2.6 Identifikasi
Masing-masing sampel air plankton yang dibawa dari lapangan diambil dengan menggunakan pipet tetes, dan dimasukkan ke dalam Sedgewick Rafter,
selanjutnya diamati dan dihitung jumlah individu masing-masing jenis di bawah mikroskop. Plankton yang diperoleh diidentifikasi dengan memperhatikan bentuk
morfologinya.
2.7 Analisis Data
Data plankton yang diperoleh dihitung nilai Kelimpahan populasi, Kelimpahan Relatif, Frekuensi Kehadiran, Indeks diversitas Shannon-Weinner, Indeks Ekuitabilitas
Krebs, 1985, hlm:522, Suin, 2002, hlm: 175 dan analisa korelasi dengan persamaan
sebagai berikut :
2.7.1 Kelimpahan Plankton K
Jumlah plankton yang ditemukan dihitung jumlah individu per liter dengan menggunakan alat Haemocytometer dan menggunakan rumus modifikasi menurut
Isnansetyo Kurniatuty 1995, yaitu:
W L
x v
V x
p P
x L
T N
=
Keterangan: N = Jumlah plankton per liter l
T = Luas penampang permukaan Haemocytometer mm
2
L = Luas satu lapang pandang mm
2
P = Jumlah plankter yang dicacah P = Jumlah lapang yang diamati
V = Volume konsentrasi plankton pada buck et ml v = Volume konsentrat di bawah gelas penutup ml
W = Volume air media yang disaring dengan plankton net l
Universitas Sumatera Utara
Karena sebagian besar dari unsur-unsur rumus ini telah diketahui pada Haemocytometer, yaitu T = 196 mm
2
dan v = 0,0196 ml 19,6 mm
3
dan luas penampang pada Haemocytometer sama dengan hasil kali antara luas satu lapang
pandang l dengan jumlah lapang yang diamati. Sehingga rumusnya menjadi: l
ind W
PV N
. 0196
, =
2.7.2 Kelimpahan Relatif KR
100 x
K Total
Spesies Suatu
K KR
=
2.7.3 Frekuensi Kehadiran FK
FK = 100
x Ulangan
Total Jumlah
Spesies suatu
Ditempati yang
Ulangan Jumlah
dimana nilai FK : 0 – 25 = sangat jarang
25 – 50 = jarang
50 – 75 = sering
75 = sangat sering
2.7.4 Indeks Diversitas Shannon – Wiener H’
H’ =
∑
− pi
pi ln
dimana : H’ = indeks diversitas Shannon – Wiener
Pi = proporsi spesies ke – i Ln = logaritma Nature
Pi =
∑
N ni
Perhitungan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis
dimana nilai H’ : H’ 2,302 = Keanekaragaman rendah 2,302 H’6,907 = Keanekaragaman sedang
H’ 6,907 = Keanekragaman tinggi
Universitas Sumatera Utara
2.7.5 Indeks Equitabilitas E E =
max H
H dimana :
H’ = indeks diversitas Shannon – Wienner
H max = keanekaragaman spesies maximum = ln S
dimana S banyaknya spesies
2.7.6 Analisa Korelasi Pearson
Uji ini merupakan uji statistik untuk mengetahui korelasi antara faktor fisik kimia perairan dengan nilai keanekaragaman Indeks Diversitas. Uji korelasi tersebut
dilakukan dengan metode komputerisasi menggunakan SPSS Ver.15
Menurut Sugiyono 2005, tingkat hubungan Nilai Indeks Korelasi dinyatakan sebagai berikut:
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Faktor Biotik Lingkungan