Perkembangan Sosial Bagi Remaja

60

d. Perkembangan Sosial Bagi Remaja

Manusia adalah makhluk sosial. Tidak ada seorang pun yang sanggup hidup tanpan tergantung kepada masyarakat di sekitarya. Manusia hidup mulai dari dalam kandungan, kemudian melalui tahapan-tahapan; kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua, selalu membutuhkan atau bergantung kepada lingkungan sosialnya. Bayi, bahkan sejak dari janin dalam kandungan, membutuhkan pemeliharaan orang tua, atau lebih tepat ibunya. Bila kanak-kanak sangat membutuhkan perhatian, pendidikan dan kasih saying dari kedua orang tuanya, maka remaja membutuhkan bimbingan dan tauladan, agar mereka dapat melalui masa-masa goncang dengan sukses. Sementara itu, mereka yang telah dewasa akan mencari pasangan hidup yang akan mendampinginya dan menjadi teman dalam mengarungi kehidupan ini. Bagaimana remaja mengadakan interaksi dengan lingkungan sosialnya, mulai dari hubungan dengan orang tuakeluarga, hubungan dengan guru dan sekolah, hubungan dengan teman-teman sebaya dan hubungan dengan orang dewasa lainnya. a. Kebutuhan Remaja Kebutuhan primer atau kebutuhan fisik remaja pada umumnya tidak banyak bedanya dari kebutuhan anak-anak. Sesungguhnya kebutuhan kejiwaan remaja banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan kebudayaan masyarakat di mana ia tinggal. Sebetulnya remaja memerlukan kebutuhan- 61 kebutuhan tertentu yang sesuai dengan perkembangan emosinya. Dibawah ini diuraikan secara rinci beberapa kebutuhan yang diinginkan oleh remaja. b. Kebutuhan Akan Pengendalian Diri. Remaja membutuhkan pengendalian diri, karena dia belum mempunyai pengalaman yang memadai untuk itu. Dia sangat peka, karena pertumbuhan fisik dan seksual yang berlangsung dengan sepat. Sebai akibat dari pertumbuhan fisik dan seksual yang cepat itu, terjadi kegoncangan dan kebingungan dalam dirinya, khususnya lagi dalam pergaulan dengan lawan jenis. Di hawatirkan dorongan seks yang sangat dirasakan membuatnya berprilaku kurang pantas menurut penilaian masyarakat. Di samping itu remaja merasa fisiknya sudah seperti orang dewasa, sehingga dia merasa aman. 47 Oleh karena itu ia perlu memperkuat kendali, terhadap kelakuan yang dituntut oleh masyarakat. Mungkin juga dia hilang kendali terhadap kelakuan dan tindakannya, atau mungkin juga ia condong kepada menyendiri dan menutup diri. Di samping itu remaja merasa bahwa fisiknya sudah seperti orang dewasa, sehingga dia merasa harus bertingkah laku seperti orang dewasa, agar dapat merasa aman. Oleh karena itu aia perlu memperkuat kendali, terhadap kelakuan yang dituntut oleh masyarakat. 47 Prof. DR. Zakiah Darajat, Remaja; Harapan dan Tantangan, CV. Ruhama, Cet. 2001, hal. 19 62 c. Kebutuhan Akan Kebebasan Kebebasan emosional dan materi merupakan kebutuhan remaja pula pada masa-masa ini. Tidak diragukan lagi, kematangan fisik mendorong remaja untuk berusaha mandiri dan bebas dalam mengambil keputusan untuk dirinya, sehingga dia dapat mencapai kematangan emosional yang terlepas dari emosi orang tua dan keluarganya. Mereka memerlukan kebebasan. Akan tetapi sebaliknya, remaja masih memerlukan orang tua, terutama dari segi materi dan emosi. Oleh karena itu, kebutuhan remaja sering bertentangan satu sama lain. Jika hal itu tidak terealisasi, mungkin saja remaja itu akan mengalami konflik kejiwaan. 48 d. Kebutuhan Akan Rasa Kekeluargaan Kebutuhan remaja yang bertentangan satu sama lain itu, menyebabkannya merasa tidak aman, di mana keinginannya untuk mandiri dan bebas berlawanan dengan kebutuhan untuk bergantung kepada orang tua. Hilangnya rasa aman, menimbulkan suatu dorongan baru, yaitu kebutuhan akan rasa kekeluargaan, artinya dia adalah bagian daru keluarganya, dan bangga dengan keluarga tersebut. Kebutuhan akan rasa kekeluargaan ini berkembang dan tidak terbatas pada keluarga saja, tetapi juga pada kelompok teman sepermainan. 49 48 Ibid, hal. 20 49 Ibid, hal. 21 63 e. Kebutuhan Akan Penerimaan Sosial Remaja membutuhkan rasa diterima oleh orang-orang dalam lingkungannya, di rumah, di sekolah atau dalam masyarakat di mana dia tinggal. Merasa diterima oleh orang tua dan keluarga, merupakan factor penting untuk mencapai rasa diterima oleh masyarakat. Maka penerimaan sosial, menjamin rasa aman bagi remaja, karena ia merasa bahwa ada dukungan dan perhatian dari mereka, dan hal ini merupakan motivasi yang baik baginya untuk lebih sukses dan berhasil. Penerimaan sosial mempunyai peranan yang bersar dalam menciptakan kemantapan emosi pada semua umur. Kebutuhan akan penerimaan itu merupakan salah satu factor penting untuk mencapai penyesuaian sosial. 50 f. Kebutuhan Akan Penyesuaianan Diri Penyesuaian diri dibutuhkan oleh setiap orang dalam tahap pertumbuhan manapun, dan lebih dibutuhkan pada usia remaja, karena pada usia ini remaja banyak mengalami kegoncangan dan perubahan dalam dirinya. Hasil beberapa penelitian yang dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri kepribadian orang yang memiliki penyesuaian sosial adalah anatara lain: suka bekerja sama dengan orang lain dalam suasana saling menghargai, adanya keakraban, empati, disiplin diri terutama dalam situasi sulit dan berhasil dalam sesuatu hal di antara kawan-kawannya. Dan sebaliknya, cirri-ciri orang yang tidak bisa menyesuaikan diri di antaranya: suka menonjolkan diri, 50 Ibid, hal; 21 64 menipu, egois, suka bermusuhan, merendahkan orang, buruk sangka dan sebagainya. 51 g. Kebutuhan Akan Agama dan Nilai-nilai Kebutuhan remaja kadang-kadang tidak dapat dipenuhi bila berhadapan dengan agama, nilai-nilai sosial dan adapt kebiasaan, terutama apabila pertumbuhan sosialnya sudah matang, yang seringkali mengusai pikiran dan kehidupannya. Pertentangan tersebut semakin menajam bila remaja berhadapan dengan berbagai situasi, misalnya film yang menayangkan penampilan yang tidak sopan, mode pakaian yang seronok, buku-buku bacaan, majalah, Koran yang sering menyajikan gambar tanpa mengindahkan kaidah moral dan agama. Semuanya itu menyebabkan remaja semakin membutuhkan pemahaman akan ajaran agama, nilai-nilai akhlak, serta nilai- nilai sosial, untuk membantunya dalam melawan pengaruh dan dorongan buruk, sebagai akibat dari situasi seperti tersebut di atas. 52

C. Permasalahan bagi Remaja Usia Nikah

Dokumen yang terkait

Efektivitas mediasi Badan Penasehatan Pembinaan Pelestarian Perkawinan (Bp4) Dan Pengadilan Agama Di Kota Administratif Jakarta Timur

1 59 104

Peran badan penasehat pembinaan pelestarian perkawinan dalam meminimalisir terjadinya perceraian: studi pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2012

0 11 92

Peran Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam mencegah kasus perceraian di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cipayung Jakarta Timur

4 36 0

Peran Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan Dalam Meminimalisir Terjadinya Perceraian (Studi Pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2012)

0 11 92

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 2 11

PENDAHULUAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen).

0 3 14

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 3 11

Eksistensi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam mewujudkan keluarga Sakinah di KUA Peterongan Jombang

0 0 16

UPAYA BP4 (BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN) DALAM MENANGANI KASUS PERCERAIAN PNS DI BP4 KABUPATEN PATI TAHUN 2015-2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 28

EFEKTIVITAS KERJA BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENGURANGI TERJADINYA PERCERAIAN DI KECAMATAN MAKASSAR

0 0 113