Kuisioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi “product moment” dan uji
Cronbach Cronbach Alpha dengan menggunakan program SPSS versi 17. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakter yang hampir
sama dengan sampel dalam penelitian ini. Jumlah sampel dalam uji validitas dan reliabilitas ini ada sebanyak 25 orang. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat
dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner
Variabel No.
Total Pearson
Correlation Status
Alpha Status
Pengetahuan 1
0,644 Valid
0,807 Reliabel
2 0,823
Valid Reliabel
3 0,608
Valid Reliabel
4 0,906
Valid Reliabel
5 0,780
Valid Reliabel
6 0,399
Valid Reliabel
7 0,499
Valid Reliabel
8 0,512
Valid Reliabel
Sikap 1
0,578 Valid
0,699 Reliabel
2 0,638
Valid Reliabel
3 0,797
Valid Reliabel
4 0,669
Valid Reliabel
4.5. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dengan menggunakan tekhnik komputerisasi menggunakan program komputer SPSS Statistical Package for Social Sciences
dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diuraikan dalam bentuk narasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
SMA N 2 Medan Pada tahun 1950 adalah SMA Tentara Pelajar yang pada tahun 1952 menjadi SMA Negeri 2 Medan yang beralamat di Jalan Prof. H.M
Yamin No 41 B. Pada tahun 1978 pindah ke Jalan Karangsari No 435 Medan Polonia, dimana pada tanggal 22 Desember 1978 terbitlah SK Surat Keputusan
pemutahiran No.037101978 . SMA N 2 Medan dipercaya sebagai Sekolah Rintisan SKMSSN Sekolah Kategori Mandiri Sekolah Standar Nasional dan
Sekolah Rintisan Pusat Sumber Belajar PSB Inti mewakili sekian banyaknya sekolah negeriswasta yang ada di Indonesia.
Sebagai sarana pendukung SMA N 2 Medan memiliki laboratorium komputer, laboratorium multimedia, laboratorium bahasa, ruang PSB,
laboratorium IPA, dan perpustakaan. SMA N 2 Medan memiliki berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler ekskul, misalnya OSIS Organisasi Siswa Intra
Sekolah, pramuka, paskibra, dan Palang Merah Remaja PMR. PMR 001 ini menjadi PMR pertama di Sumut, siswai yang menjadi anggota organisasi ini
turut dalam pengembangan unit kesehatan sekolah UKS yang dibina langsung oleh guru dan bekerjasama dengan PMI Palang Merah Indonesia Medan .UKS
merupakan salah satu usaha yang dilakukan sekolah untuk membantu meningkatkan kesehatan siswasiswi.Dan juga seminar-seminar yang
berhubungan dengan masalah remaja seperti tentang bahaya narkoba dan penyakit menular seksual sering diadakan di sekolah ini.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini merupakan hal yang penting. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini juga ingin dilihat gambaran responden
apakah sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Beberapa gambaran karakteristik
Universitas Sumatera Utara
responden ditampilkan di bawah ini juga ditampilkan tabel distribusi frekuensinya.
A. Kelompok Umur Responden
Pada penelitian ini umur responden merupakan salah satu karakteristik yang ditampilkan distribusinya. Di bawah ini terdapat tabel yang menggambarkan
distribusi responden berdasarkan kelompok umur di SMA N 2 Medan.
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di SMA N 2 Medan
Tahun 2010
Umur Jumlah orang
15 tahun 19
19 16 tahun
52 52
17 tahun 28
28 18 tahun
1 1
Jumlah 100
100 Berdasarkan tabel 5.1 di atas diketahui bahwa umur responden yang paling
banyak adalah 16 tahun yaitu sebanyak 52, sedangkan yang paling sedikit adalah 18 tahun sebanyak 1. Hal ini menunjukkan bahwa umur responden pada
umumnya masih dalam kategori remaja.
B. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan karakteristik yang digambarkan peneliti. Di bawah ini terdapat tabel distribusi responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SMA N 2 Medan
tahun 2010
Jenis Kelamin Jumlah orang
Laki-Laki 50
50 Perempuan
50 50
Jumlah 100
100 Berdasarkan tabel 5.2 di atas diketahui bahwa laki-laki dan perempuan
yang menjadi responden adalah sama jumlahnya yaitu sebanyak 50 orang 50.
