3.4.3 Oksigen Terlarut Dissolved Oxygen
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata DO berkisar antara 5,725- 6,2 mgl, dan DO tertinggi terdapat pada stasiun 2 dengan nilai yaitu, 6,2 mgl.
Menurut Barus 2004, hlm. 56, oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting di dalam ekosistem air, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi
sebagian besar organisme air. Umumnya kelarutan oksigen dalam air sangat terbatas dibandingkan dengan kadar oksigen di udara yang mempunyai konsentrasi sebanyak
21 volum, air hanya mampu menyerap oksigen 1 volum saja.
Oksigen merupakan parameter yang penting di suatu perairan. Oksigen terlarut penting bagi organisme perairan yang bersifat aerobik, disamping menentukan
kecepatan metabolisme dan respirasi dari keseluruhan ekosistem perairan, juga sangat penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan biota air. Keberadaan oksigen di
perairan ditentukan oleh kemelimpahan fitoplankton. Hal ini erat kaitannya dengan kandungan klorofil pada fitoplankton yang menghasilkan oksigen pada proses
fotosintesis Subarijanti, 1990, hlm: 45.
3.4.4 BOD
5
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata BOD
5
berkisar antara 2,5- 4,75 mgl, dan nilai BOD5 tertinggi terdapat pada stasiun 3 yaitu dengan nilai 4,7 mgl.
Hal ini terjadi karena pada stasiun 3 merupakan daerah keluaran aliran danau, pada sekitar daerah ini ditemukan adanya pemukiman dan keramba.
Menurut Brower et al., 1990 nilai konsentrasi BOD menunjukkan kualitas perairan yang masih tergolong baik dimana apabila konsumsi oksigen selama periode 5
hari berkisar sampai 5 mgl O
2
, maka perairan tersebut tergolong baik, dan apabila konsumsi oksigen berkisar antara 10 mgl O
2
-20 mgl O
2
akan menunjukkan tingkat pencemaran oleh materi orgaik yang tinggi dan untuk air limbah nilai BOD umumnya
lebih besar dari 100 mgl.
Universitas Sumatera Utara
3.4.5 Kejenuhan Oksigen
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata kejenuhan oksigen berkisar antara 68,62-73,7, dan nilai kejenuhan oksigen tertinggi terdapat pada
stasiun 2 yaitu dengan nilai 73,7.
Nilai kejenuhan air menggambarkan keadaan oksigen yang terdapat di dalam badan air. Semakin tinggi nilai kelarutan oksigen maka semakin besar pula nilai
kejenuhannya. Semakin tinggi nilai nilai kejenuhan oksigennya maka semakin kecil defisit oksigen yang terdapat di dalam badan air tersebut dan sebaliknya. Menurut Barus
2004, hlm: 60 bahwa kehadiran senyawa organik akan menyebabkan terjadinya proses penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme dan berlangsung secara aerob artinya
membutuhkan oksigen.
3.4.6 Intensitas Cahaya dan Penetrasi Cahaya