Konsep Bank Syariah Prinsip-prinsip Dasar Produk Syariah

jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah, atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa ijarah.

II.5.1. Konsep Bank Syariah

Konsep pengelolaan bank Syariah antara lain adalah: 1. Islam memandang harta yang dimiliki oleh manusia adalah titipanamanah Allah SWT sehingga cara memperoleh, mengelola dan memanfaatkannya harus sesuai ajaran Islam. 2. Bank Syariah mendorong nasabah untuk mengupayakan pengelolaan harta nasabah simpanan sesuai ajaran Islam. 3. Bank Syariah menempatkan karaktersikap baik nasabah maupun pengelola bank pada posisi yang sangat penting dan menempatkan sikap akhlakul karimah sebagai sikap dasar hubungan antara nasabah dan bank. 4. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat didasarkan prinsip keadilan, prinsip kesederajatan dan prinsip ketrentaman antar pemegang saham, pengelola bank dan nasabah atas jalannya usaha bank Syariah. 5. Prinsip bagi hasil. a. Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman kemungkinan untung dan rugi. b. Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. c. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. Universitas Sumatera Utara d. Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil. e. Bagi hasil tergantung kepada keuntungan proyek yang dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.

II.5.2. Prinsip-prinsip Dasar Produk Syariah

II.5.2.1. Penghimpunan dana Prinsip-prinsip produk Syariah yang dipergunakan dalam penghimpunan dana: a. Wadiah Yad Dhamanah Dalam tradisi fiqih Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip al- wadi’ah. Al-wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembangkan kapan saja si penitip menghendaki Antonio, 2006. Adapun Wadi’ah yad dhamanah adalah wadiah di mana si penerima titipan dapat memanfaatkan barang titipan dapat memanfaatkan barang titipan tersebut dengan seijin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat si pemilik menghendakinya. b. Mudharabah Al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh 100 modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut Universitas Sumatera Utara kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut Antonio, 2006. Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua jenis: mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah. 1. Mudharabah Muthlaqah Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. 2. Mudharabah Muqayyadah Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah restricted mudharabahspecified mudharabah adalah kebalikan dari mudharabah muthlaqah Antonio, 2006. II.5.2.2. Penyaluran dana Prinsip-prinsip produk Syariah yang dipergunakan dalam penyaluran dana: a. Murabahah Adalah suatu perjanjian yang disepakati antara Bank Syariah dengan Nasabah, di mana Bank menyediakan pembiayaan untuk membeli bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank harga beli bank + margin keuntungan pada waktu yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara b. Musyarakah Al-Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi data atau amalexpertise dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan Antonio, 2006. Al-Musyarakah ada dua jenis: Musyarakah pemilikan dan Musyarakah akad kontrak. Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan, wasiat, atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih. Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan di mana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal Musyarakah. Mereka pun sepakat berbagi keuntungan dan kerugian. Musyarakah akad terbagi menjadi: al-inan, al-mufawwadhah, al-a’maal, al-wujuh, dan al-mudharabah Antonio, 2006 c. Salam Adalah pembiayaan jual beli di mana pembeli memberikan uang terlebih dahulu terhadap barang yang dibeli yang telah disebutkan spesifikasinya dengan pengantaran kemudian. d. Istishna Transaksi Bai’ Al-Istishna merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada Universitas Sumatera Utara pembeli akhir. Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta sistem pembayaran; apakah pembayaran dilakukan dimuka, melalui cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang Antonio, 2006. e. Ijarah Al-Ijarah adalah pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan ownershipmilkiyyah atas barang itu sendiri Antonio, 2006. II.5.2.3. Penyelenggaran jasa-jasa perbankan Prinsip-prinsip jasa dalam perbankan Syariah antara lain adalah: a. Kafalah Adalah akad pemberian garansijaminan oleh pihak Bank kepada nasabah untuk menjamin pelaksanaan proyek dan pemenuhan kewajiban tertentu oleh pihak yang dijamin. b. Wakalah Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat. Pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada orang lain dalam hal ini hal yang diwajibkan Antonio, 2006. c. Hawalah Al-Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya Antonio, 2006. Universitas Sumatera Utara d. Wadiah Yad Al-Amanah Wadiah adalah titipan dari satu pihak ke pihak lain baik individu maupun golongan harus dijaga dan dikembalikan setiap saat bila pemilik menghendakinya. Adapun Wadiah Yad Al-Amanah adalah wadiah di mana si penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan penerima titipan dalam menerima titipan tersebut. e. Rahn Ar- Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai Antonio, 2006. f. Qardh Al-Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur fiqih klasik, qardh dikategorikan dalam aqd tathawwui atau akad yang saling membantu dan bukan transaksi komersial Antonio, 2006. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Medan. Waktu penelitian dimulai dari Juli 2010 sampai dengan bulan September 2010. III.2. Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian adalah survei. Survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak Arikunto, 2008. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner yang diberikan kepada konsumen untuk mengetahui pengaruh dari kualitas produk dan pelayanan terhadap kesadaran merek. Hal ini dilakukan dengan cara personally administered questionnaires di mana responden diminta untuk mengisi kuesioner di tempat dan tidak di bawa pulang. Sifat penelitian ini adalah menguraikan dan menjelaskan deskriptif explanatory yang berkaitan dengan kedudukan satu variabel serta hubungannya dengan variabel yang lain Sugiono, 2005. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menguraikan, menggambarkan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu keadaan atau objek penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta pengujian menggunakan statistik Djarwanto, 2006. Universitas Sumatera Utara