3.4.5 Kejenuhan Oksigen
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata kejenuhan oksigen berkisar antara 68,62-73,7, dan nilai kejenuhan oksigen tertinggi terdapat pada
stasiun 2 yaitu dengan nilai 73,7.
Nilai kejenuhan air menggambarkan keadaan oksigen yang terdapat di dalam badan air. Semakin tinggi nilai kelarutan oksigen maka semakin besar pula nilai
kejenuhannya. Semakin tinggi nilai nilai kejenuhan oksigennya maka semakin kecil defisit oksigen yang terdapat di dalam badan air tersebut dan sebaliknya. Menurut Barus
2004, hlm: 60 bahwa kehadiran senyawa organik akan menyebabkan terjadinya proses penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme dan berlangsung secara aerob artinya
membutuhkan oksigen.
3.4.6 Intensitas Cahaya dan Penetrasi Cahaya
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai intensitas cahaya berkisar antara 120-175 candela, dan nilai tertinggi terdapat pada stasiun 2 yaitu dengan nilai 175
candela. Hal ini terjadi karena pada daerah stasiun 2 merupakan daerah dermaga yang terbuka yang memiliki sedikit vegetasi disekitar dermaga, sehingga matahari langsung
masuk ke badan perairan tanpa adanya penghalang. Dan nilai penetrasi cahaya yang diperoleh adalah 6 m.
Antara penetrasi cahaya dan intensitas cahaya saling mempengaruhi. Semakin maksimal intensitas cahaya, maka semakin tinggi penetrasi cahaya. Jumlah radiasi yang
mencapai permukaan perairan sangat dipengaruhi oleh awan, ketinggian dari permukaan air laut, letak geografis dan musiman Tarumingkeng, 2001, hlm: 37.
Menurut Suin 2002, hlm: 40, prinsip penentuan kecerahan air dengan menggunakan keping sechii adalah berdasarkan batas pandangan kedalaman air untuk
melihat warna putih yang berada dalam air. Semakin keruh suatu perairan, akan semakin dekat batas pandangan, sebaliknya kalau air jernih, akan jauh batas pandangan
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.4.7 Kadar Nitrat
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata kadar nitrat berkisar antara 0,085-0,115 mgl, dan nilai kadar nitrat tertinggi tedapat pada stasiun 3. Dari kadar
nitrat yang diperoleh, berdasarkan tingkat kesuburan maka perairan Danau Lut Tawar masih merupakan danau oligotropik. Menurut Effendi 2003, hlm:155 bahwa perairan
oligotropik memiliki kadar nitrat antara 0-1 mgl, perairan mesotropik memiliki kadar nitar antara 1-5 mgl dan perairan eutropik memiliki kadar nitrat yang berkisar antara 5-
50 mgl.
Nitrat adalah sumber nitrogen dalam air laut maupun air tawar. Bentuk kombinasi lain dari elemen ini bisa tersedia dalam bentuk amonia, nitrit dan komponen
organik. Kombinasi elemen ini sering dimanfaatkan oleh fitoplankton terutama kalau unsur nitrat terbatas. Nitrogen terlarut juga bisa dimanfaatkan oleh jenis blue-green
algae dengan cara fiksasi nitrogen Herawati,1989, hlm: 45.
3.4.8 Kadar Phospat