2.3.2 Sikap attitude
Sikap adalah respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan. Sikap itu merupakan suatu sindrom dalam merespon stimulus atau objek, sehingga melibatkan perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaaan
yang lain. Menurut Allport 1954 dalam Notoadmojo 2005 sikap itu terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu: kepercayaan, kehidupan emosional,
dan kecenderungan untuk bertindak dan ketiga komponen ini bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Tingkat-tingkat sikap
berdasarkan intensitasnya: a.
Menerima receiving Menerima, diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan objek. b.
Menanggapi responding Memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan yang
dihadapakan. c.
Menghargai valuing Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai
positif terhadap objek atau stimulus. d.
Bertanggung jawab responsible Sikap yang paling tinggi tingkatannya. Seseorang yang telah
mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya harus berani mengambil resiko bila ada yang mencemooh atau resiko lain.
2.3.3.Tindakan atau Praktik Practice
Suatu sikap tidak selalu berakhir dengan tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu reaksi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas atau sarana dan prasarana. Tindakan dibedakan menjadi tiga tingkatan
menurut kualitasnya:
Universitas Sumatera Utara
a. Praktik terpimpin guided response
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.
b. Praktik secara mekanisme mechanism
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka
disebut praktik atau tindakan mekanis. c.
Adopsi adoption Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah
berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut
Notoadmojo, 2005.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian