terhadap variabel dependen. Hipotesis yang dikemukakan untuk penelitian ini diatur sebagai berikut.
H : QR, DER, NPM, ROA debitur tidak berpengaruh terhadap permohonan
Kredit Modal Kerja baik secara parsial maupun secara simultan. H
1
: QR, DER, NPM, ROA debitur berpengaruh terhadap permohonan Kredit Modal Kerja baik secara parsial maupun secara simultan.
Hipotesis yang menguji pengaruh QR, DER, NPM dan ROA terhadap permohonan Kredit Modal Kerja baik secara parsial mapupun simultan
dijelaskan melalui uji t dan uji F berikut ini.
4.1. Uji statistik t
Tujuan dilakukannya uji statistik t adalah untuk melihat ada atau tidak pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen secara individu
parsialBerikut ini ketentuan untuk menolak atau menerima hipotesis. a
Perbandingan t hitung dengan t tabel Jika statistik t hitung statistik t tabel, maka H
ditolak dan H
1
diterima. Jika statistik t hitung statistik t tabel, maka H
diterima dan H
1
ditolak. b
Nilai probabilitas tingkat signifikansi Jika probabilitas 0.05, maka H
ditolak dan H
1
diterima. Jika probabilitas 0.05, maka H
diterima dan H
1
ditolak. Uji signifikansi parsial dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji Statistik t
Sumber : diolah dengan SPSS 18, 2010 Berikut ini penulis mendeskripsikan pengaruh parsial dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen yaitu pengaruh kondisi likuiditas terhadap pemberian kredit, pengaruh kondisi profitabilitas terhadap
pemberian kredit, dan pengaruh kondisi solvabilitas terhadap pemberian kredit.
1 Pengaruh kondisi likuiditas terhadap pemberian kredit
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibanutang jangka pendek. Kegunaan rasio ini adalah untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajibanutang pada saat ditagih. Kondisi likuiditas debitur dalam
penelitian ini diwakili oleh Quick Ratio.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
3.942E8 2.166E8
1.820 .092 QR
1.218E8 1.626E8
.196 .749 .467
.630 1.588
DER 5.800E8
2.499E8 .570
2.321 .037 .714
1.400 NPM
-4.066E8 8.418E8
-.112 -.483 .637
.807 1.239
ROA -5.999E8
1.607E9 -.101
-.373 .715 .594
1.684 a. Dependent Variable: KMK
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.7, variabel QR X
1
diperoleh p-value sebesar 0.467 0.05 dan hasil t tabel
α ; n-1 untuk TINV 0.05;17 adalah 1.740. Nilai t hitung t tabel 0.794 1.740. Hal ini mengindikasikan H
diterima dan H
1
ditolak, yang berarti bahwa QR tidak berpengaruh terhadap pemberian KMK secara parsial.
2 Pengaruh kondisi solvabilitas terhadap pemberian kredit
Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Hal ini berarti, berapa besar beban utang yang
ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Kondisi solvabilitas debitur dalam penelitian ini diwakili oleh Debt to Equity Ratio.
Berdasarkan tabel 4.7, variabel DER X
2
diperoleh p-value 0.037 0.05 dan hasil t table
α ; n-1
untuk TINV 0.05;17 adalah 1.740. Nilai t
hitung t tabel 2.321 1.740. Hal ini mengindikasikan H
1
diterima dan H ditolak yang berarti bahwa DER berpengaruh terhadap pemberian KMK
secara parsial.
3 Pengaruh kondisi profitabilitas terhadap pemberian kredit
Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dari berbagai sumber yang dimilikinya, juga
mengetahui hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen bisnis perbankan. Sastradipoera, 2004 : 176. Kondisi profitabilitas debitur
Universitas Sumatera Utara
dalam penelitian ini diwakili oleh variable Net Profit Margin dan Return On Assets.
Berdasarkan tabel 4.7, variabel NPM X
3
diperoleh p-value sebesar 0.637 0.05 dan hasil t ta
bel α ; n-1 untuk TINV 0.05;17 adalah 1.740. Nilai t hitung t tabel -0.483 1.740. Hal ini mengindikasikan H
diterima dan H
1
ditolak, yang berarti bahwa NPM tidak berpengaruh terhadap pemberian KMK secara parsial. Sedangkan variabel ROA X
4
diperoleh p-value sebesar 0,715 0.05 dan hasil t t abel α ; n-1 untuk
TINV 0.05;17 adalah 2.110. Nilai t hitung t tabel -0.373 1.740. Hal ini mengindikasikan H
diterima dan H
1
ditolak, yang berarti bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap pemberian KMK secara parsial.
. 4.2. Uji statistik F
Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Assets secara simultan terhadap pemberian
Kredit Modal Kerja. Berikut ini ketentuan untuk menolak atau menerima hipotesis.
a Perbandingan F hitung dengan F tabel
Jika statistik F hitung statistik F tabel, maka H ditolak dan H
1
diterima. Jika statistik F hitung statistik F tabel, maka H
diterima dan H
1
ditolak.
Universitas Sumatera Utara
b Nilai probabilitas tingkat signifikansi
Jika probabilitas 0.05, maka H ditolak dan H
1
diterima. Jika probabilitas 0.05, maka H
diterima dan H
1
ditolak. Uji signifikansi simultan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Uji Statistik F
Sumber : diolah dengan SPSS 18, 2010 Hasil uji F dalam tabel Anova, menunjukkan nilai F hitung sebesar 2.550
dan nilai signifikansi sebesar 0.089 0.05. Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel yang diperoleh melalui fungsi FINV pada
Microsoft Excel. Hasilnya diketahui bahwa nilai F tabel untuk FINV adalah 3.34. Nilai F hitung F tabel 2.550 3.34. Kesimpulan : H
1
ditolak dan H
o
dterima, berarti variabel Quick Ratio,Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Assets secara simultan serentak tidak berpengaruh terhadap
penyaluran Kredit Modal Kerja.
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 4.517E17
4 1.129E17
2.550 .089
a
Residual 5.758E17
13 4.429E16
Total 1.027E18
17 a. Predictors: Constant, ROA, NPM, DER, QR
b. Dependent Variable: KMK
Universitas Sumatera Utara
C. Pembahasan Hasil Statistik