Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil penelitian Karim Business Consulting Tahun 2007 data hasil penelitian terakhir diperoleh hasil bahwa Overall Service Quality untuk Bank yang beroperasi secara Syariah yang mendapatkan peringkat kesatu adalah Bank Permata Syariah, sedangkan Bank Muamalat Indonesia yang merupakan Bank pertama beroperasi secara Syariah hanya mampu mendapatkan peringkat kesebelas. Namun hasil penelitian Karim Business Consulting, Permata Bank Syariah belum menempati posisi Top of Mind. Sedangkan Bank Muamalat Indonesia memperoleh peringkat kesatu untuk Top of Mind khusus bank Syariah.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Sejauhmana pengaruh kualitas produk, dan pelayanan terhadap kesadaran merek pada nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang Medan. 2. Sejauhmana pengaruh metoda bagi hasil, biaya administrasi, jaringan ATM terhadap kualitas produk Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan.

I.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Mengetahui dan menganalisa pengaruh dari kualitas produk, dan pelayanan terhadap kesadaran merek pada nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang Medan. Universitas Sumatera Utara 2. Mengetahui dan menganalisa pengaruh metoda bagi hasil, biaya administrasi, jaringan ATM terhadap kualitas produk Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan.

I.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik ke berbagai kalangan, antara lain: 1. Memberikan informasi bagi perusahaan mengenai pentingnya mengembangkan upaya peningkatan kesadaran merek masyarakat terhadap merek Bank Muamalat Indonesia. 2. Menambah khasanah dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Magister Ilmu Manajemen. 3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai media untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan pemahaman mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teori pengembangan merek dan penerapannya di lapangan.

I.5. Kerangka Berpikir

Merek sebagai alat identifikasi dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing adalah sebuah poin penting dalam upaya tersebut. Maka bila masyarakat tidak mengenal merek dari sebuah produk akan sulit bagi produk tersebut untuk bisa meraih pangsa pasar. Universitas Sumatera Utara Menurut Aaker 2005 Brand Equity Ekuitas Merek merupakan seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Brand Equity terdiri dari 5 elemen yang menopangnya yaitu Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Loyalti dan Aset-aset merek lainnya seperti paten, cap, saluran distribusi dan lain- lain di mana keseluruhannya dapat memberikan nilai kepada pelanggan dan perusahaan. Perceived Quality sebagai salah satu elemen brand equity mempunyai peranan yang penting dalam membangun suatu merek. Seorang konsumen mungkin tidak memiliki informasi yang cukup terhadap suatu merek untuk mengarahkannya kepada penentuan kualitas suatu merek secara obyektif, sehingga dalam konteks ini perceived quality menjadi sangat berperan dalam keputusan pelanggan. Demikian pula dengan brand awareness, di mana konsumen cenderung membeli suatu merek yang sudah dikenal, terhindar dari berbagi resiko pemakaian dengan asumsi bahwa merek yang sudah dikenal lebih dapat diandalkan. Maka dalam penelitian ini terdapat 2 dua variabel independen, yaitu: kualitas produk dan pelayanan yang merupakan faktor-faktor dari perceived quality, yang dapat mempengaruhi kesadaran merek. Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama Kualitas produk bank Kertajaya, 2006 umumnya dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang dapat diukur dari CAR capital adequacy ratio, tingkat bunga simpanan metode bagi hasil bagi bank Syariah, biaya administrasi dan teknologi yang digunakan yang dapat dinilai oleh masyarakat dari kecepatan penyelesaian transaksi dan jaringan ATM yang dimiliki oleh bank. Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua Kualitas Produk Pelayanan Kesadaran Metoda Bagi Biaya Adm Kualitas Jaringan ATM Universitas Sumatera Utara

I.6. Hipotesis