2. Kredit peternakan, 3. Kredit industri,
4. Kredit pertambangan, 5. Kredit pendidikan,
6. Kredit profesi, 7. Kredit perumahan,
8. dan sektor-sektor lainnya.
Dalam penyaluran kredit, pihak perbankan dan pihak debitur harus menjalin hubungan baik agar segala proses yang akan dilaksanakan dapat
berjalan lancar. Dalam hal inilah peran account officer diperlukan sebagai point of contract antar bank dengan pihak customer yang memelihara
hubungan dengan nasabah dan wajib memonitor seluruh kegiatan nasaabah secara terus menerus.Perbankan harus teliti dalam memberikan fasilitas
kepada nasabah. Pertimbangan pemberian fasilitas kepada nasabah harus dipandang secara menyeluruh atas kebutuhannya, baik keperluan cash loan
maupun non-cash loan dalam suatu periode tahunan.
4. Aspek Penilaian Kredit
Ada beberapa aspek yang diperlukan perbankan sebagai bahan pertimbangan dalam penyaluran kredit,yaitu :
a. Aspek yuridis,
b. Aspek pemasaran,
Universitas Sumatera Utara
c. Aspek manajemen dan organisasi,
d. Aspek teknis,
e. Aspek keuangan.
Penelitian ini lebih berfokus pada penilaian aspek keuangan dengan menggunakan beberapa variabel berupa rasio keuangan yang diperkirakan
berpengaruh terhadap penyaluran kredit, yaitu: 1
QR Quick Ratio Rasio ini hampir sama dengan Current Ratio, namun perbedaannya terletak
pada jumlah aktiva lancar yang digunakan. Menurut Salam dan Wahyudi 2003 : 4.4, “Quick ratio hanya mempertimbangkan asset yang mudah atau
cepat menjadi uang kas untuk melihat kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya”. Pendapat ini juga senada dengan pendapat Veithzal dan
Andria 2007 : 350 bahwa “Quick ratio menunjukan berapa rupiah dari aktiva lancar yang segera dapat dicairkan untuk membiayai setiap rupiah utang
jangka pendek tanpa menunggu pencairan persediaan”. Rumusnya sebagai berikut.
Quick Ratio = Cash+ Marketable sec.+ Acc.Receiv. X100
Total of Current Liabilities
2 NPM Net Profit Margin
Rasio ini menunjukan persentase laba bersih terhadap penjualan bersih. Laba
Universitas Sumatera Utara
bersih adalah laba operasi bersih ditambah dikurangi pendapatan beban di luar operasi dikurangi dengan pajak penghasilan badan untuk periode
tersebut”. Semakin besar rasio ini, semakin besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban di luar operasi dan pajak penghasilan, yang sekaligus
juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba bersih. Rumusnya sebagai berikut.Kasmir:2008.
Net Profit Margin = Earning after interest and tax X 100 Net Sales
3 DER Debt to Equity Ratio
Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan
utang. Bagi perusahaan, semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan
pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva.Kasmir:2008.
Debt to Equity Ratio = Total debt X 100
Total equity
Universitas Sumatera Utara
4 ROA Return On Assets Rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Semakin rendah rasio ini maka semakin kurang baik,
demikian pula sebaliknya.Kasmir:2008.
Return on assets = X 100
5. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit Ada beberapa aspek yang diperlukan perbankan sebagai bahan pertimbangan
dalam pemberian kredit pada debiyur yaitu dengan 5 of C dan studi kelayakan. Dengan 5 of C, yaitu:
a Character; analisis ini untuk mengetahui sifat atau watak calon nasabah.
Watak dapat dilihat dari masa lalu nasabah melalui pengamatan, pengalaman, riwayat hidup, maupun hasil wawancara.
b Capacity; analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan nasabah
dalam membayar kredit. Untuk menilai kemampuan nasabah dapat dinilai dari dokumen yang dimiliki, hasil konfirmasi dengan pihak yang memiliki
kewenangan mengeluarkan surat tertentu misalnya penghasilan seseorang, hasil wawancara atau melalui perhitungan rasio keuangan.
c Capital; untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk membiayai
kredit. Hal ini penting karena bank tidak akan membiayai kredit tersebut
Universitas Sumatera Utara
100. Artinya harus ada modal dari nasabah. Tujuannya adalah jika nasabah juga ikut memiliki modal yang ditanamkan pada kegiatan tersebut,
nasabah juga akan merasa memiliki sehingga termotivasi untuk bekerja sungguh-sungguh agar usaha tersebut berhasil, dan mampu membayar
kewajiban kreditnya. d
Condition; yaitu kondisi umum saat ini dan yang akan datang tentunya. Kondisi yang akan dinilai terutama kondisi ekonomi saat ini, apakah layak
untuk membiayai kredit untuk sektor tertentu. e
Collateral; merupakan jaminan yang diberikan nasabah kepada bank dalam rangka pembiayaan kredit yang diajukannya. Jaminan ini digunakan
sebagai alternatif terakhir bagi bank untuk berjaga-jaga kalau terjadi kemacetan terhadap kredit yang dibiayai.
6. Ratio keuangan 6.1. Pengertian Rasio Keuangan