Universitas Sumatera Utara
C. Tempat Tinggal
Karakterisitik berikut yang ditampilkan distribusi frekuensinya oleh peneliti adalah tempat tinggal responden. Di bawah ini terdapat tabel distribusi frekuensi
responden berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya.
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Tinggal Responden di SMA N 2
Medan Tahun 2010
Tempat Tinggal Jumlah orang
Orang tua 93
93 Saudara
4 4
Kost 3
3 Jumlah
100 100
Berdasarkan tabel 5.3 di atas diketahui bahwa sebagian besar sebanyak 93 orang 93 responden tinggal bersama orang tua dan sebagian kecil saja yang
tinggal di kost yaitu 3 orang 3.
D. Kelas Responden
Karakterisitik berikut yang ditampilkan distribusi frekuensinya oleh peneliti adalah kelas responden. Di bawah ini terdapat tabel distribusi frekuensi
responden berdasarkan kelasnya di SMA N 2 Medan tahun 2010.
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kelas Responden di SMA N 2 Medan
Tahun 2010.
Kelas Jumlah Orang
XI 50
50 XII
50 50
Jumlah 100
100 Berdasarkan tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa kelas XI dan XII sama
jumlahnya yaitu masing-masing 50 orang 50.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3.Pengetahuan Responden Tentang HIVAIDS
Pengetahuan responden tentang penyakit HIVAIDS di SMA N 2 Medan tahun 2010 dapat di lihat pada tabel distribusi frekuensi di bawah. Pada
tabel dapat dilihat bagaimana jawaban dari setiap pertanyaan mengenai pengetahuan yang ditanyakan kepada responden.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden dari Pertanyaan Pengetahuan
Nomor 5 dan 7. Pertanyaan
Skor 0 Skor 1
Skor 2 Jumlah
n N
N N
5.Pengetahuan tentang cara
penularan HIVAIDS
1 1 17 17
82 82 100 100
7.Pengetahuan tentang cara
pencegahan HIVAIDS
1 1 16 16
83 83 100 100
Berdasarkan Tabel 5.5.,pertanyaan yang mendapat skor 1 paling banyak pada pertanyaan tentang cara penularan HIVAIDS yaitu 17 orang 17,
pertanyaan yang mendapat skor 2 paling banyak pada pertanyaan tentang cara pencegahan HIVAIDS yaitu 83 orang 83, sedangkan untuk skor 0 kedua
pertanyaan mendapat jumlah yang sama yaitu masing-masing 1 orang 1.
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden dari Pertanyaan Pengetahuan Nomor 4
Pertanyaan Skor 0
Skor 1 Skor 2
Skor 3 Jumlah
N N
N n
N
4.Pengetahuan kelompok resiko
tinggi terkena HIVAIDS
1 1 11 11 30 30
58 58 100 100 Berdasarkan Tabel 5.6.,persentase terendah adalah skor 0 yaitu sebanyak 1
orang 1 sedangkan persentase tertinggi adalah skor 3 sebanyak 58 orang 58.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden dari Pertanyaan Pengetahuan Nomor 1,2,3,6, dan 8.
Pertanyaan Jawaban Responden
Benar Salah
n N
1. Pengetahuan tentang definisi AIDS
88 88
12 12
2. Pengetahuan tentang virus HIV mengganggu tubuh
dengan cara menyerang sistem imun
98 98
2 2
3.Pengetahuan tentang bayi bisa terkena HIV dari ibunya
yang terinfeksi HIVAIDS 93
93 7
7
6. Pengetahuan tentang orang yang baru terinfeksi HIV bisa
terlihat normalsehat 70
70 30
30
8.Pengetahuan tentang HIVAIDS sudah bisa
disembuhkan secara total dengan obat anti virus
66 66
34 34
Berdasarkan tabel 5.7., sebanyak 98 orang 98 menjawab pertanyaan tentang virus HIV mengganggu tubuh dengan cara menyerang sistem imun
dengan benar dan jawaban yang paling banyak salah adalah pertanyaan tentang HIVAIDS sudah bisa disembuhkan secara total dengan obat anti virus yaitu 34
orang 34. Hasil uji tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel 5.8.
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Responden Pengetahuan
Frekuensi Persentase
Baik 75
75 Sedang
25 25
Kurang
Total 100
100
Berdasarakan tabel 5.8., tingkat pengetahuan responden mengenai penyakit HIVAIDS paling banyak berada dalam kategori baik yaitu 75 orang
75, diikuti dengan kategori sedang yaitu 25 orang 25 dan tidak ada yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki pengetahuan kurang atau 0 orang 0. Hasil uji tingkat pengetahuan responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Responden berdasarkan Kelompok Usia
Usia Pengetahuan
Total Baik
Sedang Kurang
n N
N
15 tahun 14
73,7 5
26,3 19
16 tahun 38
73,1 14
26,9 52
17 tahun 23
82,1 5
17,9 28
18 tahun 1
100 1
Total 46
46 52
52 100
Berdasarkan tabel 5.9., dapat dilihat bahwa pada usia 15 tahun yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 14 orang 73,7, pengetahuan sedang 5
orang 26,3 dan tidak ada yng memiliki pengetahuan kurang. Pada usia 16 tahun yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 38 orang 73,1, pengetahuan
sedang 14 orang 26,9 dan pengetahuan kurang tidak ada. Pada usia 17 tahun sebanyak 23 orang 82,1 memiliki pengetahuan baik, 5 orang 17,9
berpengetahuan sedang dan tidak ada yang memiliki pengetahuan kurang. Sedangkan pada usia 18 tahun yang memiliki pengetahuan sedang sebanyak
1orang 100. Data lengkap hasil uji tingkat pengetahuan responden berdasarakan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.10.
Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Pengetahuan Total
Baik Sedang
Kurang N
N N
Laki-laki 34
68 16
32 50
Perempuan 41
82 9
18 50
Total 75
76 25
25 100
Berdasarkan tabel 5.10., responden dengan jenis kelamin perempuan mempunyai tingkat pengetahuan baik yang paling banyak yaitu 41 orang 82
disesuaikan dengan proporsi jenis kelamin dalam keseluruhan sampel .
Data
Universitas Sumatera Utara
lengkap hasil uji tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelas dapat dilihat pada tabel 5.11.
Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Responden berdasarkan kelas
Kelas Pengetahuan
Total Baik
Sedang Kurang
n N
N XI
36 72
14 28
50 XII
39 78
11 22
50
Total 75
75 25
25 100
Berdasarkan tabel 5.11., responden yang berasal dari kelas XII paling banyak memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 39 orang 78,dan kelas XI
yang paling banyak memiliki pengetahuan sedang sebanyak 14 orang 28. Data lengkap hasil uji tingkat pengetahuan responden berdasarkan tempat tinggal dapat
dilihat pada tabel 5.12.
Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Responden berdasarkan tempat tinggal
Tempat tinggal Pengetahuan
Total Baik
Sedang Kurang
n N
N
Orang tua 70
75,3 23
24,7 93
Saudara 3
75 1
25 4
Kost 2
66,7 1
33,3 3
Total 75
75 25
25 100
Berdasarkan tabel 5.12., responden yang tinggal bersama orang tua paling banyak memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 70 orang 75,3, dan yang
tinggal di kost yang paling sedikit memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 2 orang 66,7. Dan pengetahuan sedang paling banyak pada responden yang
tinggal di kost yaitu 1 orang 33,3.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Sikap Responden Terhadap Penyakit HIVAIDS
Sikap menggambarkan reaksi atau respon tertutup dari responden terhadap penyakit HIVAIDS. Di bawah dapat dilihat distribusi sikap responden terhadap
penyakit HIVAIDS.
Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden dari Pernyataan Sikap Pernyataan
Jawaban Responden Setuju
Tidak setuju N
n
1. sikap pencegahan penularan HIVAIDS dapat dilakukan
dengan tidak memakai narkoba 91
91 9
12
2 sikap saya akan menjauhi teman saya yang terinfeksi HIVAIDS
62 62
38 38
3. sikap tidak akan mau
bersalaman dengan orang yang terinfeksi HIVAIDS
30 30
70 70
4. Sikap menghindari penggunaan kolam renang dan toilet yang
sama dengan penderita HIVAIDS
67 67
37 37
Berdasarkan tabel 5.13., dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sikap setuju paling banyak pada pernyataan pencegahan penularan HIVAIDS
dapat dilakukan dengan tidak memakai narkoba yaitu 91 orang 91 dan yang paling banyak menyatakan sikap tidak setuju adalah pada pernyataan tidak akan
mau bersalaman dengan orang yang terinfeksi HIVAIDS sebanyak 70 orang 70. Data lengkap uji tingkat sikap responden pada tabel 5.14.
Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Sikap Responden Pengetahuan
Frekuensi Persentase
Baik 23
23 Sedang
55 55
Kurang 22
22
Total 100
100
Berdasarakan tabel 5.14., tingkat sikap responden mengenai penyakit HIVAIDS paling banyak berada dalam kategori sedang yaitu 55 orang 55,
diikuti dengan kategori baik yaitu 23 orang 23 dan paling sedikit berada pada
Universitas Sumatera Utara
kategori kurang yaitu 22 orang 22. Hasil uji tingkat sikap responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.15
Tabel 5.15. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Sikap Responden berdasarkan Usia
Usia Sikap
Total Baik
Sedang Kurang
n N
N
15 tahun 4
21,1 11
57,9 4
21,1 19
16 tahun 13
25 27
51,9 12
23,1 52
17 tahun 6
21,4 17
60,7 5
17,9 28
18 tahun 1
100 1
Total 23
23 55
55 22
22 100
Berdasarkan tabel 5.9., dapat dilihat bahwa pada usia 15 tahun yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 4 orang 21,1, pengetahuan sedang 11
orang 57,9 dan 4 orang 21,1 yang memiliki sikap kurang. Pada usia 16 tahun yang memiliki sikap baik 13 orang 25, sikap sedang terbanyak dengan
27 orang 51,9 dan sikap kurang 12 orang 23,1. Pada usia 17 tahun sebanyak 6 orang 21,4 memiliki sikap baik, 17 orang 60,7 bersikap
sedang dan 5orang 17,9 yang memiliki sikap kurang. Sedangkan pada usia 18 tahun yang memiliki sikap buruk sebanyak 1 orang 100. Data lengkap hasil uji
tingkat sikap responden berdasarakan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.16.
Tabel 5.16. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Sikap Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Sikap Total
Baik Sedang
Kurang N
n N
Laki-laki 12
24 27
54 11
22 50
Perempuan 11
22 28
56 11
22 50
Total 23
23 55
55 22
22 100
Berdasarkan tabel 5.16., responden laki-laki yang mempunyai tingkat sikap baik yang paling banyak yaitu 12 orang 24 disesuaikan dengan proporsi
angkatan dalam keseluruhan sampel. Data lengkap hasil uji tingkat sikap responden berdasarakan kelas dapat dilihat pada tabel 5.17.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Sikap Responden berdasarkan Kelas
Kelas Sikap
Total Baik
Sedang Kurang
N N
N XI
12 24
24 48
14 28
50 XII
11 22
31 62
8 16
50
Total 23
23 55
55 22
22 100
Berdasarkan tabel 5.17., responden yang berasal dari kelas XI memiliki sikap baik paling banyak yaitu 12 orang 24. Sedangkan kelas XII memiliki
sikap sedang yang paling banyak yaitu 31 orang 62. Sikap kurang paling banyak pada kelas XI yaitu 14 orang 28. Hasil Uji sikap responden
berdasarkan tempat tinggal dapat dilihat tabel 5.18.
