Latar Belakang Pengaruh Penambahan So2 Terhadap Bubur Pulp Yang Telah Diputihkan Pada Proses Pulp Machine Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk – Porsea

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia dalam berbagai bidang meningkat dengan pesat, diantaranya adalah kebutuhan sandang dan kertas. Sandang merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, sejalan dengan bertambahnya penduduk dan makin berkembangnya ilmu pengetahuan maka meningkat pula kebutuhan akan sandang dan kertas. Kertas telah menempatkan dirinya sebagai sesuatu yang hampir luar biasa pentingnya, terutama di negara-negara yang sangat maju. Kertas berfungsi sebagai produk pengepakan yang utama, media komunikasi, dasar produk yang dapat dibuang, dan bahan lembaran industri. Di Amerika Serikat, industri pulp dan kertas adalah pemakai kayu terbesar kedua, yang dalam tahun 1978 memproduksi kertas dan papan kertas sebanyak 604 pon untuk tiap orang laki-laki, perempuan, dan anak-anak dalam tiap populasi. Universitas Sumatera Utara Bahan baku dalam pembuatan kertas adalah kayu. Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam. Selain itu, kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pada umumnya komponen kimia kayu terdiri dari 3 unsur yaitu : a. unsur karbohidrat, terdiri dari selulosa dan hemiselulosa b. unsur non-karbohidrat, terdiri dari lignin c. unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan yang dinamakan zat ekstraktif Jenis kayu yang diolah dalam pembuatan kertas adalah jenis pinus dan eucalyptus, hal ini dikarenakan kayu jenis ini mempunyai serat yang panjang yang baik untuk dijadikan bahan baku pembuatan kertas. Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan menghasilkan 178 juta ton pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade berikutnya diperkirakan antara 2 hingga 3.5 per tahun, sehingga membutuhkan kenaikan kayu log yang dihasilkan dari lahan hutan seluas 1 sampai 2 juta hektar setiap tahun. Universitas Sumatera Utara

1.2 Identifikasi Masalah