2.4.4.2 Promethee II
Dalam kasus complete preorder dalam K adalah penghindaran dari bentuk incomparable, Promethee II complete preorder P
II
, I
II
disajikan dalam bentuk net flow disajikan berdasarkan pertimbangan persamaan:
Melalui complete preorder, informasi bagi pembuat keputusan lebih realistik Daihani, 2001.
2.5 Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem. Perancangan sistem yang baik akan menghasilkan sistem yang baik dan mampu mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi pada sistem yang lama. Perancangan sistem merupakan proses transformasi dari usulan analisis yang terbaik ke dalam bentuk spesifikasi fungsi dan
struktur data agar sistem dapat ditransformasikan. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami, efisien, efektif dan mudah digunakan.
2.5.1 Pemodelan Proses Menggunakan Data Flow Diagram
Pemodelan proses merupakan teknik untuk mengelola dan mendokumentasikan struktur, aliran data, dan proses yang terjadi di dalam sistem. Data Flow Diagram
DFD adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Berikut adalah simbol-
simbol yang digunakan dalam memodelkan DFD menggunakan notasi Gane dan Sarson:
1. Pelaku Eksternal External Agent
Universitas Sumatera Utara
Pelaku eksternal mendefinisikan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, unit, organisasi, waktu ataupun sistem lain yang dapat berinteraksi
dengan sistem seperti memeberikan input atau menerima output dari sistem. Pelaku eksternal disimbolkan dengan persegi empat seperti Gambar 2. 7.
Gambar 2.7 Simbol Pelaku Eksternal
2. Proses
Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransforamsikan masukan menjadi keluaran. Proses menggambarkan satu atau lebih masukan diubah menjadi
keluaran. Proses disimbolkan dengan persegi panjang bersudut tumpul seperti yang terlihat pada Gambar 2.8.
No. Proses
Gambar 2.8 Simbol Proses
3. Simpanan Data data store
Simpanan data digunakan untuk menggambarkan sekumpulan data yang diam data et rest di dalam suatu wadah penampung data umumnya berkas atau database.
Simpanan data berhubungan dengan semua contoh entitas tunggal di dalam model data. Simpanan data disimbolkan dengan persegi panjang dengan ujung terbuka
seperti Gambar 2.9.
Data Store Data Store
Gambar 2.9 Simbol Simpanan Data
4. Aliran data data flow
Aliran data digunakan untuk menggambarkan paket informasi dari suatu bagian sistem ke bagian sistem yang lainnya. Oleh Karena itu aliran data menggambarkan data yang
bergerak data in motion. Aliran data disimbolkan dengan panah yang menuju atau keluar dari suatu proses seperti diperlihatkan pada Gambar 2.10.
Pelaku Eksternal
Universitas Sumatera Utara
Aliran Data
Gambar 2.10 Simbol Aliran Data
2.5.2 Pemodelan Data
Pemodelan data merupakan teknik untuk mendefinisikan persyaratan bisnis untuk sebuah database. Pemodelan data menggunakan Entity Relationship Diagram ERD
untuk menjelaskan data dalam konteks entitas dan hubungan yang digambarkan oleh data tersebut. ERD memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengidentifikasi
objek data dan hubungannya dengan menggunakan notasi grafis. Pada konteks analisis terstruktur, ERD menetapkan semua data yang dimasukkan, ditransformasi, dan
diproduksi pada suatu aplikasi.
2.5.3. Entity Relationship Diagram ERD
Entity Relationship ERD merupakan gambaran sistematis model data yang berisi himpunanentitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-
atribut yang mempresentasikan seluruh fakta. Berikut adalah notasi-notasi yang digunakan dalam ERD:
1. Entitas
Entitas merupakan sesuatu yang diperlukan bisnis untuk menyimpan data. Entitas merupakan sesuatu atau objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari sesuatu
atau objek yang lain. Entitas dapat berupa orang, tempat, objek, peristiwa, dan konsep. Entitas disimbolkan dengan persegi panjang seperti diperlihatkan pada
Gambar 2.11 berikut ini.
Gambar 2.11 Simbol Entitas
Universitas Sumatera Utara
2. Atribut
Atribut merupakan sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas. Simbol untuk menyatakan suatu atribut bisa diperlihatkan pada Gambar 2.12 berikut ini.
Gambar 2.12 Simbol Atribut Biasa
Atribut dapat dibagi secara logis menjadi tiga jenis, yaitu: a.
Atribut komposit Atribut komposit merupakan atribut yang dapat dipecah menjadi atribut-atribut
lainnya. Simbol atribut komposit diperlihatkan pada Gambar 2. 13 berikut ini.
Gambar 2.13 Simbol Atribut Komposit
b. Atribut bernilai banyak
Atribut bernilai banyak merupakan atribut yang memiliki nilai lebih dari satu untuk suatu entitas tertentu. Simbol atribut bernilai banyak diperlihatkan pada
Gambar 2.14 berikut ini.
Gambar 2.14 Simbol Atribut Bernilai Banyak
c. Atribut turunan
Atribut turunan merupakan atribut yang nilainya bisa didapatkan dari atribut yang lainnya. Simbol atribut turunan diperlihatkan pada Gambar 2.15 berikut ini.
AB A
B
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.15 Simbol Atribut Turunan
3. Hubungan Relation
Hubungan merupakan asosiasi bisnis alami antara satu entitas atau lebih. Hubungan dapat menyatakan kejadian yang menghubungkan entitas atau hanya
persamaan logika yang ada di antara entitas. Hubungan selalu dibaca dari entitas induk yang memiliki kardinalitas minimum ke entitas anak yang memiliki
kardilitas maksimum. Simbol hubungan diperlihatkan pada Gambar 2.16.
Gambar 2.16 Simbol Hubungan
Untuk menentukan kompleksitas atau tingkat hubungan antarentitas dapat dilihat dari segi banyak atau tidaknya hubungan antarentitas tersebut. Hal ini disebut
konsep kardinalitas. Kardinalitas merupakan jumlah minimum dan maksimum kemmunculan satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal
entitas lain. Kardinalitas yang dapat terjadi diantara entitas dapat berupa: 1.
One to One 1:1 Suatu kejadian tunggal dari entitas A dapat berhubungan dengan kejadian tunggal
dari entitas B dan sebuah kejadian dari entitas B dapat berhubungan dengan satu kejadian pada entitas A.
2. One to Many 1:N
Suatu kejadian tunggal dari entitas A dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari entitas B, tetapi sebuah kejadian dari entitas B dapat berhubungan
dengan satu kejadian dari entitas A 3.
Many to Many N:M Suatu kejadian dari entitas A dapat berhubugnan dengan satu atau lebih kejadian
dari entitas B dan sebuah kejadian dari entitas B dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari entitas A.
Universitas Sumatera Utara
Karena semua hubungan bersifat dua arah, maka kardinalitas harus didefinisikan untuk setiap hubungan. Notasi grafis yang digunakan untuk menyatakan
kardinalitas diperlihatkan pada Tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2.2 Notasi Kardinalitas
Interpretasi kardinalitas Contoh minimum
Contoh maksimum
Notasi grafis
Tepat satu 1
1 atau
Nol atau satu 1
Satu atau lebih 1
Banyak1
Nol, satu atau lebih Banyak1
Lebih dari satu 1
1
2.5.4 Normalisasi
Universitas Sumatera Utara
Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengatur atribut data dalam kelompok untuk membentuk entitas yang nonredundan, stabil, fleksibel, dan mudah beradaptasi.
Esensi dari proses normalisasi ini adalah setiap relasi yang dinormalisasi harus mempunyai satu tema. Sementara setiap relasi yang mempunyai dua atau lebih tema
harus dipecah ke dalam dua atau lebih relasi, yang masing-masing mempunyai satu tema tersendiri.
2.5.4.1 Bentuk Normal Pertama1NF
Secara sederhana entitas berada dalam first normal form jika tidak ada atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh entitas tunggal. Atribut yang
memiliki banyak nilai mendeskripsikan entitas terpisah, mungkin sebuah entitas atau hubungan. Relasi pada form normal pertama mungkin mempunyai anomali
modifikasi. Untuk menghilangkan anomali tersebut maka relasi yang ada dipecah ke dalam dua atau lebih relasi.
2.5.4.2 Bentuk Normal Kedua
Entitas berada dalam second normal form 2NF jika sudah berada dalam 1NF dan jika seluruh atribut nonprimary-key tergantung pada primary key. Suatu relasi
mempunyai atribut tunggal sebagai primary key, maka relasi tersebut secara otomatis berada pada form normal kedua.
2.5.4.3 Bentuk Normal Ketiga3NF
Entitas berada dalam third normal form jika telah berada dalam 2NF dan jika nilai atribut nonprimary key tidak bergantung pada atribut nonprimary key lainnya. Atribut
nonkey yang tergantung pada atribut nonkey lainnya harus dipindahkan atau dihapus.
2.5.4.4 Bentuk Normal Boyce Code BCNFBoyce Code Normal Form
Universitas Sumatera Utara
Semua anomali yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional telah dihilangkan.
2.5.4.5 Bentuk Normal Keempat 4NF
Semua ketergantungan bernilai banyak multivalued dependencies telah dihilangkan.
2.5.4.6 Bentuk Normal Kelima 5NF
Pada bentuk 5NF, semua anomali yang tertinggal telah dihilangkan. Langkah-langkah normalisasi terus dilakukan dalam tahapan analisis model
data sehingga tidak ditemukan anomali-anomali lagi baik anomali penyisipan, penghapusan, maupun pembaharuan. Pada praktiknya, normalisasi hingga 3NF
seringkali sudah cukup memadai untuk menghilangkan anomali-anomali tersebut, namun bentuk BCNF, 4NF, dan 5NF juga dilakukan untuk lebih mengefisienkan
perancangan database. Tidak ada standar baku sejauh mana langkah-langkah normalisasi dilakukan.
2.6 Perancangan Antarmuka Pengguna User Interface