Tabel 5.18. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Sikap Responden berdasarkan Tempat tinggal
Tempat tinggal
Sikap Total
Baik Sedang
Kurang N
N n
Orang tua 23
24,7 51
54,8 19
20,4 93
Saudara 3
75 1
25 4
Kost 1
33,3 2
66,7 3
Total 23
23 55
55 22
22 100
Berdasarkan tabel 5.18., responden yang memiliki sikap baik paling banyak tinggal dengan orang tua ada 23 orang 24,7. Begitu juga sikap sedang
paling banyak pada responden yang tinggal dengan orang tua sebanyak 51 orang 54,8. Dan sikap kurang paling banyak pada responden yang kost yaitu 2 orang
66,7 disesuaikan dengan proporsi tempat tinggal dari keseluruhan sampel. Hasil uji tingkat sikap responden berdasarkan pengetahuan dapat dilihat pada
tabel 5.19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Sikap Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Tingkat sikap Total
Baik Sedang
Kurang n
N N
Baik 20
26,7 41
58,7 11
14,7 75
Sedang 3
12 11
44 11
44 25
Kurang
Total 23
23 55
55 22
22 100
Berdasarkan tabel 5.19., dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak memiliki sikap yang sedang yaitu 41orang
58,7 sedangkan 20 orang yang berpengetahuan baik 26,7memiliki pengetahuan sedang.
5.1.5. Tindakan Responden terhadap Penyakit HIVAIDS
Tindakan merupakan perwujudan sikap responden terhadap penyakit HIVAIDS. Di bawah dapat dilihat bagaimana distribusi tindakan responden
terhadap penyakit HIVAIDS tersebut.
Tabel 5.20. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden dari Pertanyaan Tindakan
Pertanyaan Tindakan
Total Ya
Tidak N
n
1.Mencari informasi tentang penyakit HIVAIDS
79 79
21 21
100 2.Mengikuti kegiatan yang
berhubungan dengan AIDS 54
54 46
46 100
3.Berusaha untuk terhindar dari HIVAIDS
99 99
1 1
100 4.Mengajak orang disekitar
untuk turut mencegah penularan HIVAIDS
80 80
20 20
100
Berdasarkan tabel 5.20.,dapat dilihat bahwa frekuensi mencari informasi tentang penyakit HIVAIDS paling banyak menjawab ya sebanyak 79 orang
79, untuk tindakan mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan AIDS yang
Universitas Sumatera Utara
menjawab tertinggi adalah ya sebanyak 54 orang 54, berusaha terhindar dari HIVAIDS hampir semua menjawab ya 99, sedangkan untuk mengajak orang
sekitar turut mencegah penularan HIVAIDS dijawab ya oleh 80 orang 80. Data lengkap frekuensi hasil uji tingkat tindakan responden pada tabel 5.21.
Tabel 5.21. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Tindakan Responden Tindakan
Frekuensi Persentase
Baik 35
35 Sedang
60 60
Kurang 5
5
Total 100
100
Berdasarakan tabel 5.21., tingkat tindakan responden mengenai penyakit HIVAIDS paling banyak berada dalam kategori sedang yaitu 60 orang 60,
dan paling rendah berada dalam kategori kurang yaitu 5 orang 5. Data lengkap frekuensi hasil uji tingkat tindakan berdasarkan usia pada tabel 5.22.
Tabel 5.22. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Tindakan Responden berdasarkan Usia
Usia Tingkat tindakan
Total Baik
Sedang Kurang
n N
N
15 tahun 2
10,5 16
82,4 1
5,3 19
16 tahun 18
34,6 30
57,7 4
7,7 52
17 tahun 14
50 14
50 28
18 tahun 1
100 1
Total 35
35 60
60 5
5 100
Dari tabel 5.22., dapat dilihat bahwa pada usia 15 tahun yang paling banyak adalah yang mempunyai tindakan sedang 16 orang 82,4. Pada usia 16
tahun juga yang paling banyak adalah tindakan sedang sebanyak 30 orang 57,7. Untuk usia 17 tahun sama antara tindakan baikd an sedang masing-
masing 14 orang 50, dan untuk usia 18 tahun tindakannya baik 1 orang 100. Data lengkap frekuensi hasil uji tingkat tindakan berdasarkan jenis
kelamin pada tabel 5.23.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Tindakan Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Tingkat Tindakan Total
Baik Sedang
Kurang N
n N
Laki-laki 15
30 30
60 5
10 50
Perempuan 20
40 30
60 50
Total 35
35 60
60 5
10 100
Berdasarkan tabel 5.23., responden yang laki-laki dan perempuan sama sama paling banyak memiliki tindakan sedang sebanyak 30 orang 60. Data
lengkap frekuensi hasil uji tingkat tindakan berdasarkan kelas pada tabel 5.24.
Tabel 5.24. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Tindakan Responden berdasarkan Kelas
Kelas Tingkat Tindakan
Total Baik
Sedang Kurang
N N
n
XI 10
20 35
70 5
10 50
XII 25
50 25
50 50
Total 35
35 60
60 5
5 100
Berdasarkan tabel 5.24., responden yang berasal dari kelas XI paling banyak memiliki tindakan sedang sebanyak 35 orang 70. Sedangkan untuk
kelas XII memiliki tindakan baik dan sedang yang sama masing-masing 25 orang 50. Hasil uji tindakan responden berdasarkan tingkat pengetahuan
dapat dilihat tabel 5.25.
Tabel 5.25. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Tindakan Responden berdasarkan Tempat Tinggal
Tempat Tinggal
Tingkat Tindakan Total
Baik Sedang
Kurang n
N N
Orang tua 34
36,6 55
59,1 4
4,3 93
Saudara 4
100 4
Kost 1
33,3 1
33,3 1
33,3 3
Total 35
35 60
60 5
5 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.25., dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik paling banyak tinggal bersama orang tua yaitu 34 orang 36,6,
dan tindakan sedang paling banyak pada responden yang tinggal dengan saudara yaitu 4 orang 100. Untuk tindakan kurang paling banyak pada anak kost yaitu
1 orang 33,3. Hasil uji tindakan responden berdasarkan tingkat sikap dapat dilihat pada tabel 5.26.
Tabel 5.26. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Tindakan Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Tingkat Tindakan Total
Baik Sedang
Kurang n
N N
Baik 28
37,3 45
60 2
2,7 75
Sedang 7
28 15
60 3
12 25
Kurang
Total 35
35 60
60 5
5 100
Berdasarkan tabel 5.26., dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebagian besar memiliki tindakan sedang yaitu 45 orang 60.
Responden yang memiliki pengetahuan sedang paling banyak memiliki tindakan yang sedang yaitu 15 orang 60. Hasil uji tindakan responden berdasarkan
tingkat sikap dapat dilihat pada tabel 5.27.
Tabel 5.27. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Tindakan Responden berdasarkan Tingkat Sikap
Tingkat Sikap
Tingkat Tindakan Total
Baik Sedang
Kurang N
n N
Baik 9
39,1 13
56,5 1
4,3 23
Sedang 22
40 33
60 55
Kurang 4
18,2 14
63,6 4
18,2 22
Total 35
35 60
60 5
5 100
Berdasarkan tabel 5.27., dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap baik sebagian besar memiliki tindakan sedang yaitu 13 orang 56,5.
Responden yang memiliki sikap sedang paling banyak memiliki tindakan yang
Universitas Sumatera Utara
sedang yaitu 33 orang 60, dan responden dengan sikap yang kurang memiliki tindakan yang sedang sebanyak 14 orang 63,6.
5.1.6 Pertanyaan Tambahan Di bawah ini dapat dilihat tabel distribusi dari pertanyaan tambahan yang
diberikan pada responden di SMA N 2 Medan tahun 2010 dimana dari 100 orang responden memiliki lebih dari satu sumber informasi penyakit HIVAIDS.
Tabel 5.28 Distribusi Sumber Informasi Penyakit HIVAIDS yang Didapatkan
Responden di SMA N 2 Medan Tahun 2010
Sumber Informasi Jumlah orang
Jalur pendidikan guru, tenaga kesehatan 77
26,2 Media cetak leaflet, poster, buku
74 25,2
Media elektronik internet, radio, televisi 83
28,2 Lingkungan social orang tua, teman
60 20,4
Jumlah 294
100 Dari tabel 5.28., di atas didapati bahwa sumber informasi responden
hampir merata dari jalur pendidikan 77 orang 26,2, media cetak 74 orang 25,2, lingkungan sosial 60 orang 20,4 dan terbanyak dari media elektronik
83 orang 28,2.
