Pembuatan pulp secara mekanis

keras di banyak negara. Pentingnya pulp mekanik dan pulp rendemen tinggi semakin meningkat. Meskipun di kemudian hari diharapkan ada kenaikan pasaran pembuatan pulp yang lebih canggih, peranan utama pulp kraft akan msih tetap. Pulp jenis ini meliputi lebih dari setengah produksi total pulp kimia dan pulp mekanik 58,2 atau hampir tiga per empat pulp-pulp kimia 73,5. Fengel, D. dan G. Wegener, 1985

2.5.1 Pembuatan pulp secara mekanis

Dua metode yang lazim digunakan untuk memproduksi pulp mekanis ialah proses kayu asah batu dan kayu asah mesin penghalus. a. Batu asah Tepatnya adalah sebuah batu besar yang diputar pada sumbunya sedang permukaan tangensial kayu batang ditekan terhadap permukaannya. Suatu pengoyakan mekanis merobek serat-serat individual, bagian-bagian serat, atau berkas- berkas serat dari permukaan kayu, dan sesudah itu suatu aliran air membawa pergi serat-serat yang terkumpul tersebut. Universitas Sumatera Utara b. Mesin Penghalus Suatu metode pembuatan pulp mekanis yang lebih baru dan lebih populer melibatkan penggunaan mesin penghalus disebut penghalus berlempeng rangkap yang terdiri atas dua lempeng logam beralur yang dapat dirapatkan dan diputar pada arah yang berlawanan. Variasi pengaturan ini ialah satu lempeng dan yang lain berputar; mesin yang digambarkan secara ini disebut penghalus lempeng tunggal. Pada kedua tipe mesin penghalus, tatal-tatal kayu digerakkan oleh suatu mekanisme pengumpanan sekrup kedalam pusat mesin dengan tatal-tatal yang harus lewat diantara dua lempeng yang diletakkan secara rapat; gerak mekanis yang dihasilkan mengubah tatal-tatal menjadi serat. Karena pemisahan serat dicapai dengan hanya menarik lepas atau mengoyak tatal kayu, sedikit saja bahan yang hilang dalam proses pembuatan pulp sepanjang serat cukup lentur untuk menghindari penghancuran dan terjadinya debu. Pada pemisahan mekanis, proporsi bahan baku kayu yang menjadi serat berguna pada umumnya pada tingkat antara 95-99, suatu kenyataan yang secara relatif berarti pulp biaya rendah. Karena sedikit yang hilang dalam pemisahan, selulosa, hemiselulosa dan lignin yang menyusun kayu semuanya menjadi bagian dari pulp yang dihasilkan. Lignin yang berfungsi untuk memperkuat kayu utuh lewat pengkakuan terhadap serat-serat, terus memberi kekakuan pada serat-serat pulp Universitas Sumatera Utara mekanis. Serat-serat yang kaku ini memiliki potensi ikatan serat – ke – serat yang kecil dan membentuk lembaran yang kasar dan tebal. Kertas yang terbentuk karenanya memiliki kekuatan yang rendah dan kualitas permukaan yang jelek. Kehadiran lignin dalam pulp mekanis juga menyebabkan masalah yang lain, satu hal yang berhubungan dengan ketahanan jangka lamanya. Lignin dan karbohidrat-karbohidrat tertentu menjadi kuning dalam jangka lama, terutama apabila terpajankan pada sinar ultra ungu sinar matahari; inilah sebab warna kuning yang umum terlihat pada kertas-kertas koran yang tua. Suatu variasi cara pembuatan pulp mekanis islah proses termomekanis. Disini tatal – tatal dikenakan uap yang sangat panas pada suhu 120 – 135 C saat bergerak melewati mesin penghalus berarti bahwa penghalusab dilakukan dibawah tekanan. Panas berfungsi melunakkan lignin, menyebabkan pemisahan serat yang lebih rendah daripada yang terjadi dalam pembuatan pulp mekanis secara murni. Kekuatan dan peresapannya keduanya meningkat. Pulp termomekanis umumnya disebut TMP.

2.5.2 Pembuatan pulp kimia