Pengertian Zina Menurut Enakmen Jinayah Syariah Negeri Selangor

sebagai mukallaf dan tidak kenakan hukuman hudud. Orang yang melakukan persetubuhan itu mestilah dengan kesanggupan hatinya, maupun si laki-laki dan wanita yang di setubuhinya. Orang yang dipaksa bersetubuh tidak wajib dikenakan hukuman hudud. Berpegang kepada beberapa pengertian di atas perbuatan yang boleh dianggap zina apabila memenuhi syarat-syarat berikut: a. Dilakukan melalui Qubul. Tidak disebut dengan perbuatan zina menurut undang-undang, apabila dilakukan melalui dubur baik laki-laki maupuan perempuan. b. Di lakukan terhadap perempuan yang masih hidup. Bukan yang dimasudkan persetubuhan yang di lakukan terhadap mayat. c. Dilakukan dengan bersyahwat dan telah mukallaf. Tidak dikenakan hukuman keatas pelaku yang tidak disertai nafsu syahwatnya, seperti kanak-kanak yang belum baligh. d. Tidak dilakukan dengan paksaan. Buktinya ialah keberahian yang ditunjukkan oleh si laki-laki bukanlah sekadar mengencang zakarnya, karena zakar yang mengencang mungkin menunjukkan si laki-laki itu memang benar-benar laki- laki, bukan buktinya ia rela melakukan persetubuhan. e. Dilakukan tidak di dalam ikatan perkawinan. Ini juga tambahan sebagai pengecualian persetubuhan yang dilakukan bersama perempuan yang dimiliki secara sah, seperti menyetubuhi isteri yang sedang haid, nifas, berpuasa, berihram haji, yang di zihar atau di illa’, maka ini tidak dianggap perbuatan zina, karena adanya ikatan perkawinan. 9

C. Alat Bukti Untuk Menetapkan Kesalahan Pelaku Zina Menurut Enakmen

Jinayah Syariah Negeri Selangor Kesalahan orang yang berzina adalah kesalahan yang amat berat, sehingga untuk menetapkan hukuman bagi pelaku zina juga terlalu sulit dan berat. Oleh itu untuk menyatakan seseorang pezina yang bersalah harus ada beberapa bukti yang menetapkan kesalahan bagi pelaku dengan perlu adanya salah satu daripada perkara yang berikut: Persaksian, pengakuan, pertalian, pembuktian, serta ikrar dan sumpah. Pembuktian hendaklah dilakukan bersama-sama didalam proses persidangan yang dilakukan dimahkamah Syaiah Peradilan Agama. Dari situ dapat diketahui bahwa perbuatan si pelaku bersalah dan boleh di anggapkan atau di katagorikan berzina. Menurut Enakmen zina adalah pelakuan hubungan antara satu orang laki- laki dengan satu orang perempuan tanpa ikatan perkawinan yang sah menurut hu kum syara’. Persaksian juga sangat menentukan, dapat di buktikan bahwa dengan adanya empat orang saksi yang dapat diterima persaksiannya, ini menuntut beberapa syarat sebagai berikut: a saksi yang benar membuktikan berlakunya perzinaan. Bukan dari seorang perempuan yang dara dan apabila disahkan oleh dokter bahwa perempuan 9 Enakmen Tatacara Jinayah Syariah Negeri Selangor 2003. tersebut masih perawan, maka dia terlepas terlepas dari hukuman zina. b Kesaksian hendaklah dilakukan di dalam majlis yang ramai dan didalam satu waktu. Para saksi memberikan keterangan di dalam waktu yang sama atau memadai dengan para saksi yang datang dengan secara bersama dan juga bersendirian. c Pemberitahuan para saksi hendaklah segera melaporkan, ketika kejadian zina itu terjadi. Pengakuan, seorang laki-laki atau perempuan yang mengaku berzina tidak boleh langsung di kaitkan bersalah melalui pengakuannya sahaja, kecuali pengakuannya dilakukan dengan disertai syarat-syaratnya sebagi berikut yaitu: “Di lakukan dihadapan hakim di dalam mahkamah, dengan cara melalui percakapan dari lidahnya sendiri dan jika orang yang bisu hendaklah melalui tulisan atau bahasa isyarat yang bisa di fahami, seterusnya pengakuan yang datang ialah dari orang yang mempunyai akal fikiran yang sehat, orang tersebut ialah orang yang sudah dewasa atau cukup umur mengikut perhitungan yang ditetapkan oleh syarak, dan terakhir pengakuannya hendaklah dengan jelas tanpa ada sedikit keraguan ”. Qarinah atau sebab-sebab yang boleh di kaitkan seseorang itu berzina ialah melalui adanya perempuan hamil yang tidak jelas hubungannya, atau perempuan yang bersuamikan kanak-kanak yang belum baligh dan juga bersuamikan laki-laki dewasa yang hilang alat kelaminnya. 10

D. Hukuman Bagi Pelaku Zina Menurut Enakmen Jinayah Syariah Negeri Selangor.

Menurut enakmen jinayah syariah negeri Selangor, hukuman yang diberikan kepada pelaku zina, ada beberapa alternative sanksi hukum sebagaimana yang tertuang dalam enakmen jinayah syariah negeri Selangor seperti berikut: a. Seseorang lelaki atau perempuan yang melakukan persetubuhan atau kelakuan sumbang selingkuh dengan seorang wanita atau laki-laki mengikut mana- mana yang berkenaan, di mana hubungan antara mereka adalah muabbad mengikut hukum syara ’, adalah melakukan suatu kesalahan dan hendaklah apabila dikuatkan ditetapkan, dikenakan hukuman denda tidak melebihi lima ribu ringgit atau penjara selama tempoh tidak melebihi tiga tahun atau kedua- duanya dan boleh juga dikenakan sebat tidak melebihi daripada enam kali. b. Seseorang wanita yang melacurkan dirinya adalah melakukan suatu kesalahan dan hendaklah apabila dikuatkan kesalahan, dikenakan hukuman denda tidak melebihi lima ribu ringgit atau penjara selama tempoh tidak melebihi tiga tahun atau kedua-duanya. c. Barangsiapa yang melakukan persetubuhan haram adalah bersalah atas suatu kesalahan dan hendaklah apabila dikuatkan kesalahan, dikenakan hukuman 10 Enakmen Tatacara Jinayah Syariah Negeri Selangor 2003.