5.2. Pembahasan 5.2.1.Karakteristik Responden
Pembahasan ini dikaitkan dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, tindakan terhadap penyakit HIVAIDS. Responden dari
penelitian ini adalah siswasiswi yang mempunyai beberapa karakteristik . Dari segi usia, sesuai tabel 5.1. usia responden antara 15-18 tahun dengan usia
terbanyak 16 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden termasuk kategori kelompok remaja dan dewasa produktif usia 15-24 tahun, dan menjadi salah satu
kelompok yang paling rentan terhadap HIVAIDS WHO, 2010. Menurut tabel 5.11 dan tabel 5.24 responden yang berada pada kelas XII
memiliki tingkat pengetahuan dan tindakan yang lebih baik dibandingkan kelas
Universitas Sumatera Utara
XI. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan seseorang dengan tingkat pengetahuannya. Dari hasil penelitian Prihyugiarto 2008 yang dikutip
Wijaya, 2010, faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang tentang HIVAIDS adalah tingkat pendidikan. Dikatakan bahwa pada kelompok
yang berpendidikan tinggi akan memberikan tingkat pengetahuan tentang HIVAIDS yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok dengan pendidikan
rendah. Tingkat pendidikan yang tinggi akan meningkatkan cara seseorang memahami dan mengolah informasi HIVAIDS yang diperoleh dari berbagai
sumber informasi seperti media cetak, media elektronik dan penyuluhan dari petugas kesehatan. Banyaknya informasi yang diperoleh seseorang dari sumber-
sumber informasi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Dalam hal ini sumber informasi responden kelas XI dan XII hampir sama baik dari media
elekrtonik, jalur pendidikan maupun media cetak. Menurut tabel 5.3., 93 orang responden tinggal bersama orang tuanya. Dan
didapati responden yang tinggal bersama oran tua memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang lebih baik daripada yang tinggal dengan saudara ataupun kost.
Hal ini mungkin menunjukkan adanya peran orang tua dalam membimbing anaknya terkhusus untuk penyakit HIVAIDS.
Menurut tabel 5.10., tabel 5.16., dan 5.23., tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan tidak terlalu berbeda pada perempuan dan laki-laki. Ini berarti bahwa
perbedaan jenis kelamin tidak menggambarkan tingkat perilaku. Hal ini mungkin terjadi karena adanya faktor tempat tinggal terutama di daerah perkotaan dan
daerah yang rentan terjadi penularan HIVAIDS sehingga menuntut masyarakat tersebut baik laki-laki maupun perempuan untuk mencari tahu tentang HIVAIDS.
Selain itu, faktor tempat tinggal terutama di perkotaan memudahkan siswasiswi untuk memperoleh informasi tentang HIVAIDS Wijaya,2010.
