terhadap Puberitas.

Fase pubertas benar-benar seperti fase keseimbangan ombak di lautan. Seseorang yang masuk kedalam fase kedua dalam dinamika kemunisaan ini seakan-akan sedang menyiapkan diri untuk memasuki eksistensi yang baru untuk menjadi manusia lain atau menemukan pijakan bagi fase yang lain. 13 Namun peran pendidikan adalah melindungi seseorang dari kehilangan. Hal itu karena kegilaan naluri berarti bangkitya gerakan penentangan di dalam diri seseorang dan mencari suasana-suasana yang tidak jelas, yang kadang-kadang menyebabkan seseorang kehilangan 12 Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah, Dunia Remaja: Tanya Jawab Seputar Pergaulan Problematka Remaja, Pustaka Hidayah, Cet. I tahun 2005, hal. 113 13 Ibid, hal. 115 42 keseimbangan. Hal itu disebabkan ia tidak memiliki pengalaman yang dapat membenatunya menemukan keseimbangan. Pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja yang cepat terjadi pada remaja, sering kali menimbulkan tanggapan yang berbeda-beda. Ada yang berpendapat bahwa masa remaja adalah masa yang penuh dengan persoalan dan kesukaran, di lain pihak, ada yang memandang umur remaja adalah umur yang paling indah, menyenangkan dan penuh dengan aneka mukjizat. 14 Berkenaan dengan hal ini, Islam menegaskan pentingnya melindungi anak. Hal itu diungkapkan dalam beberapa hadits yang menyatakan,Pisahkanlah tempat tidurnya pada tujuh tahun pertama; didiklah ia pada tujuh tahun kedua, dan temanilah ia pada tujuh tahun ketiga. 15 Proses pendidikan pada fase antara usia 7-14 tahun adalah mengarahkan seseorang menuju kondisi-kondisi yang tenag dan menanamkan benih-benih yang baik di dalam kepribadiannya. Sehingga pada fase pubertas tiba pada usia 14 tahun, demikian pula bersahabatlah dengannya hingga usia 21 tahun. Itu artinya pengawasan terhdap dinamika pubertas dalam kepribadian seseorang hingga ia mendapatkan suasana yang tenang yang memungkinkannya secara ilmiah menghadapi kehidupan masa depan. 16 14 Prof. DR. Zakiah Darajat, Remaja; Harapan dan Tantangan, CV. Ruhama, Cet. 2001, hal. 13 15 Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah, Dunia Remaja: Tanya Jawab Seputar Pergaulan Problematka Remaja, Pustaka Hidayah, Cet. I tahun 2005, hal. 114 16 Ibid, hal.114 43 Memang sulit untuk ditentukan secara pasti dengan ukuran tertentu, karena berat ringannya masalah dan kesulitan yang dihadapi remaja, banyak tergantung kepada tingkat social, ekonomi, budaya, akhlak dan agama keluarganya. Panjang pendeknya masa remaja dan berat ringannya masalah yang dihadapinya, ditentukan pula oleh kemajuan atau keterbelakangan masyarakat di mana remaja itu hidup. Pengaruh keadaan ekonomi, budaya dan keberagaman masyarakat tempat remaja itu hidup, juga besar. Dengan ringkas dapat dikatan bahwa masa remaja itu cukup panjang. Ada yang membaginya kepada dua tahap, yakni remaja awal dan remaja akhir. Ada pula yang membaginya kepada tiga tahap awal, tengah dan akhir, bahkan mungkin ada yang berpendapat bahwa masa remaja itu tidak ada, anak beralih dari masa kanak-kanak, langsung menjadi dewasa. Para pendidik dan psikologi condong untuk membaginya kepada dua kelompok awal dan akhir. 17 Masa remaja adalah masa di mana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya piker menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, di mana berkecamuk harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang. 17 Ibid, hal. 14 44 Masa puber adalah masa yang tumpang tindih. Awal masa puber adalah akhir masa kanak-kanak, dan akhir masa puber adalah awal remaja. Perempuan Tahun Masa Puber 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Lahir Masa kanak-kanak Masa Remaja Laki- laki Tahun Masa Puber 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Lahir Masa kanak-kanak Masa Remaja Gambar 1. Masa puber bertumpang tindih dengan akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja Hurlock, 1992. Pada awal masa puber terjadi proses pematangan alat-alat reproduksi, seorang anak berubah dari keadaan aseksual menjadi keadaan seksual. Lamanya masa ini sekitar satu sampai dua tahun. Selanjutnya, proses pematangan alat-alat reproduksi ini dituntaskan selama akhir masa puber, yaitu satu sampai dua tahun berikutnya. Biasanya, waktu yang diperlukan oleh anak perempuan untuk menyelesaikan seluruh proses pematangan alat-alat reproduksi dadalah sekitar 3 tahun, sedangkan pada anak laki-laki antara 2 – 4 tahun. 18 18 Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan Terjemah. Penerbit Erlangga. Jakarta : 1992, hal : 15 45 Apabila Kamu perempuan maka kamu akan lebih cepat mengalami puber daripada anak laki-laki. Anak perempuan mengalami awal masa puber sekitar usia 11 tahun, dan biasanya 50 anak perempuan sudah mencapai kematangan seksual pada usia 12,5 tahun, sedangkan laki-laki baru mengalami awal masa puber pada usia 12 tahun dan 50 anak laki-laki baru mencapai usia kematangan seksual pada usia 14 tahun. 19

b. Perubahan Fisik Pada Masa Puber

Dokumen yang terkait

Efektivitas mediasi Badan Penasehatan Pembinaan Pelestarian Perkawinan (Bp4) Dan Pengadilan Agama Di Kota Administratif Jakarta Timur

1 59 104

Peran badan penasehat pembinaan pelestarian perkawinan dalam meminimalisir terjadinya perceraian: studi pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2012

0 11 92

Peran Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam mencegah kasus perceraian di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cipayung Jakarta Timur

4 36 0

Peran Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan Dalam Meminimalisir Terjadinya Perceraian (Studi Pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2012)

0 11 92

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 2 11

PENDAHULUAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen).

0 3 14

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 3 11

Eksistensi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam mewujudkan keluarga Sakinah di KUA Peterongan Jombang

0 0 16

UPAYA BP4 (BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN) DALAM MENANGANI KASUS PERCERAIAN PNS DI BP4 KABUPATEN PATI TAHUN 2015-2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 28

EFEKTIVITAS KERJA BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENGURANGI TERJADINYA PERCERAIAN DI KECAMATAN MAKASSAR

0 0 113