Spektrofotometri Ultraviolet Spektrofotometri Inframerah

dapat dipecahkan melalui tiga pendekatan, antara lain penelusuran pustaka, penerapan data KLT dan pemakaian elusi landaian Gritter, et al., 1991. Fraksi kolom yang mengandung senyawa yang sama diperiksa dengan KLT digabungkan, diuapkan dengan tekanan rendah. Jika pelarut dan penyerap murni, maka fraksi-fraksi pun murni. Namun mungkin masih diperlukan penghabluran ulang atau penyulingan kasar untuk memperoleh senyawa murni Gritter, et al., 1991.

2.5 Spektoskopi

Spekstroskopi adalah studi mengenai interaksi cahaya dengan atom dan molekul. Radiasi cahaya dan elektromagnetik dapat dianggap menyerupai gelombang. Creswell, et al., 2005.

2.5.1 Spektrofotometri Ultraviolet

Spektrum ultraviolet merupakan gambaran antara panjang gelombang serapan dan intensitas serapan absorbansi. Panjang gelombang serapan merupakan ukuran pemisahan tingkatan energi dari orbital-orbital. Intensitas dari berkas cahaya sebanding dengan jumlah foton per detik yang melalui satu satuan luas penampang Sastrohamidjojo, 1991. Apabila suatu molekul menyerap radiasi ultraviolet, di dalam molekul tersebut terjadi perpindahan tingkat energi elektron-elektron ikatan di orbital molekul terluar dari tingkat energi terendah ke tingkat energi yang tertinggi. Baik molekul senyawa organik maupun anorganik dapat menyerap radiasi ultraviolet Noerdin, 1985. Semakin kecil perbedaan energi antara tingkat terendah dan Universitas Sumatera Utara tingkat tereksitasi, maka semakin besar panjang gelombang dari serapan Silverstein, et al., 1986. Serapan transisi n →л terjadi pada panjang gelombang yang panjang dan intensitas yang rendah Sastrohamidjojo, 1991, membutuhkan energi yang lebih sedikit daripada transisi л →л dan σ→σ Silverstein, et al., 1986.

2.5.2 Spektrofotometri Inframerah

Spektrofotometri inframerah merupakan teknik spektrofotometri tercepat dan termurah yang digunakan dalam kimia organik. Sampel dapat berupa padatan, cairan atau gas, dan dapat diukur dalam larutan dengan KBr atau minyak mineral. Kemudian spektrum dapat diperoleh hanya dalam beberapa menit dari material murni parsial dengan tujuan memberikan indikasi bahwa reaksi yang terjadi terjadi seperti yang diinginkan. Cooper, 1980. Identifikasi senyawa yang tidak diketahui gugus fungsinya dapat diuji struktur inframerahnya, kemudian dideteksi menggunakan data korelasi Sastrohamidjojo, 1991. Menurut Pavia, et al., 1988, langkah-langkah umum untuk memeriksa pita serapan adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat gugus karbonil? Gugus C=O memberikan puncak pada daerah 1820-1660 cm -1 . Puncak ini biasanya merupakan yang terkuat dengan medium lebar pada spektrum. 2. Jika gugus C=O ada, periksa gugus-gugus berikut. Jika tidak ada, langsung ke nomor 3. Asam : Apakah ada O-H? Serapan lebar di daerah 3300-2500 cm -1 . Biasanya tumpang tindih dengan C-H. Universitas Sumatera Utara Amida : Apakah ada N-H? Serapan medium di dekat 3500 cm -1 , kadang- kadang dengan puncak rangkap. Ester : Apakah ada C-O? Serapan medium di daerah 1300-1000 cm -1 . Anhidrida : Mempunyai dua serapan C=O di daerah 1810 dan 1760 cm -1 . Aldehida : Apakah ada C-H aldehid? Dua serapan lemah di daerah 2850- 2750 cm -1 yaitu di sebelah kanan serapan C-H. Keton : Jika kelima kemungkinan di atas tidak ada. 3. Bila gugus C=O tidak ada. Alkoholfenol: Periksa gugus O-H, merupakan serapan lebar di daerah 3600- 3300 cm -1 yang diperkuat adanya serapan C-O di daerah 1300- 1000 cm -1 . Amina : Periksa gugus N-H, yaitu serapan medium di daerah 3500 cm -1 . Eter : Periksa gugus C-O serapan O-H tidak ada, yaitu serapan medium di daerah 1300-1000 cm -1 . 4. Ikatan rangkap dua danatau cincin aromatik. - C=C mempunyai serapan lemah di daerah 1650 cm -1 . - Serapan medium sampai kuat pada daerah 1650-1450 cm -1 sering menunjukkan adanya cincin aromatik. - Buktikan kemungkinan di atas dengan memperhatikan serapan pada daerah C-H aromatik di sebelah kiri 3000 cm -1 , sedangkan C-H alifatis terjadi di sebelah kanan daerah tersebut. 5. Ikatan rangkap tiga. - C ≡N mempunyai serapan medium dan tajam di daerah 2250 cm -1 . Universitas Sumatera Utara - C ≡C mempunyai serapan lemah tapi tajam di daerah 2150 cm -1 . Periksa juga CH asetilenik di dekat 3300 cm -1 . 6. Gugus nitro. Dua serapan kuat di daerah 1600-1500 cm -1 dan 1390-1300 cm -1 . 7. Hidrokarbon. - Apabila keenam kemungkinan di atas tidak ada. - Serapan utama di daerah C-H dekat 3000 cm -1 . - Spektrum sangat sederhana, hanya terdapat serapan lain di daerah 1450- 1375 cm -1 . Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian meliputi pengumpulan dan pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak, analisis fraksi n-heksan yang dilanjutkan isolasi senyawa triterpenoid menggunakan kromatografi kolom dan KLT preparatif. Isolat yang diperoleh diuji kemurniannya dengan KLT satu arah dan dua arah, karakterisasi isolat dengan spektrofotometer ultraviolet dan inframerah.

3.1 Alat-alat