5.2.2.Pengetahuan Responden terhadap Penyakit HIVAIDS
Berdasarkan tabel 5.5., tabel 5.6., dan tabel 5.7., didapatkan 88 orang 88 responden mengetahui definisi AIDS, sebagian besar responden yaitu 98 orang
98 mengetahui virus HIV mengganggu tubuh dengan cara menyerang sistem
Universitas Sumatera Utara
imun, sebanyak 93 orang 93 mengetahui bayi bisa terkena HIV dari ibunya yang terinfeksi HIVAIDS, 58 orang 58 mengetahui dengan benar kelompok
resiko tinggi terkena HIVAIDS, 82 orang 82 mengetahui dengan benar cara penularan HIVAIDS, 70 orang 70 mengetahui orang yang baru terinfeksi
HIV bisa terlihat normalsehat, 83orang 83 mengetahui cara pencegahan HIVAIDS, dan sebanyak 66 orang 66 mengetahui tentang HIVAIDS sudah
bisa disembuhkan secara total dengan obat anti virus adalah salah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengetahuan responden mengenai
HIVAIDS baik . Hal ini juga terlihat pada tabel 5.8 bahwa 75 responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik mengenai HIVAIDS dan tidak ada
responden yang tingkat pengetahuannya kurang. Oleh sebab itu responden tahu dan mampu menyebutkan informasi yang diperolehnya. Hal ini juga sama dengan
penelitian yang dilakukan Wijaya, dimana hasil penelitiannya 54,8 responden dikategorikan baik dalam hal pengetahuan dalam pencegahan HIVAIDS Wijaya,
2010. Menurut Notoadmodjo 2005 untuk mengukur seseorang tahu tentang
sesuatu dapat menyebutkan dan menyatakan mengenai hal tersebut sedangkan tingkat memahami adalah kemampuan mengingat dan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan dengan benar. Dalam hal ini pengetahuan mengenai HIVAIDS meliputi pengertian, penularan,
pencegahan dan pengobatan HIVAIDS.
5.2.3.Sikap Responden terhadap penyakit HIVAIDS
Sikap responden terhadap penyakit HIVAIDS dapat dilihat pada tabel 5.13. Dalam tabel disebutkan bahwa 91 orang 91 setuju akan pencegahan penularan
HIVAIDS dapat dilakukan dengan tidak memakai narkoba, sebanyak 62 orang 62 tidak setuju akan menjauhi teman yang terinfeksi HIVAIDS, sebanyak 70
orang 70 tidak setuju tidak akan mau bersalaman dengan orang yang terinfeksi HIVAIDS, dan sebayak 67 orang 67 setuju menghindari penggunaan kolam
renang dan toilet yang sama dengan penderita HIVAIDS. Tabel 5.14., menunjukkan bahwa 55 responden mempunyai tingkat sikap yang sedang, 23
Universitas Sumatera Utara
mempunyai tingkat sikap baik dan 22 mempunyai sikap yang kurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden berada dalam tahap sedang menerima
segala sesuatu pengetahuan dan memberikan perhatian terhadap informasi mengenai HIVAIDS Notoadmodjo,2005.
Hasil tersebut di atas tidak terlalu berbeda dengan apa yang diteliti oleh Wijaya 2010 yang menyebutkan sikap siswasiswi terhadap pencegahan
HIVAIDS 72 dikategorikan cukup.
5.2.4.Tindakan Responden terhadap Penyakit HIVAIDS
Berdasarkan tabel 5.20 menunjukkan bahwa 79 orang 79 mencari informasi tentang penyakit HIVAIDS, 54 orang 54 mengikuti kegiatan yang
berhubungan dengan HIVAIDS, 99 orang 99 berusaha terhindar dari penyakit HIVAIDS, dan 80 orang 80 mengajak orang lain untuk mencegah penularan
penyakit HIVAIDS. Jika kita lihat tabel 5.21 didapatkan tingkat tindakan responden umumnya dikategorikan sedang yaitu 60 responden 60. Dengan
demikian tingkat tindakan adalah sebatas persepsi yaitu responden dapat mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambilnya. Menurut Simanjuntak 2006, tindakan siswasiswi terhadap HIVAIDS
96 baik. Dan hal ini jauh berbeda dengan yang diperoleh pada penelitian ini. Pada tabel 5.27 menunjukkan bahwa dari 23 orang yang memiliki sikap
baik, 13 diantaranya memiliki tindakan sedang dan bahkan 1 orang memiliki sikap kurang. Hal ini menunjukkan bahwa suatu sikap tidak selalu berakhir dengan
tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung antara lain fasilitas atau sarana dan prasarana
Notoadmojo,2005. Ditambah lagi pada tabel 5.26 dapat dilihat bahwa dari 75 responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik yang mempunyai tingkat
tindakan yang baik hanya 28 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap dari responden. Tetapi tidak semata-mata
itu saja, faktor-faktor lain seperti budaya, nilai-nilai, keyakinan, aturan dan norma memiliki peranan untuk menentukan sikap dari seseorang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN