Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

terkecuali Negeri Selangor. salah satu enakmen Negeri Selangor adalah enakmen jinayah Negeri Selangor, yang diatur dalam enakmen ini adalah masalah zina persetubuhan haram. Zina adalah satu perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT, perbuatan itu amat dikutuk oleh Agama Islam dan agama samawi lainnya. Ini karena perbuatan zina menyebabkan berlakunya banyak kerusakan pada manusia itu sendiri. Allah SWT menjadikan manusia itu berpasangan laki-laki dan wanita dan Allah juga telah menurunkan norma-norma hukum yang wajib diikuti oleh semua manusia di dalam alam ini. Untuk menghalalkan ikatan antara laki-laki dan wanita Islam telah mensyariatkan ikatan perkawinan yang akan berlaku hingga ke akhir hayat. Ikatan ini mempunyai tanggung jawab yang perlu dilaksanakan oleh kedua-kedua pasangan tersebut. 6 Pebuatan zina akan mengakibatkan kekacauan dalam sistem perhubungan antara manusia, anak yang lahir hasil dari zina menyebabkan kekacauan dalam hal pernasaban anak, harta pusaka dan yang paling utama keruntuhan akhlak di kalangan manusia itu sendiri. Maka perbuatan zina ini amat di haramkam, dibenci oleh Allah SWT, dan dilarang untuk mendekatinya. Sebagaimana yang telah difirmankan dalam al- Qur’an;           ٳ ٧ 6 Mohammad, Jinayat dalam Islam: Satu Kajian Ilmiah mengenai Hukum Hudud, Kuala Lumpur, Dewan Bahasa dan Pustaka , 1993, h. 123 Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”. Q.S. Al- Isra’: 17 : 32 Berkenaan dengan hukum yang berhubungn dengan jinayah hudud zina, di samping dijelaskan di dalam al- Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah SAW, kemudian dikembangkan melalui ij thad para ulama’ fiqh dan mujtahid yang dituangkan dalam kitab-kitab fiqh. Salah seorang mujtahid yang meluaskan fiqhnya dianut oleh masyarakat muslim di kepulauan nusantara adalah Imam Syafi’i dengan kitab Al-Umm, kemudian dikembangkan oleh murid-murid dan pengikutnya yang dituangkan dalam kitab- kitab fiqh syafi’i. 7 Dalam masalah hukum yang berhubungan dengan jinayah zina dalam fiqh syafi’i dijelaskan secara lebih rinci diantaranya meliputi ; kategori zina dan hukuman bagi setiap kategori, syarat-syarat pelaksanaan hukuman, terhadap perbuatan yang menyerupai zina, menyetubuhi hewan dan lain-lain. Sebagaimana yang dituangkan dalam kitab fiqh Al- Manhajy „ala Mazahib Al-Imam Al- Syafi’i yang di tulis oleh Musthafa al- Khin dan Ali al-Syarbaji. 8 Hukum Islam yang dilembagakan dalam undang-undang Negara Malaysia dalam bentuk enakmen seperti enakmen jinayah Negeri Selangor juga mengatur aturan hukum tentang zina. Dalam ayat 25 disebutkan: 7 Mahfodz Mohamed t.t, Satu Kajian Ilmiah mengenai Hukuman Hudud, Nurin Enterprise, Kuala Lumpur, hlm.80 8 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid Analisa Fiqih Para Mujtahid,terj, Jakarta, Pustaka Amani, 2002, cet. kedua, hlm, 30 “Mana-mana orang laki-laki yang melakukan persetubuhan dengan orang perempuan yang bukan istrinya yang sah adalah melakukan suatu kesalahan dan apabila disabitkan kesalahan boleh didenda tidak melebihi lima ribu ringgit atau dipenjarakan selama tempoh tidak melebihi tiga tahun atau disebat tidak melebihi enam sebatan atau dihukum dengan mana-mana kombinasi hukuman itu” 9 Dari penjelasan ayat 25 tersebut di atas, terlihat bahwa hukum bagi pelaku perzinaan dapat dikategorikan kepada tiga kategori yaitu hukuman denda sanksi, penjara atau keduanya, dan sebatan cambuk. Jika dibandingkan dengan ketentuan hukum fiqh apa yang tertuang dalam enakmen ini terdapat perbedaan dalam perlaksanaan penetapan hukum bagi pelaku perzinaan. Dalam fiqh, hukuman bagi pelaku zina adalah rajam bagi pezina muhshan dan jilid cambuk bagi pezina ghair muhshan. Sanksi jinayah zina yang diatur dalam enakmen jinayah Negeri Selangor memasukkan jenis hukuman ta’zir dalam bentuk hukum penjara. 10 Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas penulis merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam suatu kajian ilmiah dalam bentuk penulisan skripsi yang berjudul: “Hukuman Bagi Pezina Menurut Fiqh Syafi’i dan Enakmen Undang-Undang Jinayah Syariah Negeri S elangor”. 9 Jabatan Agama Islam Negeri Selangor, Enakmen Jenayah Syariah Negeri Selangor 1995,Enactment No. 9 Tahun 1995. 10 Ibid, hlm. 55

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Pembahasan skripsi ini adalah berhubungan dengan hukum zina dalam kitab fiqh dan enakmen undang-undang jinayah syariah negeri Selangor. Karena itu untuk lebih terfokusnya pembahasan ini perlu adanya pembatasan masalah yaitu hanya membahas hukum zina menurut ruang lingkup fiqh Syafi’i dan enakmen jinayah Syariah Negeri Selangor. 2. Perumusan Masalah Hasil penelitian di Mahakmah Syariah Negeri Selangor terdapat penerarapan sanksi hukum, yakni hukum ta’zir kepada pezina tersebut. Akan tetapi pada kenyataanya di Mahkamah Syariah Negeri Selangor tidak menerapakan Hukuman ta’zir kepada pezina. Dengan itu Permasalahan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana katagori zina, dan pelaksanaan hukumanya dan proses peradilan di mahkamah syariah di negeri S elangor.”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pelaksanaan hukum zina dalam perspekt if fiqh khususnya fiqh Syafi’i dan bagaimana pelaksanaan hukum zina menurut enakmen jinayah Syariah Negeri Selangor. Secara lebih spesifik tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kategori zina menurut fiqh Syafi’i dan enakmen jinayah Syariah Negeri Selangor. 2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan hukum zina menurut fiqh Syafi’i dan enakmen jinayah Syariah Negeri Selangor. 3. Untuk mengetahui bagaimana proses peradilan kasus zina di Mahkamah Syariah Negeri Selangor. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagi berikut: 1. Sebagai sumbangan pemikiran positif, khususnya bagi memahami dan mempelajari tentang undang-undang Islam terutama tentang zina baik menurut fiqh maupun menurut enakmen jinayah Syariah Negeri Selangor. 2. Untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan serta merupakan sebuah kontribusi pemikiran dalam menyelesaikan problematika yang ada yang ada didalam masyarakat dan lembaga tertentu. 3. Sebagai prasyarat dalam menyelesaikan program Ijazah Sarjana Hukum Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Kajian Studi Terdahulu

Sejumlah penelitian dengan bahasan tentang Hukum Zina telah dilakukan, baik mengkaji secara spesifik topik tersebut ataupun yang mengkajinya secara umum yang sejalan dengan bahasan penelitian ini. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagian karya-karya penelitian tersebut baik yang berupa buku maupun skripsi, di antaranya: Penelitian yang ditulis oleh Mohd Faizal bin Yunus yang berjudul “Implementasi Sanksi Jinayah Zina Dalam Undang-Undang Terengganu dan Perlembagaan Malaysia. ” 11 Penelitian ini membahas tentang hukuman zina dalam hukum pidana negeri Terengganu dan Perlemabagaan Malaysia, serta menguraikan kendala-kendala yang berlaku dalam penerapan sanksi pidana zina di Mahkamah Syariah Negeri Terengganu. Penelitian yang ditulis oleh Saini Hanafi yang berjudul “Hukum Pengasingan Bagi Pelaku Zina Menurut Ulama Empat Mazhab. ” 12 Penelitian ini diantaranya membahaskan tentang maksud zina dan pengertiannya menurut Islam yang kemudian membahaskan tentang perbedaan dan persamaan pendapat ulama empat mazhab terhadap penetapan had zina, kemudian penulis cuba menganalisis terhadap pendapat ulama empat mazhab tentang hukum pengasingan bagi pelaku zina. Selain skripsi di atas, sejumlah penelitian dengan bahasan tentang masalah zina menurut fiqh Syafi’i dan enakmen jinayah syariah Negeri Selangor telah dilakukan, baik yang mengkaji secara spesifik topik tersebut maupun yang bersinggungan secara umum dengan bahasan penelitian. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagian karya-karya penelitian tersebut: Buku pertama, “Fiqih Madzhab Syafi’i Edisi Lengkap Buku 2, Muamalat, Munakah at, Jinayat,”karya H. Ibnu Mas’ud, H. Zainal Abidin S. 13 11 Mohd Faizal Bin Yunus Implementasi Sanksi Jinayah Zina Dalam Undang-Undang Terengganu dan Perlembagaan Malaysia, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008 12 Saini Hanafi, Hukum Pengasingan Bagi Pelaku Zina Menurut Ulama Empat Mazhab, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006 13 Abidin S., H. Ibnu Mas’ud, H. Zainal, Fiqih Madzhab Syafi’i Edisi Lengkap Buku 2, Muamalat, Munakahat, Jinayat, Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2000, cet. 1