- Petugas kesehatan yang berhubungan dengan darah dan sekret penderita
infeksi HIV -
Penerima transfusi darah dan produk darah -
Janin yang dikandung oleh ibu pengidap HIV Sarwono,1992
2.1.3. Patogenesis HIVAIDS
Setelah memasuki  sel, HIV melepaskan selubungnya uncoated, virus ini mampu mengkode enzim khusus,  reverse transcriptase, yang memungkinkan
DNA ditranskripsi dari RNA. Sehingga HIV dapat menggandakan gen mereka sendiri. DNA virus bergabung dengan DNA  host-nya  dan ini adalah dasar dari
infeksi kronis HIV.  Sasaran utama virus HIV adalah subset limfosit yang berasal dari  thymus, yaitu sel helperinducer. Pada permukaan  sel ini terdapat molekul
glikoprotein disebut CD4, yang diketahui berikatan dengan glikoprotein envelope HIV. Kerusakan CD4 pada limfosit ini merupakan salah satu penyebab terjadinya
efek imunosupresif oleh virus. HIV yang telah masuk kedalam sel limfosit CD4 tersebut akan mengadakan multiplikasi dengan cara menumpang dalam proses
pertumbuhan sel inangnya, mengadakan replikasi  dan merusak sel tersebutMurtiastutik, 2008.
Sel limfosit CD4 berperan sebagai pengatur utama respon imun. Ketika sel ini diaktifkan oleh kontak dengan antigen, mereka akan berespon melalui
pembelahan sel dan menghasilkan limfokin  seperti interferon,  interleukin  dan tumour necrosing  factor. Limfokin ini berfungsi sebagai hormon lokal yang
mengendalikan pertumbuhan dan maturasi sel limfosit tipe lainnya, terutama sel sitotoxicsupressor  CD8 dan limfosit B penghasil antibodi. Awal setelah
terinfeksi HIV, respon antibodi belum terganggu, sehingga timbul respon antibodi terhadap  envelope    dan protein core virus yang merupakan bukti prinsip adanya
infeksi HIV  Murtiastutik, 2008. Selama replikasi virus, protein struktural diproduksi, dua dari antibodi untuk melawan virus digunakan secara ekstensif
untuk mendiagnosa infeksi HIV-1,yaitu  core protein p24  dan glikoprotein envelope gp41. Sedangkan HIV-2 bisa dibedakan dari HIV-1 dengan melihat
glikoprotein envelope gp36-nya Arthur,1998.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap lebih lanjut akibat gangguan produksi limfokin oleh limfosit CD4, fungsi sel-sel lainnya seperti monosit, makrofag dan sel Natural killer juga
ikut  terganggu. Infeksi progresif HIV  akhirnya akan menyebabkan penurunan imunitas yang progresif Murtiastutik, 2008.
2.1.4. Klasifikasi dan Gejala Klinis HIVAIDS